Saturday, 30 November 2019

MUSIK DALAM OLAHRAGA

MUSIK DALAM OLAHRAGA
(Conceptual)

Halo apa kabar gaess...?? Semoga kalian semua senantiasa sehat selalu. Amin. Baiklah postingan kali ini akan membahas mengenai musik dan olahraga. Sebelumnya, Saya ingin cerita sedikit kenapa judul postingan kali ini tentang musik dalam olahraga. Beberapa hari yang lalu saya menonton video di you tube, dalam video itu ada seorang pemuda millenial melakukan aksi joget yang membuat saya terheran-heran dan luar biasa. menurut saya pemuda itu melakukan joget (gerakan) yang didalamnya seperti gerakan dalam Olahraga yang memiliki unsur biomotor ability seperti kekuatan (strenght), kelentukan (flexybility), daya tahan (endurance), dan sebagainya. Pemuda tersebut melakukan gerakan (joget) tersebut tanpa terlihat kelelahan, malah semakin gembira dan bersemangat. Kemudian setelah saya perhatikan lagi dengan seksama, ternyata dibalik kesuksesan joget (gerakan) yang dia lakukan itu (terakhir saya lihat videonya sudah 1.353.031 x ditonton) ada unsur yang sangat membantu performancenya, yaitu Musik yang dihasilkan dari sang penabuk gendang yang sangat luar biasa. Alhasil saya bertanya-tanya sendiri dan mulai mencari referensi tentang musik dan olahraga. Berikutnya, inilah beberapa referensi yang saya temukan, selamat membaca gaess.... 


Sebelum kita lebih jauh membahas mengenai musik dalam olahraga. Berikut beberapa defenisi pendapat para ahli tentang musik dan olahraga.

Musik

Musik adalah suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, nada, dan keharmonisan terutama dari suara yang dihasilkan dari alat-alat yang dapat menghasilkan irama. (https://id.wikipedia.org/wiki/Musik)

Menurut Karageorghis (2017:5) A piece of music, however, requires the careful organization of a number of elements: melody, harmony, rhythm, tempo, meter, timbre, and dynamics (Potongan Musik, bagaimanapun, membutuhkan pengaturan yang cermat dari sejumlah elemen: melodi, harmoni, ritme, tempo, meter, timbre, dan dinamika).

Menurut Departemen Education (2002:17) Prinsip-prinsip musik yaitu:
  1. Musik dipelajari lebih mudah jika siswa ditawari lingkungan kaya musik.
  2. Musik berkontribusi pada pengembangan bahasa, matematika, keterampilan ilmiah dan pencapaian keseluruhan.
  3. Musik mengembangkan imajinasi dan kreativitas.
  4. Musik mengembangkan konsep diri, ekspresi diri, disiplin diri dan keterampilan sosial yang positif.
  5. Musik mengembangkan kesadaran dan ekspresi estetika.
  6. Musik mengembangkan keterampilan psikomotorik
  7. Musik bermanfaat bagi komunitas individu dan umat manusia dengan:
  • memberikan keterampilan yang penting untuk hidup dalam masyarakat saat ini
  • menyediakan kesempatan rekreasi seumur hidup yang menyenangkan
  • menyediakan peluang karir
  • mendorong keterlibatan masyarakat dengan berpartisipasi sebagai pemain atau pendengar
  • mempromosikan apresiasi historis atas warisan budaya kita sendiri dan lainnya
  • mengkomunikasikan perasaan yang memfasilitasi pemahaman internasional.
Para pelaku Musik sebagai berikut :  artist, instrumentalist, interpreter, minstrel, music maker, performer, player, trabour Kinds of musicians: accompanist, arranger, backup, bandman, bassist, brass, bulgar, cellist, clarinettist, composer, conductor, cymbalist, drummer, electro-acoustician, fiddler, flautist, guitarist, hurdy-gurdy man, jazz, lyricist, mariachi, oboist, orchestral, orchestrator, organist, percussionist, scorer, singer, solo, songwriter, string, strummer, swing, symphonist, trombonist, trumpeter, violinist, violist, vocalist, wind performing musicians: band, chamber, diva, duet, rock band, septet, sextet, soloists, symphony.

OLAHRAGA

Menurut Stewart (2007: 7) Sport is important to people in many ways. It provides an ideal forum for expressing one’s physicality; it improves fitness, and builds social networks, particularly when played in a club setting. In professional sport, team games are particularly popular because they meet a deep-seated need for tribal identity, and provide an archetypal ritual where fans can re-live ancient ceremonies and social practices (Olahraga penting bagi orang dalam banyak hal. Ini menyediakan forum yang ideal untuk mengekspresikan fisik seseorang; itu meningkatkan kebugaran, dan membangun jejaring sosial, terutama ketika dimainkan dalam pengaturan klub. Dalam olahraga profesional, permainan tim sangat populer karena memenuhi kebutuhan identitas suku yang mendalam, dan menyediakan ritual pola dasar di mana penggemar dapat menghidupkan kembali upacara kuno dan praktik sosial).

Menurut Hoye, dkk (2015:5) Sport engenders unique behaviours in people, such as emulating their sporting heroes in play, wearing the uniform of their favourite player, or purchasing the products that sporting celebrities endorse. This vicarious identification with the skills, abilities and lifestyles of sports people can be used by sport managers and allied industries to influence the purchasing decisions of individuals who follow sport (Olahraga menimbulkan perilaku unik pada orang, seperti meniru pahlawan olahraga mereka dalam permainan, mengenakan seragam pemain favorit mereka, atau membeli produk-produk yang disokong oleh selebritas olahraga. Identifikasi perwakilan ini dengan keterampilan, kemampuan, dan gaya hidup olahragawan dapat digunakan oleh manajer olahraga dan industri sekutu untuk memengaruhi keputusan pembelian individu yang mengikuti olahraga)

Menurut Bergsgard, Houlihan, Mangset, Nodland and Rommetvedt (2007) dalam Russell Hoye,dkk. (2010) berpendapat bahwa pemerintah nasional menganggap olahraga sebagai aspek penting dari kegiatan ekonomi dan sosial karena tiga alasan: 
  • Pertama, olahraga memiliki makna budaya yang kuat bagi sebagian besar negara maju, yang ditunjukkan oleh jumlah perhatian media yang ditujukan untuk keberhasilan tim nasional dan dukungan untuk pembangunan stadion utama dan infrastruktur olahraga lainnya dengan dana publik. 
  • Kedua, olahraga dianggap sebagai sumber daya yang dapat digunakan untuk membantu memberikan tujuan non-olahraga, seperti menunjukkan kekuatan politik, memerangi pengucilan sosial, mengurangi obesitas pada masa kanak-kanak, meningkatkan pembangunan ekonomi dan memfasilitasi regenerasi kota. 
  • Ketiga, olahraga adalah multidimensi karena bukan hanya pelayanan publik, tetapi juga aspek penting dari penyediaan kesejahteraan dan aspek kegiatan ekonomi. Dengan demikian, dapat berkontribusi dalam banyak hal untuk pencapaian tujuan pemerintah di luar kebijakan olahraga yang difokuskan pada aspek instrumental olahraga, seperti meningkatkan kinerja atlet elit dan meningkatkan partisipasi dalam olahraga.

MUSIK DALAM OLAHRAGA 

Pengalaman empiris McLeod (2011) dalam bukunya mengatakan: As I gave the matter more thought, I realized that a host of pop anthems from “We Are the Champions” to “Rock and Roll Part 2” are played or sung regularly at sporting events around the world and that, particularly in those contexts, they are often important in constructing and problematizing various identities. From there I began to understand that music and sports intersect on many levels and that, almost invariably, this nexus served to construct, contest and/or promote one identity or another. For me, this realization was significant, in that it represented a potentially important fusion of the seemingly disparate realms of athletic and artistic cultures that, despite a recent emphasis on academic interdisciplinarity, are typically only addressed in discreet studies. I offer this work in the hopes that it will add one more piece to the puzzle of understanding the full scope and reach of music’s powers (Ketika saya memikirkan masalah ini lebih lanjut, saya menyadari bahwa sejumlah lagu kebangsaan pop dari "We Are the Champions" hingga "Rock and Roll Part 2" dimainkan atau dinyanyikan secara teratur di acara-acara olahraga di seluruh dunia dan itu, terutama dalam konteks itu, mereka sering penting dalam membangun dan mempersoalkan berbagai identitas. Dari sana saya mulai memahami bahwa musik dan olahraga bersinggungan pada banyak tingkatan dan bahwa, hampir selalu, perhubungan ini berfungsi untuk membangun, memperebutkan dan / atau mempromosikan satu identitas atau lainnya. Bagi saya, realisasi ini sangat penting, karena hal itu mewakili potensi perpaduan yang penting dari ranah budaya atletik dan artistik yang tampaknya berbeda, yang, meskipun baru-baru ini ditekankan pada interdisipliner akademik, biasanya hanya dibahas dalam studi yang cermat. Saya menawarkan karya ini dengan harapan akan menambah satu lagi teka-teki untuk memahami ruang lingkup penuh dan jangkauan kekuatan musik)

Lebih Lanjut, menurut Anthony Bateman and John Bale (2009:43) tentang musik dalam olahraga sebagai berikut: Psychomusicological research has broadened during the last two decades to include research in a variety of social contexts. One such social context that has attracted a considerable amount of interest is sport and exercise. There is burgeoning amount of evidence to suggest that music can have significant psychophysical effects and act as an ergogenic aid if certain conditions are satisfied. Indeed, Karageorghis and Terry contended that, ‘music is an untapped source of both motivation and inspiration for sport and exercise participants’. The same authors suggested that motor performance could be facilitated by music in a number of ways. For example, music has the capacity to act as a legal stimulant or sedative and can enhance both pre-task and in-task affect (i.e. feelings of pleasure/displeasure). Further, music stimulates the right hemisphere of the brain, which facilitates cognitive tasks such as imagery and mental rehearsal. According to Karageorghis et al. factors that contribute to the motivational qualities of music include rhythm response, musicality, cultural impact, and association (Penelitian psikomusikologis telah diperluas selama dua dekade terakhir untuk memasukkan penelitian dalam berbagai konteks sosial. Salah satu konteks sosial yang telah menarik minat banyak orang adalah olahraga dan olahraga. Ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa musik dapat memiliki efek psikofisik yang signifikan dan bertindak sebagai bantuan ergogenik jika kondisi tertentu dipenuhi. Memang, Karageorghis dan Terry berpendapat bahwa, "musik adalah sumber motivasi dan inspirasi yang belum dimanfaatkan untuk peserta olahraga dan olahraga". Penulis yang sama menyarankan bahwa kinerja motor dapat difasilitasi oleh musik dalam beberapa cara. Sebagai contoh, musik memiliki kapasitas untuk bertindak sebagai stimulan hukum atau obat penenang dan dapat meningkatkan efek pra-tugas dan dalam-tugas (yaitu perasaan kesenangan / ketidaksenangan). Lebih jauh, musik merangsang belahan kanan otak, yang memfasilitasi tugas-tugas kognitif seperti pencitraan dan latihan mental. Menurut Karageorghis et al. faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kualitas motivasi musik termasuk respons irama, musikalitas, dampak budaya, dan asosiasi).

