Saturday 19 October 2019

STATISTIKA PENJAS; contoh soal

Buatlah data sebanyak 70 , kemudian carilah:
  1. Tabel distribusi frekuensi
  2. Rata-rata
  3. Simpangan baku
  4. Varian
  5. Histogram
Jawaban:

Berikut data berjumlah 70  :

25
28
30
32
33
51
36
38
40
30
38
28
37
21
33
51
28
38
44
56
38
28
30
33
33
35
28
38
47
42
38
30
30
33
54
35
28
38
40
35
38
30
32
33
33
35
42
38
40
56
38
30
32
33
33
35
42
38
30
42
28
37
21
55
35
35
42
39
30
42

Pengolahan data menggunakan bantuan Microsoft Excel :
  1. Buka Ms. Excel di Komputer, Copy-Paste data di atas ke dalam Ms. Excel
  2. Blok keseluruhan data yang berjumlah 70, lalu pilih Data, pilih Data Analysis, pilih Deskriptive Statistics, hasilnya sebagai berikut:
Deskriptive
Mean
36,05714286
Standard Error
0,900629114
Median
35
Mode
38
Standard Deviation
7,535203784
Sample Variance
56,77929607
Kurtosis
0,965758768
Skewness
0,842687269
Range
35
Minimum
21
Maximum
56
Sum
2524
Count
70


Dari Data berjumlah 70 diatas diperoleh :
  • Nilai Rata-rata (Mean) sebesar 36,05
Rumus Mean :









  • Nilai Varian sebesar 56,78
Rumus Varian :




  • Nilai Standar Deviasi sebesar 7,53 
Rumus Standar Deviasi :





  • Nilai Range sebesar 35
Rumus Range :







Kemudian menentukan Tabel Distribusi Frekuensi sbb:

Banyak Interval : 1+3,3Log*(70)
= 7,08882 dibulatkan menjadi 7

Panjang Interval : Range/banyak interval
Jadi, 35/7 = 4,93 dibulatkan menjadi 5

Nilai batas interval, Nilai Minimum + Panjang Interval. Jadi,  21+5= 26

Batas Interval
1
26
2
31
3
36
4
41
5
46
6
51
7
56

Kemudian membuat Tabel Distribusi Frekuensi, sebagai berikut:

Interval
Frekuensi
≤ 26
3
26 < x ≤ 31
16
31 < x ≤ 36
20
36 < x ≤ 41
17
41 < x ≤ 46
7
46 < x ≤ 51
3
51 < x ≤ 56
4
Jumlah
70


Kemudian untuk membuat Histogram di Microsoft Excel, pilih Data, pilih Data Analysis, pilih Histogram dan hasilnya sebagai berikut:


Bin
Frequency
26
3
31
16
36
20
41
17
46
7
51
3
56
4
More
0




Monday 14 October 2019

BALOGO

Permainan Tradisional “Balogo”

Saat ini Masyarakat di Kalimantan atau Kalimantan Selatan pada khususnya sangat antusias untuk menggemakan kembali sebuah permainan rakyat yang sering dilakukan oleh masyarakat Banjar hingga tahun 1980-an. Permainan rakyat ini dikenal dengan Permainan Balogo atau Logo. Mulai dari Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah dan beberapa komunitas pecinta permainan rakyat di Kalimantan Selatan sangat serius dan antusias untuk melestarikan kembali permainan tradisional Balogo yang merupakan warisan budaya suku banjar ini agar tidak tergerus oleh permainan zaman era digital saat ini. 

Nah pada postingan kali ini kita akan mengupas dan mengenal lebih dekat tentang permainan tradisional Balogo yang merupakan permainan khas suku Banjar. Tapi sebelum membahas tentang permainan tradisional Balogo ini, ada baiknya kita membahas dulu tentang hakikat permainan tradisional. Let’s Go...

Apa sih makna dari permainan dan permainan tradisional? dan Apa ada perbedaannya?