Menurut McLeod (2011:56) Despite the widespread use of music to accompany exercise, there is little evidence to support the positive effects of music on physical performance. Very little research, for example, has investigated the influence of music on physical strength. One exception is a 1981 study that used 33 male and 16 female undergraduate students to compare the influence of stimulative music, sedative music, and silence (no music) on measured grip strength. The results concluded that sedative music may actually decrease one’s grip strength and hence one’s muscular fitness training potential. However, no statistically significant difference was observed between stimulative music and silence. Similar studies on the effects of music on exercise performance have produced inconsistent data. Music has been shown to improve muscular endurance in junior high students doing sit-ups and college women doing push-ups. Similarly, university-aged men and women were able to walk farther and with less effort when exercising to music than they were with no music. However, music was observed to exhibit no significant physiological influence on bicycle performance in untrained university men and women, though the subjects felt they had performed better with music. Indeed, while the actual physiological benefits of exercising to music may be inconclusive, it is through its capacity to increase enjoyment, and hence compliance to a fitness program, that music is likely to contribute to long-term physical benefits. In 1986 one study, for example, found that upbeat music significantly decreased feelings of anger, fatigue, and depression in comparison with slower music (Terlepas dari meluasnya penggunaan musik untuk mengiringi olahraga, ada sedikit bukti untuk mendukung efek positif musik pada kinerja fisik. Sangat sedikit penelitian, misalnya, yang meneliti pengaruh musik terhadap kekuatan fisik. Satu pengecualian adalah sebuah studi tahun 1981 yang menggunakan 33 pria dan 16 mahasiswa wanita untuk membandingkan pengaruh musik stimulatif, musik penenang, dan keheningan (tanpa musik) pada kekuatan cengkeraman yang diukur. Hasilnya menyimpulkan bahwa musik obat penenang sebenarnya dapat mengurangi kekuatan genggaman seseorang dan karenanya potensi pelatihan kebugaran otot seseorang. Namun, tidak ada perbedaan yang signifikan secara statistik yang diamati antara musik stimulatif dan keheningan. Studi serupa tentang efek musik pada kinerja latihan telah menghasilkan data yang tidak konsisten. Musik telah terbukti meningkatkan daya tahan otot pada siswa SMP yang melakukan sit-up dan wanita yang melakukan push-up. Demikian pula, pria dan wanita usia universitas mampu berjalan lebih jauh dan dengan lebih sedikit usaha ketika berolahraga untuk musik daripada mereka tanpa musik. Namun, musik diamati menunjukkan tidak ada pengaruh fisiologis yang signifikan terhadap kinerja sepeda pada pria dan wanita universitas yang tidak terlatih, meskipun subjek merasa mereka telah tampil lebih baik dengan musik. Memang, sementara manfaat fisiologis aktual dari berolahraga untuk musik mungkin tidak meyakinkan, itu adalah melalui kapasitasnya untuk meningkatkan kenikmatan, dan karenanya kepatuhan terhadap program kebugaran, musik cenderung berkontribusi untuk manfaat fisik jangka panjang. Pada tahun 1986 satu studi, misalnya, menemukan bahwa musik yang ceria secara signifikan mengurangi perasaan marah, kelelahan, dan depresi dibandingkan dengan musik yang lebih lambat).

Menurut Anthony Bateman and John Bale (2009:15) Dalam bidang olahraga dan latihan, para peneliti terutama mengeksplorasi efek psikologis, psikofisik dan ergogenik dari musik. Efek psikologis mengacu pada bagaimana musik memengaruhi suasana hati, emosi, memengaruhi (perasaan senang atau tidak senang), kognisi (proses berpikir), dan perilaku. Efek psikofisik dari musik mengacu pada persepsi psikologis dari upaya fisik yang diukur dengan peringkat dari tenaga yang dirasakan (RPE).



PENGGUNAAN MUSIK DALAM EXERCISE DAN OLAHRAGA

Dalam kehidupan sehari-hari saya pribadi saat berolahraga kadang merasakan ada sesuatu yang kurang jika tidak diiringi musik. Saya yakin kalianpun mersakan hal yang sama dengan saya. Saat berolahraga diiringi musik (seperti di Gym) saya merasakan motivasi dan semakin semangat untuk melanjutkan latihan, merasa semakin kuat. Namun kita tidak dapat memahami mengapa dan kenapa hal itu bisa terjadi. 

Menurut Karageorghis (2017:15) Musik digunakan dalam tiga cara utama dalam olahraga dan olahraga: sinkron, asinkron, dan pra-tugas. Aplikasi musik yang sinkron ditandai dengan penggunaan aspek ritmis, atau temporal, musik sebagai jenis metronom yang mengatur pola gerakan. Misalnya, dalam renang yang disinkronkan, para atlet berusaha untuk menjaga rutinitas tarian akuatik mereka pada waktu yang tepat dengan musik yang menyertainya. 

Menurut Karageorghis (2017:12) Fenomena budaya musik dan olahraga digabungkan secara mulus di acara-acara zaman modern sampai-sampai semuanya tampak berjalan seiring. Pelatih ledakan musik di ruang ganti untuk mengilhami pemain dengan tujuan bersama. DJ profesional direkrut untuk membuat pilihan yang melibatkan pendukung dan membangunkan para pemain saat mereka memasuki medan pertempuran. Juga, banyak tim telah mengadopsi lagu kebangsaan mereka sendiri atau lagu tanda tangan yang meningkatkan rasa identitas dan semangat mereka. Misalnya, Stadion St Mary di Southampton FC berayun ke favorit Dixieland "When The Saints Go Marching In," sedangkan Stadion Anfield di Liverpool FC bergema pada lagu "You Never Never Walk Alone," sebuah lagu yang dipopulerkan oleh kelompok Liverpudlian Gerry dan Pacemaker di awal 1960-an.

Menurut McLeod. (2011: 11) salah satu manifestasi paling umum dari kesamaan antara musik dan atletik terjadi melalui latihan menari. Ciri khas utama dari tarian adalah bahwa ia selalu melibatkan gerakan dan aktivitas fisik manusia dan pada dasarnya disertai dengan suara musik. Bagi orang Yunani kuno, nyatanya, musik, tarian, dan puisi diwakili oleh mousik art (seni Muses).

Menurut Thomson (2014:1) Some situations will define an athlete's career more than others: consider the importance of events like the Olympics, the World Cup, Wimbledon, or the Super Bowl. In the same way, musicians face the build-up of intensity and stress around career-defining performances like auditions, competitions, and recitals. While walking out onto the stage, they bring with them years of experience, family influence and pressure, ambition and self-desire, and hours and years of preparation and dedication. Unlike finding themselves in potentially gamewinning scenarios, their repertoire is pre-planned and intimately familiar. There will be crucial moments of dazzling technical display or most poignant expressive turning points, however, upon which their success will be judged by themselves, their audience, colleagues, potential employers, and adjudicators (Beberapa situasi akan mendefinisikan karier seorang atlet lebih dari yang lain: pertimbangkan pentingnya acara seperti Olimpiade, Piala Dunia, Wimbledon, atau Super Bowl. Dengan cara yang sama, musisi menghadapi peningkatan intensitas dan stres di sekitar pertunjukan yang menentukan karier seperti audisi, kompetisi, dan resital. Sambil berjalan ke atas panggung, mereka membawa pengalaman bertahun-tahun, pengaruh dan tekanan keluarga, ambisi dan keinginan diri, dan persiapan serta dedikasi selama berjam-jam. Tidak seperti menemukan diri mereka sendiri dalam skenario yang berpotensi memulainya, repertoar mereka sudah direncanakan sebelumnya dan sangat akrab. Akan ada saat-saat krusial dari tampilan teknis yang memesona atau titik balik paling ekspresif yang mengharukan, di mana keberhasilan mereka akan dinilai sendiri, audiens, kolega, calon atasan, dan adjudicator mereka).

Menurut Anthony Bateman and John Bale (2009:3) Pada tahun 1993 sebuah makalah diterbitkan dalam Jurnal Sosiologi Olahraga yang menyatakan bahwa 'musik telah menerima sangat sedikit perhatian di antara para sarjana olahraga'. Kemungkinan besar, meskipun kami tidak memiliki bukti, bahwa sebuah makalah dalam jurnal musik mungkin telah menerbitkan pandangan bahwa ahli musik telah mengabaikan olahraga. Tetapi kedua klaim tersebut hanya sebagian yang benar. Musik telah lama hadir dalam olahraga, sementara banyak karya musik telah terinspirasi oleh, atau setidaknya menyinggung, masalah olahraga. 

Sebuah ironi modern, terutama mengingat saya sendiri dari penelitian yang diterbitkan, adalah bahwa banyak badan olahraga yang mengatur melarang penggunaan musik atau saat ini sedang mempertimbangkan untuk melarangnya dalam kompetisi. Sebagai contoh, Asosiasi Federasi Atletik Internasional (IAAF) telah melarang musik sejak tahun 2006 karena, sebagian, karena efek peningkatan kerja yang potensial tetapi juga pada kenyataan bahwa musik dapat sangat memabukkan sehingga menempatkan atlet dalam acara-acara partisipasi massa, seperti sebagai maraton, dalam bahaya. Mereka mungkin bertemu satu sama lain, kehilangan instruksi penting, atau bahkan tertabrak mobil. Selain itu, dalam acara stadion, IAAF prihatin bahwa pelatih mungkin mengirimkan instruksi kepada atlet mereka melalui perangkat musik (Karageorghis, 2017).

Demikianlah postingan kali ini, semoga kita diberi rezeki umur yang panjang oleh Tuhan Yang Maha Esa, sehingga saya bisa melanjutkan pembahasan konsep musik dalam olahraga ini dengan menambahkan beberapa referensi dan materi yang lebih dalam lagi.

Postingan Musik dalam Olahraga ini kupersembahkan khusus kepada Bapak saya; Drs. H. Abdul Hamid Syahban, S.Sos. yg memberi masukan tentang Musik dan Olahraga, saya ucapkan terima kasih. Sekian dan terima kasih untuk semua. Salam Olahraga... Jaya!!

Reference:
  • Anthony Bateman and John Bale. 2009. Sporting Sounds; Relationships between sport and music. London and Newyork: Routledge Taylor & Francis Group
  • Costas I. Karageorghis. 2017. APPLYING MUSIC IN EXERCISE AND SPORT. UK London: Human Kinetics
  • DEPARTMENT OF EDUCATION. 2002.ELEMENTARY MUSIC CURRICULUM GUIDE GRADES 1 TO 6. page 17. Canada: PRINCE EDWARD ISLAND
  • Ken McLeod. 2011. We are the Champions: The Politics of Sports and Popular Music. page ix. England-USA: Ashgate Publishing Limited/Company
  • Russell Hoye, Matthew Nicholson, Barrie Houlihan. 2010. Sport and Policy Issues and Analysis. Butterworth-Heinemann is an imprint of Elsevier: USA
  • Russell Hoye, Aaron C.T. Smith, Matthew Nicholson, and Bob Stewart. 2015. Sport Management Principles and applications FOURTH EDITION. Routledge: New York
  • Thomson, Jonathan. 2014. Training for Performance: Lessons from Sports Psychology Applied to Musical Training, page 91.(https://escholarship.org/uc/item/4ff0n36h)
  • Wikipedia. Musik. Diakses Tanggal 30 November 2019 dari https://id.wikipedia.org/wiki/Musik

Wednesday, 27 November 2019

DOPING DALAM OLAHRAGA

Doping dalam Olahraga

Pada tahun 2018-2019 kita mendapat berita tentang beberapa atlit olahraga yang tersandung skandal doping. Contoh berita tentang atlit yang tersandung skandal doping sebagai berikut; 
  1. Atlet lari gawang asal China, Wu Shuijiao dinyatakan positif doping pada bulan Juli 2018,
  2. Petinju kelas berat Inggris Dillian Whyte terancam skorsing delapan tahun jika terbukti menggunakan doping saat mengalahkan Oscar Rivas Minggu (21/7/2019) pagi WIB.
  3. Status tuan rumah yang dimiliki Rusia di Piala Eropa 2020 terancam hilang. Skandal doping menjadi penyebabnya.
  4. Lifter putri kelas 49 kg Acchedya Jaggadhita (atlit angkat besi) dinyatakan gagal tes doping oleh International Weightlifting Federation (IWF).
  5. Mahkamah Arbitrase Olahraga (CAS), selasa waktu setempat, menyatakan sisdang putusan menyangkut klarifikasi badan renang internasional FINA dalam kasusu doping bintang china Sun Yang, ditunda sampai Oktober.
Di atas merupakan beberapa skandal doping yang belum lama terjadi, kelihatannya skandal doping ini menjadi momok yang menakutkan bagi atlit-atlit olahraga di dunia. Sebenarnya skandal doping ini bukan hal yang baru di dalam dunia olahraga, bahkan kasus doping ini menurut sejarah doping dalam olahraga dimulai kurang lebih pada abad ke-19. Nah sekarang tahu kah kalian apa itu doping?? Postingan kali ini kita akan mengenal lebih dekat tentang doping khususnya di bidang keolahragaan.. lets go guyss..

Pengertian Doping
  1. Bab I Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional mengenai Ketentuan Umum menjelaskan, doping adalah penggunaan zat dan/atau metode terlarang untuk meningkatkan prestasi olahraga.
  2. Doping adalah pemberian obat/bahan secara oral/parental kepada seorang olahragawan dalam kompetisi, dengan tujuan utama untuk meningkatkan prestasi secara tidak wajar (Richard V.Ganslen).
  3. Doping adalah pemberian/penggunaan oleh peserta lomba, berupa bahan yang asing bagi organisme melalui jalan apa saja atau bahan fisiologi dalam jumlah yang abnormal atau diberikan melalui jalan yang abnormal, dengan tujuan meningkatkan prestasi (International Conggres of Sport Sciences; Olympiade Tokyo 1964).
  4. Doping adalah upaya meningkatkan prestasi dengan menggunakan zat atau metode yang dilarang dalam olahraga dan tidak terkait dengan indikasi medis.
  5. Dalam olahraga, doping merujuk pada penggunaan obat peningkat performa oleh para atlet agar dapat meningkatkan performa atlet tersebut. Akibatnya, doping dilarang oleh banyak organisasi olahraga seluruh dunia.
  6. Menurut IOC (Komite Olimpiade Internasional) pada tahun 1990, doping adalah upaya meningkatkan prestasi dengan menggunakan zat atau metode yang dilarang dalam olahraga dan tidak terkait dengan indikasi medis. Alasannya terutama mengacu pada ancaman kesehatan atas obat peningkat performa, kesamaan kesempatan bagi semua atlet dan efek olahraga "bersih" (bebas doping) yang patut dicontoh dalam kehidupan umum. Selain obat, bentuk lain dari doping ialah doping darah, baik melalui transfusi darah maupun penggunaan hormon eritropoietin atau steroid anabolik tetrahidrogestrinon.
  7. Menurut International Congress of Sport Sciences; Olympiade Tokyo 1964 : Doping adalah pemberian/penggunaan oleh peserta lomba berupa bahan yang asing bagi organisme melalui jalan apa saja atau bahan fisiologis dalam jumlah yang abnor-mal atau diberikan melalui jalan yang abnormal, dengan tujuan meningkatkan prestasi.
  8. Doping adalah penggunaan atau pemakaian bahan atau zat-zat faali dalam jumlah banyak yang dimasukan kedalam tubuh dengan cara yang tidak wajar, dengan tujuan khusus yaitu mencapai peningkatan kemampuan secara buatan dalam suatu pertandingan.


Jenis-Jenis Doping
Obat-obatan yang dilarang oleh Badan Anti Doping Dunia dapat dimasukan dalam delapan golongan. Ke delapan golongan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Stimulants
Stimulan adalah obat yang digunakan untuk meningkatkan aktivitas fisik dan kewaspadaan dengan meningkatkan gerak jantung dan pernapasan serta meningkatkan fungsi otak. Dengan berkerja pada sistem saraf pusat, stimulan bisa merangsang tubuh baik secara mental dan fisik.
Contohnya adalah adrafinil, kokain, modafinil, pemoline, selegiline Dilarang karena dapat merangsang pikiran atau tubuh, sehingga meningkatkan kinerja dan memberi atlet keuntungan yang tidak adil.
Atlet menggunakannya untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam latihan pada tingkat yang optimal, menekan kelelahan tempur dan nafsu makan.
2. Narcotic Analgesics
Analgesik narkotik biasanya mengambil bentuk obat penghilang rasa sakit yang bekerja pada otak dan sumsum tulang belakang untuk mengobati rasa sakit yang terkait dengan stimulus yang menyakitkan.
Contohnya buprenorfin, dextromoramide, heroin, morfin, petidin Analgesik narkotik dilarang karena dapat digunakan untuk mengurangi atau menghilangkan nyeri dirasakan dari cedera atau sakit sehingga untuk membantu atlet dalam latihan yang lebih keras dan untuk jangka waktu yang lama. Bahaya dalam hal ini adalah bahwa obat itu hanya menyembunyikan rasa sakit tidak mengobati sakitnya itu sendiri.
Akibatnya, atlet mungkin memiliki rasa aman yang palsu, dan dengan terus melatih dan bersaing, resiko kesehatan menjadi meningkat. Oleh karena itu obat ini dilarang digunakan dalam kompetisi.
3. Cannabinoids
Cannabinoids adalah bahan kimia psikoaktif berasal dari tanaman ganja yang menyebabkan perasaan relaksasi. Contohnya adalah hashis, minyak hashis, marijuana. Marijuana umumnya tidak dianggap meningkatkan kinerja, tapi dilarang karena penggunaannya merusak citra olahraga. Ada juga faktor keamanan terlibat karena penggunaan ganja dapat melemahkan kemampuan atlet, sehingga mengorbankan keselamatan atlet dan pesaing lainnya. Atlet menggunakannya untuk meningkatkan waktu pemulihan mereka setelah latihan, meningkatkan denyut jantung mereka, mengurangi kelemahan mereka. Obat ini Dilarang dalam kompetisi
4. Anabolic Agents
Anabolik steroid androgenik (AAS) adalah versi sintetis dari hormon testosteron. Testosteron adalah hormon kelamin laki-laki ditemukan dalam jumlah besar pada kebanyakan laki-laki dan di beberapa perempuan.
Anabolik steroid androgenik masuk ke dalam salah satu dari dua kategori: 1) steroid eksogen adalah substansi yang tidak mampu diproduksi oleh tubuh secara alami, dan 2) steroidendogen adalah mereka zat yang mampu diproduksi oleh tubuh secara alami.
Contoh steroid eksogen adalah drostanolone, metenolone dan oksandrolon, sedangkan contoh steroid endogen adalha androstenediol (andro), dehydroepiandrosterone (DHEA) dan testosterone.
Agen anabolik hanya boleh diresepkan untuk penggunaan medis saja. Dilarang karena penggunaan agen anabolik dapat meningkatkan kinerja seorang atlet, memberikan mereka keuntungan yang tidak adil. Kemungkinan lain adalah efek samping yang serius medis bagi pengguna.
Atlet menggunakannya untuk meningkatkan ukuran dan kekuatan otot, mengurangi jumlah waktu yang diperlukan untuk pulih setelah latihan,dan untuk melatih lebih keras dan untuk jangka waktu yang lama. Obat ini dilarang di dalam dan di luar kompetisi
5. Peptides Hormones
Hormon peptida adalah zat yang diproduksi oleh kelenjar dalam tubuh ,dan setelah beredar melalui darah, dapat mempengaruhi organ-organ dan jaringan lain untuk mengubah fungsi tubuh.
Contohnya adalah eritropoietin, hormon pertumbuhan manusia, insulin, corticotrophins Hormon Peptida yang merupakan pelayan pembawa pesan antara organ berbeda, dilarang karena merangsang berbagai fungsi tubuh seperti pertumbuhan, perilaku dan sensitifitas terhadap rasa sakit.
Atlet menggunakannya untuk merangsang produksi hormone alami, meningkatkan pertumbuhan otot dan kekuatan, dan meningkatkan produksi sel darah merah yang bisa meningkatkan kemampuan darah untuk membawa oksigen. Obat ini filarang di dalam dan di luar kompetisi
6. Beta-2 Agonists
Beta-2 agonis adalah obat yang biasa digunakan untuk mengobati asma dengan relaksasi otot-otot yang mengelilingi jalan napas dan membuka saluran udara.
Contohnya bambuterol hidroklorida, hidroklorida reproterol, hidroklorida tulobuterol. Dilarang karena mereka dapat memberikan keuntungan yang sama dengan Stimulan (no 1) atau, jika diberikan ke dalam aliran darah, memiliki efek anabolic (lihat no 4). Atlet menggunakannya untuk meningkatkan ukuran otot mereka dan mengurangi lemak tubuh. Bila dimasukan melalui mulut atau pun dengan suntikan, Beta-2dapat memiliki efek stimulasi yang kuat. Obat ini dilarang di dalam dan di luar kompetisi
7. Masking Agents
Agen masking adalah produk yang berpotensi dapat menyembunyikan keberadaan zat terlarang dalam urin atau sampel lainnya.
Contohnya epitestosterone, dekstran, diuretik, probenesid Dilarang karena Masking Agen dapat menyembunyikan keberadaan zat terlarang dalam urin seorang atlet atau sampel lainnya, yang memungkinkan mereka untuk menutupi penggunaan dan memperoleh keunggulan kompetitif yang tidak adil. Atlet memang menggunakannya untuk menyembunyikan penggunaan zat terlarang dalam proses pengujian. Obat ini dilarang di dalam dan di luar kompetisi
8. Glucocorticosteroids
Dalam pengobatan konvensional, glukokortikosteroid digunakan terutama sebagai obat anti-inflamasi dan untuk meringankan rasa sakit. Mereka umumnya digunakan untuk mengobati asma, demam, peradangan jaringan dan rheumatoid arthritis.
Contohnya deksametason, flutikason, prednison, triamsinolon asetonid danrofleponide Dilarang karena ketika diberikan secara sistemik (ke dalam darah) glukokortikosteroid dapat menghasilkan perasaan euforia, berpotensi memberikan keuntungan yang tidak adil atlet.
Atlet menggunakanya biasanya untuk menutupi rasa sakit yang dirasakan dari cedera dan penyakit. Obat ini dilarang di dalam kompetisi saja.
Dampak Penggunaan Doping Bagi Olahragawan
Berikut ini merupakan dampak buruk  atau bahaya doping bagi orang yang mengkonsumsinya :
  1. Konsumsi obat doping pada atlet dapat meningkatkan prestasi yang melampai batas kemampuan normal. Keadaan ini tidak wajar dan berbahaya, karena rasa letih merupakan peringatan dari tubuh bahwa seseorang tersebut telah sampai batas kemampuannya. Jika dipaksakan bisa menimbulkan “exhaustion” yang membahayakan kesehatan. Overdose dapat berbahaya, dapat menimbulkan kekacauan pikiran, delirium, halusinasi, perilaku ganas, dan juga aritmia jantung yang dapat menimbulkan masalah serius. Untuk mengatasi gejala ini digunakan sedative misalnya diazepam.
  2. Doping dengan suntikan darah akan menimbulkan reaksi alergi, meningkatnya sirkulasi darah di atas normal, dan mungkin gangguan ginjal. Golongan obat peptide hormonis dan analognya dapat berakibat si atlet menderita sakit kepala, perasaan selalu letih, depresi, pembesaran buah dada pada atlet pria, dan mudah tersinggung.
  3. Dampak buruk dari suntikan eritropoetin adalah darah menjadi lebih pekat sehingga mudah menggumpal dan memungkinkan terjadinya stroke (pecahnya pembuluh darah di otak).
  4. Pemakaian deuretika yang terlalu berlebihan dapat menyebabkan pengeluaran garam mineral yang berlebihan. Sehingga mengakibatkan timbulnya kejang otot, mual, sakit kepala, dan pingsan. Pemakaian yang terlalu sering mungkin akan menyebabkan gangguan ginjal dan jantung.
  5. Pemakaian obat analgesic pada atlit perempuan berfungsi menghilangkan rasa sakit ketika haid. Namuan dampak buruknya  jika salah memilih obat bisa menyebabkan sulit bernapas, mual, konsentrasi yang hilang, dan mungkin menimbulkan adiksi atau ketagihan. 
  6. Salah satu jenis obat doping yang paling sering digunakan para atlet adalah obat-obatan anabolik, seperti hormon androgenik steorid. Jenis hormon ini punya efek berbahaya, baik bagi atlet pria maupun atlet perempuan karena mengganggu keseimbangan hormon tubuh dan dapat juga meningkatkan risiko terkena penyakit hati dan jantung. Jika atlit wanita mengkonsumsi obat ini, dapat menyebabkan tumbuhnya sifat pria, seperti berkumis, suara berat, dan serak. Selanjutnya, menimbulkan gangguan menstruasi, perubahan pola distribusi pertumbuhan rambut, mengecilkan ukuran buah dada, dan meningkatkan agresivitas. Bagi atlet remaja, penggunaan obat ini dapat menyebabkan timbulnya jerawat. Dan yang paling mengkhawatirkan adalah pertumbuhannya akan berhenti.
  7. Beta-blockers membendung penyampaikan rangsangan ke jantung, paru-paru dan aliran darah, memperlambat rata-rata detak jantung. Itu dilarang dalam olahraga seperti panahan dan menyelam karena menghindarkan getaran. Efek merugikan yang terjadi antar alain mimpi buruk, susah tidur, kelelahan, depresi, gula darah rendah dan gagal jantung.
  8. HGH  atau Human Growth Hormone (hormon pertumbuhan manusia), somatotrophin. menyamai hormon pertumbuhan dalam darah yang dikendalikan oleh mekanisme kompleks yang merangsang pertumbuhan, membantu sintesa protein dan menghancurkan lemak. HGH disalahgunakan oleh saingan untuk merangsang otot dan pertumbuhan jaringan. Efek yang merugikan termasuk kelebihan kadar glukosa, akumulasi cairan, sakit jantung, masalah sendi dan jaringan pengikat, kadar lemak tinggi, lemahnya otot, aktivitas thyroid yang rendah dan cacat.