Permainan
Permainan merupakan sebuah aktivitas rekreasi dengan tujuan bersenang-senang, mengisi waktu luang, atau berolahraga ringan. Permainan biasanya dilakukan sendiri atau bersama-sama (kelompok). https://id.wikipedia.org/wiki/Permainan.

Menurut Nugroho (2005) Istilah permainan berasal dari kata dasar “main” yang mendapat imbuhan “per-an “. Dalam Kamus Besar Indonesia, main adalah berbuat sesuatu yang menyenangkan hati (dengan menggunakan alat atau tidak ). 

Jadi, Permainan adalah: 
  1. Sesuatu yang dipergunakan untuk bermain, barang atau sesuatu yang di permainkan.
  2. Hal bermain, perbuatan bermain ( W.J.S. Poerwadarminta, 1984 dalam Nugroho, 2005 ).
Pengertian permainan sudah diatas, sekarang coba kita lihat pengertian tentang permainan tradisional gaess...

Permainan Tradisional 
Menurut Yulita (2017) Permainan tradisional adalah permainan yang sudah ada sejak zaman dahulu, dimainkan dari generasi ke generasi. Alat bantu dalam permainan tradisional terbuat dari kayu, bambu, batok, dan benda-benda sekitar. Artinya, permainan tradisional tidak membutuhkan biaya besar. 

Lebih lanjut, Hapsari (2012) Game atau permainan tradisional merupakan unsur-unsur kebudayaan yang tidak dapat dianggap remeh, karena permainan tradisional memberikan pengaruh yang besar terhadap perkembangan kejiwaan, sifat, dan kehidupan sosial anak dikemudian hari.

....................................... beberapa permainan ini karena tercipta pada masa yang lama berlalu disebut dengan permainan tradisional, sedangkan di sisi lain beberapa permainan yang lebih akhir (dan biasanya menggunakan peralatan yang canggih) disebut permainan modern (https://id.wikipedia.org/wiki/Permainan).

Kemudian lebih lanjut lagi, Eka (2012) Permainan tradisional sering disebut juga dengan permainan rakyat, merupakan permainan yang tumbuh dan berkembang pada masa lalu terutama tumbuh dimasyarakat pedesaan. Permainan tradisional tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan masyarakat setempat, kebanyakan permainan tradisional dipengaruhi oleh alam lingkungannya, oleh karena itu permainan tradisional selalu menarik, menghibur sesuai dengan kondisi saat itu. 

Permainan tradisional tentunya harus teridentifikasikan unsur tradisinya yang memiliki kaitan erat dengan kebiasaan atau adat suatu kelompok masyarakat tertentu. Kegiatan tersebut harus kuat mengandung unsur fisik yang nyata-nyata melibatkan kelompok otot besar dan juga mengandung unsur bermain yang melandasi maksud dan tujuan dari kegiatan itu. Maksudnya, suatu kegiatan dikatakan olahraga tradisional jika kegiatan itu masih diakui memiliki ciri tradisi tertentu, melibatkan otot-otot besar dan hadirnya strategi serta dasarnya tidak sungguh-sungguh terlihat seperti apa yang ditampilkannya.

Berikut adalah beberapa Permainan Tradisional yang ada di Indonesia:
  1. Permainan Tradisional Petak Umpet
  2. Permainan Tradisional Bola Bekel
  3. Permainan Tradisional Gundu atau Kelereng
  4. Permainan Tradisional Lompat Tali
  5. Permainan Tradisional Egrang
  6. Permainan Tradisional Benteng Sodor atau Gobak Sodor
  7. Permainan Tradisional Boi-boian
  8. Permainan Tradisional Bentik atau Gatrik
  9. Permaianan Tradisional Ular Naga Panjang
  10. Permainan Tradisional Engklek
  11. Permainan Tradisional Congklak
  12. Perminan Tradisional Pletekon
  13. Permainan Tradisional Gasing atau Panggalan
  14. Permainan Tradisional Layangan
  15. Permainan Tradisional Sepak Bola Kampung
  16. Permainan Tradisional Mobil-mobilan
  17. Permainan Masak-masakan
  18. Permainan Tradisional Bambu Betung
Permainan tradisional bukanlah hanya sekedar alat penghibur hati, sekedar penyegar pikiran atau sekedar sarana berolah raga tetapi memiliki berbagai latar belakang yang bercorak rekreatif, kompetitif, paedogogis, magis dan religius.