Lembaga-Lembaga Doping Olahraga
  • World Anti-Doping Agency (disingkat WADA) adalah sebuah badan yang dibentuk atas prakarsa Komite Olimpiade Internasional (IOC) pada 10 November 1999 di Lausanne, Swiss untuk memerangi penggunaan obat-obatan terlarang dalam olahraga.
  • Lembaga Anti Doping Indonesia yang selanjutnya disebut LADI adalah lembaga mandiri di tingkat nasional yang membantu Menteri dalam pelaksanaan ketentuan anti doping di Indonesia. LADI mempunyai tugas diantaranya menetapkan peraturan doping sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan The Code dari World Anti Doping Agency, disertai mekanisme pemberian sanksi.

Jadi doping mempunyai dampak  negatif dibidang Keolahragaan, bila digunakan maka atlit atau pelatih tersebut tidak "fair play". Doping telah menelan banyak korban di kalangan olahraga maksud tujuan mencapai prestasi malah justru sebaliknya. Maka di harapkan jangan menggunakan doping hanya untuk manfaat diluar manfaat doping tersebut. 

Demikianlah postingan kita kali ini mengenai doping dalam olahraga, semoga bermanfaat. salam Olahraga... JAYA!!

Referensi

  1. https://sports.sindonews.com/read/1424153/50/dibayangi-sanksi-8-tahun-karier-tinju-dillian-whyte-terancam-habis-1564144531
  2. https://sports.sindonews.com/read/1369474/51/atlet-china-peraih-medali-emas-asian-games-tersandung-kasus-doping-1547124666
  3. https://sport.detik.com/sepakbola/bola-dunia/d-4799619/skandal-doping-ancam-status-tuan-rumah-rusia-di-piala-eropa-2020
  4. https://sport.detik.com/sport-lain/d-4457979/atlet-angkat-besi-tersangkut-doping-menpora-kaget?_ga=2.58718442.1792829216.1574834556-1798676122.1574834556
  5. https://www.antaranews.com/berita/1022922/sidang-doping-perenang-sun-yang-ditunda-oktober
  6. https://bnn.go.id/atlet-perlu-edukasi-tentang-bahaya-doping-dan-narkoba/
  7. https://id.wikipedia.org/wiki/Doping
  8. http://calon-dokter.blogspot.com/2008/06/beberapa-obat-doping.html
  9. https://tamamijaya.blogspot.com/2011/10/perang-melawan-doping-dalam-olahraga.html
  10. http://ladi.or.id/tipe2/index.php?option=com_content&task=view&id=77&Itemid=55
  11. http://tyoteye.multiply.com/journal/item/2
  12. http://ladi.or.id/tipe2/index.php?option=com_content&task=view&id=75&Itemid=58
  13. http://krm7zakyblog.blogspot.com/2009/12/beberapa-macam-macam-obat-doping.html
  14. http://cakmoki86.wordpress.com/2008/01/13/doping-mengejar-prestasi-menuai-sangsi/
  15. http://simbolonbermanhot.blogspot.com/2013/05/vitamin.html#sthash.h9Uehu3M.dpuf
  16. https://media.graytvinc.com/images/810*455/OLYMPIC+DOPING.jpg
  17. https://id.wikipedia.org/wiki/World_Anti-Doping_Agency
  18. https://assets-a2.kompasiana.com/items/album/2017/08/15/logo-wada-599251e9894eb16fee6942f2.png?t=o&v=350
  19. https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRELqeliYtR9gZLxsEg4KHK-MRNniCSh83b3QVPy4Zh-LbgSGtl&s
  20. http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/arsip/bn/2017/bn831-2017.pdf

Thursday, 21 November 2019

TEQBALL INDONESIA

Halo apa kabar semua ? Saya harap teman-teman selalu sehat dan tetap bugar. Postingan kali ini akan membahas tentang Olahraga yang baru dan menarik, namanya TEQBALL. Olahraga TEQBALL digadang-gadang sebagai olahraga kaum millenial.. Waahh kedengarannya sangat seru ya teman-teman. Klo begitu langsung aja nih, berikut beberapa artikel yang saya rangkum mengenai TEQBALL. Selamat membaca gaess….




Foto 1. Saya Berama Tim Jakarta Teqball Club (JTC) di SMK 50 Jakarta, Thn 2021

Link Launching TEQBALL INDONESIA: https://youtu.be/C5_3DNg8f2M
Link Instagram Gue: https://www.instagram.com/p/B9dT2B4A9Vh/?igshid=u50f1hs873zt

Gambar 1. Teqball Double
(https://teqball.com/en/teqball/news/1st-anniversary-fiteq)

A. Apa itu Teqball ?
  1. Teqball is a new sport equipment and a new sport based on football (Teqball adalah peralatan olahraga baru dan olahraga baru berbasis sepakbola). (https://teqball.com/en)
  2. Teqball is a sport played between two players as a singles game or between three or four players as a doubles game, which resembles table tennis. It is played on a curved table and with a ball similar to a football, hit by any part of the body except the hands (Teqball adalah olahraga yang dimainkan antara dua pemain sebagai permainan tunggal atau antara tiga atau empat pemain sebagai permainan ganda, yang menyerupai tenis meja. Teqball dimainkan di atas meja melengkung dan dengan bola yang mirip dengan sepak bola, dipukul oleh bagian tubuh mana pun kecuali tangan ). (https://en.wikipedia.org/wiki/Teqball)
  3. … teqball can be played by 2 players (singles game), by 3 players (Canadian doubles), by 4 players (doubles game) or even by several more players similar to the ‘Round-the-tables’ game in Ping Pong (… teqball dapat dimainkan oleh 2 pemain (permainan tunggal), oleh 3 pemain (ganda Kanada), oleh 4 pemain (permainan ganda) atau bahkan oleh beberapa pemain lain yang mirip dengan permainan ‘Round-the-tables’ di Ping Pong). (https://teqball.com/en/functions/teqball)
  4. … teqball sendiri merupakan gabungan antara dua jenis olahraga yang sudah ada sebelumnya yakni tenis meja dan sepakbola. (https://www.indosport.com/multi-event/20151111/kenal-lebih-dekat-teqball-aliran-baru-sepakbola)
  5. … teqball tengah menjadi permainan baru yang mulai digemari. Mirip tenis meja, permainan ini lebih ke pertunjukan kemampuan olah bola dan konsentrasi dan akurasi. Bedanya jika di tenis meja atau ping pong meja bermainnya mendatar, teqball menggunakan meja melengkung. Jika di tenis meja memakai bat dan bola khusus, di teqball mesti menggunakan kaki dan kepala. Ukuran bolanya juga seperti bola sepak. (https://www.tribunnews.com/sport/2019/11/02/hellen-sarita-de-lima-ajak-kaum-milenial-tekuni-olahraga-teqball?page=2)
  6. … the sport is played on a curved ping-pong like table requiring football skills (… olahraga ini dimainkan di atas meja seperti ping-pong yang membutuhkan keterampilan sepak bola (https://www.rapidtvnews.com/2019061856403/eurosport-takes-teqball-to-the-world.html#axzz65k6mHEH3)
Jadi, dapat saya simpulkan bahwa : Teqball adalah olahraga campuran sepak bola, tenis meja dan sepak takraw yang menggunakan meja melengkung dan dimainkan dengan bagian tubuh manapun kecuali tangan serta dilarang menyentuh bola dengan bagian tubuh yang sama dua kali berturut-turut.


Gambar 2. Teqball Single
(https://i.ytimg.com/vi/dLi42TcsrdY/maxresdefault.jpg)


Foto 2. Jakarta Teqball Club (JTC) 2021

B. Sejarah dan Perkembangan Teqball (Internasional & Nasional)

Teqball was invented in 2014 in Hungary by two football enthusiasts, GĂ¡bor BorsĂ¡nyi, a former professional player and Viktor HuszĂ¡r, a computer scientist (Teqball diciptakan pada tahun 2014 di Hunggaria oleh dua penggemar sepak bola, GĂ¡bor BorsĂ¡nyi, mantan pemain profesional dan Viktor HuszĂ¡r, seorang ilmuwan computer).
Permainan teqball sebagai cabang olahraga baru dari Hongaria.

Pendiri dan penggagas utama Teqball adalah; GĂ¡bor BorsĂ¡nyi, Gyuri GattyĂ¡n dan Viktor HuszĂ¡r. (https://teqball.com/en/teqball/about)  
  1. GĂ¡bor BorsĂ¡nyi : Pendiri dan penemu teqball, Dia adalah mantan pemain sepak bola profesional, yang pensiun pada usia muda. Olahraga selalu menjadi kegemarannya dan ia datang dengan ide teqball, bentuk sepakbola paling bersih.
  2. Gyuri GattyĂ¡n : Gyuri adalah pengusaha internasional, yang bertanggung jawab atas strategi bisnis teq. Dia mengakui olahraga baru dapat memberikan nilai baru kepada dunia.
  3. Viktor HuszĂ¡r : Viktor adalah pikiran ilmiah dalam tim teq. Dia adalah ilmuwan komputer pencinta sepakbola, yang menempatkan sumber daya teknik di belakang proyek teqball & teqbox. Dia adalah presiden klub sepak bola universitas teknologi & ekonomi budapest. 
Federasi tingkat internasional Teqball adalah Fédération Internationale de Teqball ( FITEQ ). Piala Dunia Teqball adalah kompetisi tahunan yang diselenggarakan oleh FITEQ. Piala Dunia menyelenggarakan kompetisi Tunggal dan Ganda dengan pria dan wanita berpartisipasi bersama.

Gambar 3. Logo FITEQ
(https://www.linkedin.com/company/fiteq-f%C3%A9d%C3%A9ration-internationale-de-teqball)

Piala Dunia Teqball pertama diadakan di Budapest, Hongaria pada tahun 2017 dengan lebih dari 20 negara yang berpartisipasi. Versi 2018 dari acara ini diadakan pada 12 - 13 Oktober di Reims, Prancis dengan total 90 pemain yang berpartisipasi. Teqball dimasukkan dalam Pertandingan Pantai Afrika pertama di Sal, Cape Verde, pada 14 - 23 Juli 2019. Kamerun memenangkan gelar dengan mengalahkan Nigeria di final. 

Teqball, salah satu olahraga yang paling cepat berkembang di dunia, telah memberikan dorongan pertumbuhannya dengan penandatanganan kemitraan media internasional antara badan pengelola FITEQ (Fédération Internationale de Teqball) dan Eurosport.

Teqball saat ini sangat populer di masyarakat Eropa, utamanya disejumlah negara seperti Jerman, Inggris dan Belanda. ..... "Saat ini, kami sudah punya federasi teqball di 40 negara di dunia. Kami berharap punya perwakilan di 20 negara lainnya sebagaimana tren perkembangan cabang olahraga ini sejak 2014," kata Wakil Presiden Federasi Teqball Internasional Viktor Huszar kepada Antara di Jakarta, Minggu.  

Selain itu pada Juli 2015 lalu, sejumlah eks bintang Real Madrid pamer kebolehan di olahraga Teqball salah satunya ialah mantan bek Real Madrid, Ivan Campo. Ujvari Izabella merupakan salah satu atlet Teqball yang cukup terkenal saat ini. Perempuan kelahiran Budapest, Hungaria, 20 tahun silam ini sebelumnya ialah pesepakbola wanita yang sempat membela sejumlah klub di Hungaria, salah satunya, MTK Hungaria FC pada 2014 lalu. Selain geluti Teqball, Izabella juga salah satu freestyle sepakbola. (https://www.indosport.com/multi-event/20151111/kenal-lebih-dekat-teqball-aliran-baru-sepakbola/ujvari-izabella)

Teqball Masuk Ke Indonesia
"Semua ini berawal ketika FITEQ mempromosikan Teqball di Indonesia saat menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Kemudian FITEQ memberikan mandat kepada pak Erick Thohir selaku Ketua Penyelenggaraan Asian Games (INASGOC) untuk mendirikan organisasinya. Keinginan itu sudah kita wujudkan dengan mendirikan Pengurus Pusat Indonesia Teqbal (PP InaTeq)," kata Ketua Umum PP InaTec, Hellen Sarita de. (https://www.tribunnews.com/sport/2019/11/02/hellen-sarita-de-lima-ajak-kaum-milenial-tekuni-olahraga-teqball)

Kata Wakil Presiden Federasi Teqball Internasional Viktor Huszar saat berada di Jakarta. Permainan teqball sebagai cabang olahraga baru dari Hongaria ingin menjangkau negara-negara Asia selama penyelenggaraan Asian Games 2018 di Indonesia pada 18 Agustus - 2 September. Meskipun baru mengenalkan diri dalam Asian Games ke-18, Viktor mengklaim permainan teqball akan menjadi cabang olahraga pertunjukkan resmi dalam Asian Beach Games 2020 dan Asian Games Hangzhou 2022. Meja teqball yang dibawa Federasi Internasional Teqball, menurut Viktor, akan diberikan kepada Komite Olimpiade Indonesia (KOI) untuk dipamerkan di Rumah Indonesia di kawasan Kuningan, Jakarta. (https://asiangames.antaranews.com/berita/739092/permainan-teqball-ingin-jangkau-asia-lewat-indonesia)


Foto 3 . Saya bermain Teqball pada acara lunching Teqball di Gate 6 GBK, Jakarta, Thn 2019.

arham syahban

Foto 4. Latihan Teqball di SMPN 111 Jakarta Barat, Thn 2021

Kegiatan awal pendirian PP InaTeq ditandai dengan Kursus Referee yang diikuti 20 peserta terdiri dari pelajar berusia di bawah 16 tahun dan beberapa pengurus PP InaTeq. Kegiatan yang berlangsung dari 1-3 November 2019 itu ,menampilkan tiga instruktur dari FITEQ yakni Augusztin, Norbert Foris, Renata Vasas dan Lea menyajikan masalah peraturan pertandingan dan permainan olahraga teqball. (https://sport.tempo.co/read/1267886/teqball-olahraga-generasi-milenial-yang-mulai-berkembang/full&view=ok)

Klik link dibawah ini, Kegiatan Pelatihan Wasit Teqball di SMP Negeri 111 Jakarta :
https://www.instagram.com/p/B4WmhhaHGQS/?utm_source=ig_web_copy_link


C. Alat Perlengkapan dan Aturan bermain Teqball

1. Alat Perlengkapan Teqball
  • Meja Teqball. Meja Teqbal atau Teqball ONE adalah peralatan olahraga revolusioner yang membutuhkan lebih dari dua tahun pengujian dan penelitian untuk akhirnya mengembangkan bentuk akhir yang inovatif dan canggih (bentuk meja melengkung). Jaringnya solid dan dengan demikian bola memantul kembali darinya, jadi dengan cara ini konsep permainan tanpa gangguan bukan lagi mimpi. Struktur tabel Teqball ONE, selaras dengan aturan. Berat meja teqball tentu lebih berat dibanding meja tenis meja karena harus menahan bola yang 250 kali lebih berat dibanding bola ping-pong. Meja teqball juga tahan terhadap suhu luar ruangan mulai -40 derajat celcius hingga 65 derajat celcius.
  • Bola Teqball. Teqball bisa dimainkan dengan bola sepak yang digunakan dalam sepakbola; Namun, ukuran bola resmi dan direkomendasikan yaitu bola sepak ukuran nomor 5 (lima).
Gambar 5. Perlengkapan Teqball
(https://scorum.com/en-us/football/@stimp1024/anyone-for-teqball)

2. Aturan Bermain Teqball

Menariknya di Teqball tidak aturan ketat yang membatasi permainan, tiap permainan yang dilakukan si pemain dibebaskan untuk mengembangkan alternatif di aturan Teqball.

Tetapi aturan resmi dari olahraga ini sangat sederhana:
  • Pertandingan Teqball terdiri dari tiga set terbaik.
  • Setiap set dimainkan hingga pemain / tim mencapai 20 poin.
  • Setiap pemain / tim memiliki dua upaya /kesempatan untuk menyelesaikan servis yang sukses.
  • Para pemain / tim mengubah servis setelah masing-masing empat poin.
  • Dilarang menyentuh bola dengan bagian tubuh yang sama dua kali berturut-turut.
  • Setiap pemain / tim diperbolehkan mengembalikan bola dengan maksimal 3 sentuhan oleh bagian tubuh mana pun, kecuali untuk tangan dan lengan.
  • Dalam ganda, tim memiliki maksimal 3 sentuhan, namun, rekan tim harus mengoper bola setidaknya satu kali untuk satu sama lain.
  • Saat bermain, baik meja maupun lawan tidak bisa disentuh.
  • Dalam hal bola tepi, reli harus diulang.
Aturan-aturan ini membuat olahraga ini sangat spektakuler dan cocok untuk tim sepak bola profesional bahkan untuk tujuan pelatihan. Teqball dapat dimainkan oleh 2 pemain (permainan tunggal), oleh 3 pemain (ganda Kanada), oleh 4 pemain (permainan ganda) atau bahkan oleh beberapa pemain lain. 

Demikianlah yang dapat saya rangkum mengenai olahraga Teqball, semoga olahraga ini dapat menjadi olahraga yang sangat popular dan menjadi olahraga prestasi khususnya di Negara Indonesia. Semoga postingan kali ini bermanfaat bagi para pembaca dan Salam Olahraga!!! 

Foto 2. Kantor Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Jakarta.
Referensi:
  • https://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=https://teqball.com/en&prev=search (di akses tanggal 19 Nopember 2019)
  • https://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=https://teqball.com/en/functions/teqball&prev=search (di akses tanggal 19 Nopember 2019)
  • https://en.wikipedia.org/wiki/Teqball (di akses tanggal 20 Nopember 2019)
  • https://sport.tempo.co/read/1267886/teqball-olahraga-generasi-milenial-yang-mulai-berkembang (di akses tanggal 20 Nopember 2019)
  • https://asiangames.antaranews.com/berita/739092/permainan-teqball-ingin-jangkau-asia-lewat-indonesia (di akses tanggal 19 Nopember 2019)
  • https://www.facebook.com/teqball/
  • https://www.tribunnews.com/sport/2019/11/02/hellen-sarita-de-lima-ajak-kaum-milenial-tekuni-olahraga-teqball (di akses tanggal 19 Nopember 2019)
  • https://www.indosport.com/multisport/20151111/kenal-lebih-dekat-teqball-aliran-baru-sepakbola/cara-bermain-teqball (di akses tanggal 19 Nopember 2019)
  • https://www.linkedin.com/company/fiteq-f%C3%A9d%C3%A9ration-internationale-de-teqball (di akses tanggal 20 Nopember 2019)
  • https://www.rapidtvnews.com/2019061856403/eurosport-takes-teqball-to-the-world.html#axzz65k6mHEH3 (di akses tanggal 19 Nopember 2019)
TEQBALL INDONESIA
#teqball #teqballindonesia #sejarahteqball #sejarahteqballindonesia

Wednesday, 13 November 2019

KINERJA GURU PENDIDIKAN JASMANI

KINERJA GURU PENDIDIKAN JASMANI

Sebelum kita memahami materi kita mengenai Kinerja Guru Pendidikan Jasmani, ada baiknya kita menguraikan makna dari Kinerja Guru secara rinci terlebih dahulu agar nantinya kita mudah memahami tentang Kinerja Guru Pendidikan Jasmani: 

1. Kinerja Guru
  • Menurut Mangkunegaran (2000:67), Istilah kinerja guru berasal dari kata job performance/actual permance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang). Jadi menurut bahasa kinerja bisa diartikan sebagai prestasi yang nampak sebagai bentuk keberhasilan kerja pada diri seseorang. (1)
  • Kinerja pendidik adalah perilaku atau respons yang memberi hasil yang mengacu kepada apa yang mereka kerjakan ketika ia menghadapi suatu tugas. Kinerja tenaga pendidik menyangkut semua kegiatan atau tingkah laku yang dialami tenaga pendidik (Martinis Yamin dan Maisah, 2010:87). (2)
  • Kinerja merupakan terjemahan dari kata performance (Inggris). Hasibuan (2001: 94) mengartikan kinerja sebagai pretasi kerja. Prestasi kerja menurut dia adalah suatu hasil kerja yang dicapai sesorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang disandarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu. Sementara Mangkunegara (2002: 67) mengartikan prestasi kerja sebagai hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan daam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Menurut Sulistyorini (2000:60), kinerja dapat dikatakan sebagai perilaku kerja seseorang guna mencapai tujuan yang dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor dalam diri individu seperti keterampilan dan upaya yang dimiliki, dan faktor dari luar diri individu seperti keadaan ekonomi dan kebijakan pemerintah. Demikian halnya menurut Sari (2004:12), kinerja adalah perilaku seseorang dalam melaksanakan fungsi dan tugas pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Ditambahkan pula bahwa pengertian kinerja ini dapat dimengerti melalui perilaku, hasil, dan keefektifan organisasi. Perilaku mengacu kegiatan-kegiatan dalam mencapai tujuan tertentu, sedangkan perilaku individu memberikan hasil terhadap kerja yang bersifat objektif maupun subjektif. (3)
  • Menurut Mulyasa (2013:88) kinerja guru pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan untuk membina dan mengembangkan guru profesional yang dilakukan dari guru, oleh guru, dan untuk guru. (4)
  • Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata “kinerja” memiliki arti sebagai (1) sesuatu yang dicapai; (2) prestasi yang diperlihatkan; (3) kemampuan kerja. Menurut Mangkunegara dalam Rahardi (2010) kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Tinggi rendahnya kinerja pekerja berkaitan erat dengan sistem pemberian penghargaan yang diterapkan oleh lembaga/organisasi tempat mereka bekerja. Pemberian penghargaan yang tidak tepat dapat berpengaruh terhadap peningkatan kinerja seseorang. (5)
  • Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”. Gordon C Anderson, seperti yang dikutip Muheriono mengartikan kinerja sebagai ” hasil kerja yang dihasilkan oleh seseorang pegawai dalam satuan waktu tertentu.” Dengan demikian, kinerja berarti tindakan menampilkan atau melaksanakan suatu kegiatan, oleh karena itu kinerja sering juga diartikan sebagai penampilan kerja seseorang sebagai wujud pelaksanaan tugasnya. Kinerja sering juga disebut prestasi kerja yang diwujudkan seseorang sesuai tugas yang diembannya. (6)
  • Mangkunegara (2000) menyatakan bahwa kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan. Sedangkan Hasibuan (2001) menyatakan bahwa kinerja (prestasi kerja) adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugastugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu. (7)
  • Kinerja guru adalah ungkapan kemampuan yang didasari oleh pengetahuan, sikap dan keterampilan dan motivasi dalam menghasilkan sesuatu. Pengertian kinerja disini mengandung maksud sebagai kemampuan atau kecakapan seseorang yang dilandasi dari suatu pengetahuan atau knowledge, attitude, skill motivation untuk menghasilkan suatu hal yang sudah ditetapkan yakni suatu tujuan. (8)
  • Anwar (1986:86) mengartikan kinerja sama dengan performance yang esensinya adalah berapa besar dan berapa jauh tugas-tugas yang telah dijabarkan dan telah dapat diwujudkan atau dilaksanakan yang berhubungan dengan tugas dan tanggung jawab yang menggambarkan pola perilaku sebagai aktualisasi dan kompetensi yang dimilki. (9)
  • Kinerja guru adalah kemampuan dan usaha guru untuk melaksanakan tugas pembelajaran sebaik-baiknya dalam perencanaan program pengajaran, pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan evaluasi hasil pembelajaran (Utami, 2006:13). (10)
  • Saleha (2017) Kinerja guru adalah prestasi yang diperlihatkan dalam bentuk perilaku. Kinerja guru merupakan prestasi kerja guru sebagai hasil dorongan atau motivasi yang diperlihatkan dalam bentuk perilaku. Kinerja guru adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang guru dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya yang meliputi menyusun program pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, pelaksanaan evaluasi dan analisis evaluasi. Kinerja guru akan optimal jika diiringi dengan niat yang bersih dan ikhlas, serta selalu menyadari akan kekurangan pada dirinya dan selalu berupaya meningkatkan keprofesionalitasnya dan tidak menjadikan aspek kesejahteraan sebagai aspek yang utama. (11)
2. Guru Pendidikan Jasmani ( Physical Education Teachers )
Selanjutnya kita akan merincikan yang dimaksud dengan Guru Pendidikan Jasmani. Berikut beberapa pendapat pengertian guru pendidikan jasmani ( Physical Education Teachers ):
  • Menurut Uno (2008:15) menjelaskan pula bahwa guru merupakan suatu profesi yang berarti jabatan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang diluar bidang pendidikan. (12)
  • Menurut Wartono & Triyono (2012) “Profesi adalah suatu pernyataan atau suatu janji terbuka, bahwa seseorang akan mengabdikan dirinya kepada suatu jabatan atau pekerjaan dalam arti biasa, karena orang tersebut merasa terpanggil untuk menjabat pekerjaan itu”. Guru merupakan suatu profesi, yang berarti suatu jabatan yang memerlukan keahlian (expertise) khusus dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang, yang tidak terlatih dan tidak disiapkan secara khusus untuk melakukan pekerjaan itu (di luar bidang pendidikan). (15)
  • Undang – undang RI Nomor 20 Tahun 2003, Undang – undang RI Nomor 14 Tahun 2005 dan peraturan pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 mengamatkan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Persyaratan akademik guru adalah S1/D-IV yang dibuktikan dengan ijasah sesuai dengan jenis, jenjang, dan satuan pendidikan formal di tempat penungasan. Persyaratan kompetensi guru mencakup penguasaan kompetensi pedagogic, professional, kepribadian, dan sosial yang dibuktikan dengan sertifikat pendidik yang di peroleh melalui sertifikasi. (16)
  • Hal senada juga diungkapkan oleh Uno (2007:15) bahwa guru adalah orang dewasa yang secara sadar bertanggung jawab dalam mendidik, mengajar, dan membimbing peserta didik. Seseorang bisa disebut guru apabila seseorang tersebut memiliki kemampuan merancang program pembelajaran serta mampu menata dan mengelola kelas agar peserta didik dapat belajar dan pada akhirnya dapat mencapai tingkat kedewasaan sebagai tujuan akhir dari proses pendidikan. Dengan demikian, guru adalah orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan seluruh potensi anak didik, baik potensi afektif, potensi kognitif, maupun potensi psikomotorik (Rohman, 2007:11). (17)
  • Guru pendidikan jasmani berada dalam posisi yang sangat sentral dan berpengaruh. Oleh karena itu, harus menanamkan nilai-nilai dan filosofi melalui pendidikan jasmani dan olahraga karena berdampak langsung terhadap pengalaman partisipatif pendidikan jasmani dan olahraga. (14)
  • Dalam undang-undang RI no. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 39 dikemukakan bahwa tenaga pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifiaksi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lainnya yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. Selain itu Departemen Pendidikan Nasional melalui Dasar Standarisasi Profesi Guru dan Konseling mencantumkan bahwa, Guru pendidikan jasmani merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanalam proses pembelajaran pendidikan jasmani. menilai hasil pembelajaran pendidikan jasmani, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi guru pendidik jasmani (Ditjen Dikti, 2004:1). (13). 
Demikianlah beberapa teori tentang guru pendidikan jasmani. Menurut hasil analisis , pada dasarnya pengertian guru pendidikan jasmani sama dengan pengertian guru pada umumnya.

3. Kinerja Guru Pendidikan Jasmani
Berikutnya kita akan membahas mengenai Kinerja Guru Pendidikan Jasmani. Menurut beberapa sumber tentang Kinerja Guru Pendidikan Jasmani yang saya kumpulkan sebagai berikut:
  • Pendidikan jasmani merupakan salah satu media aktivitas fisik yang berkaitan aktivitas gerak, meningkatkan keterampilan, kebugaran dan kesehatan dalam olahraga (Griwiryono, 2013:02). Berkaitan dengan itu guru PJOK harus bisa mengembangkan kreativitas dan kualitas mengajar guru agar apa yang diajarkan dapat dipahami dan diterima oleh peserta didik. Pendidikan jasmani dapat dikatakan bahwa sebagai dasar kesehatan fisik siswa dan gaya aktif seumur hidup (Patriksson, 2011:112). Oleh karena itu diperlukan kinerja guru yang terus ditingkatkan untuk keberhasilan dalam proses pembelajaran. Ketika guru termotivasi, kinerja mereka secara otomatis mencapai level tinggi. (20)
  • Kinerja guru mempunyai spesifikasi/kriteria tertentu. Kinerja guru dapat dilihat dan diukur berdasarkan spesifikasi/kriteria kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap guru. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia. Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Dijelaskan bahwa Standar Kompetensi Guru dikembangkan secara utuh dari 4 kompetensi utama, yaitu: (1) kompetensi pedagogik, (2) kepribadian, (3) sosial, dan (4) profesional. Keempat kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja guru. (18)
  • Senada dengan Lazuardi (2017) Standar Kompetensi Guru yaitu dikembangkan secara utuh dari empat kompetensi utama, yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Dari Keempat kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja guru. (21)
Martinis Yamin dan Maisah (2010:16-25) menjelaskan masing-masing indikator sebagai berikut:

a) Indikator Kompetensi Pedagogik 
Pada profil kompetensi pedagogik ditujukan untuk mengungkap aspek kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik. Indikator kepribadian guru dikatakan berkompeten atau memiliki kompetensi pedagogik apabila mampu: 
  • Mengidentifikasi perkembangan kognitif peserta didik 
  • Mengidentifikasi potensi khusus peserta didik 
  • Mengidentifikasi bekal-ajar awal peserta didik 
  • Merancang pembelajar an yang inovatif berdasarkan strategi yang dipilih 
  • Merancang strategi pembelajaran yang sesuai dengan karateristik peserta didik, kompetensi yang ingin dicapai, dan materi ajar
  • Menata (setting) pembelajaran 
  • Melaksanakan pembelajaran yang kondusif 
  • Menggunakan dan mempersiapkan jaringan computer yang dapat diakses peserta didik 
  • Melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar secara berkesinambungan dengan berbagai metode Menganalisis hasil penilaian proses dan hasil belajar untuk menentukan tingkat ketuntasan belajar 
  • Menfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi dalam rangka aktualisasi diri 
b) Indikator Kompetensi Kepribadian

  • Bangga menjadi guru, dan percaya diri.
  • Bekerja mandiri secara profesional
  • Berperilaku tegas, dan manusiawi  
  • Memiliki judment dalam mengambil keputusan 
  • Berperilaku yang dapat diteladani peserta didik dan anggota masyarakat. 
  • Menampilkan pribadi yang jujur,
  • Menunjukkan tanggung jawab yang tinggi, 
  • Tidak diskriminatif dalam berkomunikasi dengan peserta didik 
  • Berkomunikasi dengan teman sejawat dan komunitas ilmiah lainnya secara santun, empatik dan efektif berkomunikasi dengan orang tua peserta didik dan masyarakat tentang program pembelajaran dan kemajuan peserta didik, 
  • Melaksanakan berbagai program dalam lingkungan kerja untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan di daerah yang bersangkutan
c) Indikator Kompetensi Sosial

  • Tidak diskriminatif dalam berkomunikasi dengan peserta didik 
  • Berkomunikasi dengan teman sejawat dan komunitas ilmiah lainnya secara santun, empatik dan efektif 
  • Berkomunikasi dengan orang tua peserta didik dan masyarakat tentang program pembelajaran dan kemajuan peserta didik, 
  • Melaksanakan berbagai program dalam lingkungan kerja untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas pendidikan di daerah yang bersangkutan
d) Indikator Kompetensi Profesional 

Pada profil kompetensi profesional di tujukan untuk mengungkap aspek kemampuan guru dalam penguasaan mated pelajaran secara luas dan mendalam. Indikator guru dikatakan berkompeten atau memiliki kompetensi profesional apabila:
  • Memahami konsep, isi dan struktur Penjasorkes dalam kurikulum 
  • Memiliki pengetahuan dan penguasaan keterampilan gerak dasar , ketangkasan dan permainan Menerapkan konsep konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari
  • Memanfaatkan IPTEK termasuk teknologi informasi dan komunikasi untuk pengayaan subtansi keilmuan.
  • Memiliki minat bergabung dalam organisasi profesi dan olahraga Melakukan upaya meningkatkan kemampuan professional. (19)
Keit Davis dalam Anwar Prabu menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja adalah: Human performance, Motivasi dan Ability. Untuk itu dapat dijelaskan sebagai berikut:
  1. Human performance atau bahasa lainnya adalah penampilan seseorang
  2. Penampilan juga berpengaruh terhadap kinerja, seseorang yang penampilan yang rapi dan teratur akan berpengaruh terhadap kinerjanya.
  3. Motivasi merupakan suatu dorongan seseorang untuk melakukan sesuatu aktivitas atau pekerjaan. Seseorang yang memilki motivasi yang kuat atau tinggi maka biasa dikatakn hasil kerjanya juga akan lebih baik dibandingkan dengan seseorang yang bekerja dengan motivasi yang rendah.
  4. Ability atau kemampuan adalah suatu hal yang juga turut mempengaruhi kinerja seseorang. Bagaimanapun kinerja seseorang akan meningkat apabila didukung oleh kemampuan yang memadai,adalah suatu hal yang mustahil menginginkan hasil kerja yang optimal tetapi tidak didukung oleh kemampuan yang memadai.
Guru Pendidikan Jasmani memiliki peran penting dalam pendidikan, kepemimpinan seorang guru pendidikan jasmani sangat diperlukan “a systematic and structured process in which we look at concrete aspects of teaching and learning with the overall goal of personal change and more effective practice (Farrel dalam Sinkinson, 2011:13). Kinerja guru perlu terus-menerus ditingkatkan karena gurulah yang berada di garda terdepan dalam menciptakan kualitas sumber daya manusia. Di tangan gurulah akan dihasilkan peserta didik yang berkualitas, baik secara akademis, keahlian, kematangan emosional, moral, dan spiritual. Dengan demikian, akan dihasilkan generasi masa depan yang siap hidup dengan tantangan zamannya. Oleh karena itu, diperlukan sosok guru yang mempunyai kualifikasi, kompetensi, dan dedikasi yang tinggi dalam menjalankan tugas profesionalannya.

Foto di Depan Kantor BKN, Jakarta 2019


Daftar Pustaka

  • Baruningsih, Palupi. (2011). Skripsi: PENGARUH SERTIFIKASI PROFESI GURU TERHADAP KINERJA GURU AKUNTANSI DI SMK SE-KABUPATEN SRAGEN. Digilib Unnes, Local Content Repository, Hal. 9, (1), Hal. 25 (12),  diakses dari https://lib.unnes.ac.id/2687/
  • Karman, M. (2012). PENGARUH SERTIFIKASI GURU TERHADAP KINERJA GURU DI SMA NEGERI 1 RAMBAH HILIR KECAMATAN RAMBAHILIR KABUPATEN ROKAN HULU, Hal. 5-6 (8), Hal. 23 diakses dari http://repository.uin-suska.ac.id/8249/1/2012_2012922.pdf
  • Kustikasari, Novia Milan. (2013) Skripsi: KINERJA GURU PENDIDIKAN JASMANI YANG LULUS SERTIFIKASI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMP NEGERI SE-KABUPATEN MAGELANG, Hal. 18 (4) diakses dari http://eprints.uny.ac.id/32340/1/SKRIPSI%20Novia%20Milan%20Kustikasari.pdf
  • Lazuardi, Wildan Amanda. (2017). KURANGNYA PROFESINALISME GURU PENDIDIKAN JASMANI DI SEKOLAH DASAR, Hal. 437 (13), Hal. 439 (21) diakses dari http://pasca.um.ac.id/conferences/index.php/por/article/view/684/0
  • Mutakin, Tatan Zaenal. PENGARUH KOMPETENSI, KOMPENSASI, DAN LATAR BELAKANG TERHADAP KINERJA GURU. Jurnal Formatif 3(2): 145-156, Hal. 146-147 (3), Hal. 147 (17) diakses dari https://media.neliti.com/media/publications/234968-pengaruh-kompetensi-kompensasi-dan-latar-3c6e1e16.pdf
  • Murwati, Hesti. (2013).  PENGARUH SERTIFIKASI PROFESI GURU TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KINERJA GURU DI SMK NEGERI SE-SURAKARTA, Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi (BISE) Vol.1 No. 1, Hal. 16 (7) diakses dari https://eprints.uns.ac.id/1083/1/1896-4270-1-SM.pdf
  • Ngadenan, Placyntia & Tuasikal, Abdul Racham Syam. SURVEI KINERJA GURU PJOK DI SMP NEGERI SE-KOTA MOJOKERTO, Hal. 50 (20) diakses dari https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-jasmani/article/view/29422
  • Saleha. (2017). Skripsi: PERBANDINGAN KINERJA GURU FISIKA TERSERTIFIKASI DAN BELUM TERSERTIFIKASI DI MADRASAH ALIYAH SE KABUPATEN JENEPONTO, Hal. 15-16 (11) di akses dari http://repositori.uin-alauddin.ac.id/4063/1/Saleha.pdf
  • Salma. Syamsuri, Andi Sukri & Nurdin. (2016). PROFESIONALISME GURU PASCASERTIFIKASI. Jurnal Equilibrium Pendidikan Sosiologi Volume IV No. 2 November 2016, Hal. 155 (16) diakses dari https://docplayer.info/55490457-Jurnal-equilibrium-pendidikan-sosiologi-volume-iv-no-2-november-2016-issn-e-p.html
  • Sinkinson, Caroline (2011). An Assessment of Peer Coaching to Drive Professional Development and Reflective Teaching. Communications in Information Literacy, Volume 5, Issue 1, Article 3 2011. page 13,  Retrieved December 1, 2019 from https://pdxscholar.library.pdx.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1126&context=comminfolit
  • Sulastri, Erni (2011). Skripsi: PENGARUH SERTIFIKASI GURU DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU SMA NEGERI 1 JUWANA KABUPATEN PATI, Diglib Unnes, Hal. 13 (10) diakses dari https://lib.unnes.ac.id/7597/
  • Susanto, Ermawan. (2012). PENGETAHUAN GURU TENTANG NILAI-NILAI KARAKTER PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI SEKOLAH DASAR, Hal. 84 (14) diakses dari https://scholar.google.co.id/citations?user=I_kY3pcAAAAJ&hl=id
  • Triyono & Wartono. (2012). PROFIL KINERJA GURU PENJAS SD NEGERI : Studi Kasus di UPT Purworejo, Banyuurip dan Kutoarao. Project Report: Universitas Terbuka, Hal. 11 (2), Hal. 9 (15), Hal. 11 (18) dan Hal. 16-18 (19) diakses dari  http://repository.ut.ac.id/6103
  • Ulfah, Farida. (2009). Skripsi: PENGARUH SERTIFIKASI GURU TERHADAP KINERJA GURU EKONOMI AKUNTANSI SMA DAN SMK SE KABUPATEN JEPARA, Hal. 10 (9) diakses dari http://repository.uin-suska.ac.id/8249/1/2012_2012922.pdf
  • Utomo, Styo Budi. (2018). PENGARUH SERTIFIKASI DAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU MADRASAH IBTIDAIYAH HAYATUL ISLAM JAKARTA. Scientific Journal of Reflection: Economic, Accounting, Management and Bussines, Vol. 1, No. 3, Juli 2018,  Hal. 34 (5), diakses dari https://scholar.google.com/citations?user=NZspW-kAAAAJ&hl=en
  • Qowaid. (2015). PENGARUH SERTIFIKASI GURU TERHADAP PENINGKATAN KINERJA GURU PAI DI SMP DAN MTS. EDUKASI: JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN AGAMA DAN KEAGAMAAN VOLUME 13, NOMOR 3, Hal. 449 (6) diakses dari http://id.portalgaruda.org/?ref=browse&mod=viewjournal&journal=10615&issue=%20EDUKASI%20%7C%20VOLUME%2013,%20NOMOR%203,%20DESEMBER%202015

Wednesday, 23 October 2019

MUSKA MOSSTON : Spectrum of Teaching Styles

Halo para pecinta Pendidikan Jasmani dimanpun berada, postingan kali ini akan membahas tentang seseorang yang sangat Fenomenal dan Populer dalam bidang Pendidikan Jasmani, Teori Beliau sangat terkenal di dunia... iya sekali lagi, di Dunia ya Gaess.., sudah pada kenal belom...??? kira-kira apa yang membuat beliau sangat fenomenal dan populer di bidang ilmu pendidikan dan khususnya bidang ilmu pendidikan jasmani..?? penasaran ya gaess??.. langsung aja, yuk dibaca!!

MUSKA MOSSTON
Muska Mosston, anak tunggal, lahir pada tanggal 5 Desember 1925 di Haifa, Israel dan meninggal dunia pada tahun 1994. Selama hidupnya muska sangat terobsesi dengan mengajar, khususnya pendidikan jasmani. Muska Mosston adalah perintis yang menemukan paradigma baru tentang mengajar dan belajar. Spectrum of Teaching Styles telah diterapkan di ruang kelas sekolah negeri dan swasta dalam semua materi pelajaran, semua kelas, dan dengan berbagai tingkat kinerja. Spectrum melengkapi guru dengan dasar-dasar pengetahuan untuk mengembangkan daftar perilaku profesional dengan tujuan bagaimana dan apa saja yang diperlukan seorang guru untuk terhubung dengan siswa dalam mendidik.

Muska Mosston lulus pertama di Institut Wingate di Israel di mana ia menerima penghargaan tertinggi. Setelah datang ke Amerika Serikat, Mosston mengajar fisika, geometri, matematika, bahasa Ibrani, dan pendidikan jasmani. Dia memperoleh gelar Sarjana dan Master dari City College of New York, gelar doktor dari Temple University di Philadelphia, dan kemudian pada tahun 1984 ia dianugerahi gelar Doktor Kehormatan dari Universitas Jyvaskyla di Finlandia. Mosston menjadi Ketua Departemen Pendidikan Jasmani di Universitas Rutgers dan merupakan orang pertama yang mengubah namanya menjadi Departemen Kinesiologi. Selain itu, ia memiliki program televisi, Shape-UP, di CBS di New York City selama tujuh tahun.

Musston sangat senang mengajar dan menyukai pendidikan jasmani sebab peluang yang ditawarkan oleh pendidikan jasmani dalam pengembangan fisik, sosial, kognitif, etika, dan emosional. Ketika dia melihat anak-anak tidak diberi kesempatan untuk berpikir dan bergerak, dia menjadi bingung dan jengkel oleh rekan-rekannya yang tidak bisa memperluas pandangan mereka tentang apa itu pendidikan jasmani. Pada tahun 1966, Muska memperkenalkan Spectrum of Teaching Styles ke bidang Pendidikan Jasmani. Ketika ia berjuang untuk memajukan teori dan praktik pendidikan jasmani, ia sering dikucilkan oleh mereka yang keberatan dengan pandangan dan semangat yang ia miliki. Pandangan miring orang-orang itu tidak menghalangi Musston untuk terus berjuang  mengembangkan teori dan praktik pendidikan jasmani yang dia konsep. Bertahun-tahun kemudian, undangan untuk mempresentasikan teorinya datang dari seluruh dunia dan membawa Musston sebagai salah satu tokoh pendidikan dan khususnya pendidikan jasmani yang sangat populer.

Dalam tahun-tahun terakhir hidupnya, ia menganggap dirinya sebagai duta besar pendidikan, menyebarkan pesan kemanusiaan Spectrum dan ide-ide konsep universal gerakan perkembangan melintasi batas budaya dan agenda politik. Dia sangat menyentuh kehidupan orang-orang. Dia adalah inspirasi, tidak gentar dengan penolakan, setia pada misinya, dan berdedikasi untuk meningkatkan praktik dalam mengajar dan belajar (Sara Ashworth, Ed.D.).


Spectrum of Teaching Styles
Pada tahun 1966 Muska Mosston memperkenalkan Spectrum of Teaching Styles ke dalam bidang Pendidikan Jasmani. Spectrum of Teaching Styles dalam bahasa Indonesia artinya Spektrum Gaya Mengajar. Spektrum dalam kamus Besar Bahasa Indonesia berarti; spek.trum /spèktrum/(n Fis) rentetan warna kontinu yang diperoleh apabila cahaya diuraikan ke dalam komponennya, (n Met) rangkaian atau urutan yang bersinambung.

Spectrum of Teaching Styles adalah teori “universal” tentang mengajar. Meskipun teori Spectrum of Teaching Styles ditulis untuk pendidikan jasmani, teori ini berlaku untuk semua disiplin ilmu. Spectrum itu bisa digunakan sebagai langkah analisis pembuat keputusan dalam menentukan suatu pendekatan pengajaran yang baru muncul, makanya spektrum itu umum dan luas.

Muska Mosston merumuskan Spectrum of Teaching Styles dan mempresentasikannya di bidang pendidikan jasmani lebih dari tiga puluh tahun yang lalu. Teorinya terus memengaruhi pedagogi karena ia menawarkan pengetahuan universal dan komprehensif tentang pengajaran dan pembelajaran. Teori Spectrum telah dirujuk secara terus menerus dalam kebanyakan buku teks metode pendidikan jasmani selama tiga dekade (Metzler, 2000; Graham, Holt, & Parker, 1998; Pangrazi, 1998; Rink, 1993; Siedentop, 1991; Hellison, 1985; Mitchell & Wright, 1977). Bahkan sampai sekarang teori Muska Mosston tentang mengajar, yang mengidentifikasi kerangka pemersatu yang menggambarkan gaya belajar-mengajar alternatif terus digunakan sebagai bahan literasi/daftar pustaka dalam setiap penelitian tentang pendidikan jasmani dan belajar-pembelajaran secara umum di seluruh dunia.
*Sangat luar biasa ya gaess... tepuk tangan dulu dong....lanjuut..

Mosston menyatakan “… neither teacher nor student can make decisions in a vacuum. Decisions are always made about something. This ‘something’ is the subject matter of teaching and learning”  (“baik guru maupun siswa tidak dapat membuat keputusan dalam ruang hampa. Keputusan selalu dibuat tentang sesuatu. 'Sesuatu' ini adalah subjek dari pengajaran dan pembelajaran). 

Statemen musston ini sangat viral pada saat itu, sehingga publik langsung menanggapinya dengan pro dan kontra. Tetapi musston berhasil mempertahankan teori tersebut, sehingga menjadi khasanah teori dalam dunia pendidikan jasmani yang digunakan di seluruh di dunia.

Kemudian adalagi Statetmen Mosston yang sangat fenomenal, dan menjadi sumber motivasi Musston yang menjadi cikal bakal kelahiran teori spektrum, mari kita simak: 
At the time the ideas of the Spectrum came about, I was teaching at Rutgers University presenting my students with ideas, notions, techniques, and experiences in teaching. One day a student approached me and said: “I want to talk to you about the things you are teaching us.” “Certainly,” I replied. “What is it?” After a slight pause, the student uttered: “I can’t be you!” “Thank you,” I responded— and began to walk away. “Furthermore,” the student said, “I don’t want to be like you.” I was quite stunned. I was upset. It took me some time to recover, but that statement kept gnawing at my mind. Is that what I was doing to my students? Did I impose my ideas on them? Did I demand replication of “me”? It was, indeed, a moment of revelation. I realized that my experiences, my idiosyncrasies were mine—solely mine. I realized that they were only a part of the story of teaching. But, what is the other part? Or perhaps other parts? I kept asking myself: What is the body of knowledge about teaching that is beyond my id oysyncractic behavior? Is there such a possibility? Is it possible to identify a framework, a model, a theory that will embrace the options that exist in teaching, or a framework that might embrace future options? It became clear to me that arbitrary teaching, scattered notions, fragmented ideas, and isolated techniques—successful as they might be—do not constitute a cohesive framework that can serve as a broad, integrated guide for teaching future teachers. The search for a universal structure of teaching had begun. It has been a search for a “unified theory” that will show and explain the relationship between deliberate teaching behavior and learning behavior, a theory that will identify with consistency the structure of the options in teaching and learning behavior. The search was for a single, unifying principle that governs all teaching—hence the identification of the axiom: Teaching behavior is a chain of decision making. (Mosston & Ashworth) 
"Suatu hari seorang siswa mendekati saya dan berkata, “Saya ingin berbicara dengan Anda tentang hal-hal yang Anda ajarkan kepada kami.” “Tentu saja,” jawab saya. “Ada apa?” Setelah terdiam beberapa saat, siswa itu berkata, “Aku tidak bisa menjadi kamu!” “Terima kasih,” jawabku— dan mulai berjalan pergi. "Lebih jauh lagi," kata siswa itu, "aku tidak ingin menjadi seperti kamu." Aku cukup terkejut. Saya kesal. Butuh beberapa waktu untuk pulih, tetapi pernyataan itu terus menggerogoti pikiran saya. Apakah itu yang saya lakukan pada murid-murid saya? Apakah saya memaksakan ide saya pada mereka? Apakah saya menuntut replikasi "saya"? Memang, itu adalah saat pengungkapan. Saya menyadari bahwa pengalaman saya, keanehan saya adalah milik saya — hanya milik saya. Saya menyadari bahwa mereka hanya bagian dari kisah pengajaran. Tetapi, apa bagian lainnya? Atau mungkin bagian lain? Saya terus bertanya pada diri sendiri: Apa isi pengetahuan tentang pengajaran yang berada di luar perilaku istimewa saya? Apakah ada kemungkinan seperti itu? Apakah mungkin untuk mengidentifikasi kerangka kerja, model, teori yang akan merangkul opsi-opsi yang ada dalam pengajaran atau kerangka kerja yang mungkin merangkul opsi masa depan? Menjadi jelas bagi saya bahwa pengajaran yang sewenang-wenang, gagasan yang tersebar, gagasan yang terpecah-pecah, dan teknik-teknik yang terisolasi — sesukses mungkin — tidak membentuk kerangka kerja yang kohesif yang dapat berfungsi sebagai panduan yang luas dan terpadu untuk mengajar guru-guru masa depan. Pencarian struktur pengajaran universal telah dimulai. Ini telah menjadi pencarian untuk "teori terpadu" yang akan menunjukkan dan menjelaskan hubungan antara perilaku mengajar yang disengaja dan perilaku belajar, sebuah teori yang akan mengidentifikasi dengan konsistensi struktur pilihan dalam perilaku belajar-mengajar. Pencarian itu untuk satu prinsip tunggal, pemersatu yang mengatur semua pengajaran — maka identifikasi aksioma: Perilaku mengajar adalah rantai pengambilan keputusan" (Mosston & Ashworth, 1994, hlm. vii-viii).
Teori Spectrum of Teaching Styles milik Muska Mosston sangat mengagumkan karena teori ini menggambarkan kemungkinan struktur keputusan belajar-mengajar; itu menyajikan aksioma yang mencakup semua pendekatan belajar-mengajar; ini menyajikan alasan yang menjelaskan mengapa setiap opsi diurutkan sebagaimana adanya, dan menyajikan fokus pembelajaran dari setiap opsi. Kerangka kerja ini tidak tergantung pada usia, konten, jenis kelamin, tingkat, dan tingkat kemampuan. Ini adalah teori pemersatu tentang struktur pengajaran dan pembelajaran. Inti dari Teori ini adalah; Keputusan adalah elemen penting dalam rantai peristiwa yang membentuk hubungan belajar-mengajar. 

Jadi, tidak heran banyak orang yang menggunakan teori milik Musston ini diseluruh Dunia. Muska Mosston dan Sara Ashwort telah memberikan ratusan lokakarya di empat benua. Selama bertahun-tahun dengan Center on Teaching di New Jersey, mereka berdua telah memberikan lebih dari 250 presentasi. Pada 1984-85 ceramah di Skotlandia berubah menjadi tur ceramah sebelas bulan di mana mereka memberikan 87 presentasi di sebelas negara Eropa. Rencana perjalanan Mosston untuk tahun 1994 termasuk presentasi di Yunani dan Kreta, Venezuela, Israel, Swedia, dan Colorado dan Virginia di AS. Sayangnya, Muska Mosston meninggal pada Juli 1994, sebelum jadwal presentasinya di Puerto Rico, Belanda, dan Taiwan.

Meskipun Mosston telah tiada, tetapi teman-teman seperjuangan Mosston dan orang –orang yang terinspirasi dengan Mosston, mereka berkomitmen untuk terus melanjutkan dan mengembangkan teori spektrum ini. Berikut statemen mengenai Teori Musston:

Spectrum Colleagues, Rudy and Suzanne Mueller mengungkapkan: 
“Mosston's Spectrum of Teaching Styles has made a monumental contribution to pedagogy and the concept of conscious and deliberate teaching” 
(Spectrum of Teaching Styles Mosston telah memberikan kontribusi yang monumental untuk pedagogi dan konsep pengajaran yang sadar dan disengaja).

“Teaching Physical Education can change your life as a teacher”  
(Michael Goldberger, Ph.D. (Professor and Director School of Kinesiology and Recreation Studies James Madison University Harrisonburg, VA).

Demikianlah postingan kali ini, semoga bermanfaat dan menjadi inspirasi kita semua, terutama bagi guru Pendidikan Jasmani yang ada di seluruh Dunia dan khususnya di Negara Indonesia. terima kasih.

Daftar Pustaka:
  • Mosston, Muska dan Sara Ashworth. 2008. Teaching Physical Education; First Online Edition,2008. Dari https://spectrumofteachingstyles.org/assets/files/book/Teaching_Physical_Edu_1st_Online.pdf
  • Mosston, Muska dan Sara Ashworth. Teaching Physical Education; First Online Edition. Copy right holder, Sara Ashworth at sashworth@spectrumofteachingstyles.org
  • https://spectrumofteachingstyles.org/index.php?id=55
  • https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/spektrum

Model Evaluasi Context, Input, Process, Product (CIPP)

đŸŒº MODEL EVALUASI CIPPđŸŒº đŸ‘‰Evaluasi didefinisikan sebagai Proses Menggambarkan, Mendapatkan, dan Menyediakan Informasi yang Bermanfaat untuk...

OnClickAntiAd-Block