Okay Gaess.. 

setelah kita membaca beberapa defenisi diatas tentang permainan dan permainan tradisional maka dapat kita simpulkan bahwa ada perbedaan antara permainan dan permainan tradisional dari segi istilah yang digunakan, dimana permainan tradisional masuk dalam salah satu kategori dalam permainan.  Permainan tradisional menjadi khusus dengan ditandai permainan yang tercipta pada masa lalu. Akan tetapi, pada dasarnya permainan dan permainan tradisional merupakan kegiatan/aktifitas yang sama–sama  dilakukan secara gembira, menyenangkan di waktu luang tanpa ada unsur paksaan dari pihak manapun atau secara sukarela. 

Nah sekarang kita masuk kepada inti pembahasan kita yaitu permainan tradisional Balogo, kalian pasti sudah tidak sabar untuk mengetahui tentang permainan tradisional Balogo. Berikut data yang aku kumpulkan tentang permainan tradisional Balogo. Kemont’...


“Balogo”


Balogo 
Balogo merupakan salah satu jenis permainan tradisional dari Kalimantan Selatan. Nama Balogo diambil dari kata logo, karena permainan itu menggunakan logo. Permainan tradisional Suku Banjar ini biasanya dimainkan oleh anak-anak hingga orang dewasa, baik secara beregu maupun perorangan. Jumlah pemain terdiri atas dua hingga lima orang (https://id.wikipedia.org/wiki/Balogo).

Sejarah permainan tradisional
Setelah saya searching di GOOGLE sejarah permainan Balogo yang saya temukan; .......... permainan tradisional Balogo sudah dimainkan oleh suku banjar sejak dulu hingga tahun 1980-an....... Bagi kalian yang ingin mengetahui lebih dalam mengenai sejarah permainan tradisional balogo, saya menelusuri dan mungkin anda juga dapat melakukan hal yang sama yang saya lakukan mengikuti beberapa sumber rujukan diantaranya: 

Tujuan
Tujuan Permainan Tradisional Balogo juga dikenal sebaga permainan rakyat, merupakan sebuah kegiatan rekreatif yang tidak hanya bertujuan untuk menghibur diri, tetapi juga sebagai alat untuk memelihara hubungan dan kenyamanan sosial.

Manfaat
Manfaat Permainan tradisional Balogo memberikan pengaruh yang besar terhadap perkembangan kejiwaan, sifat, dan kehidupan sosial (mengembangkan sikap empati serta menghargai orang lain) serta untuk mengembangkan karakter salah satunya adalah kerja keras.

Peraturan dan permainan

1. Lapangan dan peralatan
Lapangan
Lapangan atau Area Permainan Tradisional Balogo umumnya berbentuk persegi panjang.  
Yang terdiri dari area Penepak dan Area Pasang, biasanya garis mati minimal 15 m.

Peralatan
  • Logo terbuat dari tempurung kelapa. Garis tengahnya sekitar 5--7 cm dan tebalnya sekitar 1--2 cm. Kebanyakan dibuat berlapis dua yang direkatkan dengan bahan aspal atau dempul supaya berat dan kuat. Bentuknya bermacam-macam, ada yang berbentuk bidawang (bulus), biuku (penyu), segi tiga, layang-layang, daun dan bundar. 
  • Panapak atau kadang-kadang beberapa daerah ada yang menyebutnya campa, yakni stik atau alat pemukul yang panjangnya sekitar 40 cm dengan lebar 2cm. Fungsi panapak atau campai adalah untuk mendorong logo agar bisa meluncur dan merobohkan logo pihak lawan yang dipasang saat bermain.

2. Pemain
Jumlah pemain 1 orang untuk singgle dan beregu minimal 2 orang dan maksimal 5 orang. Umumnya diperlombakan dalam kategori anak-anak (putra-putri), Dewasa (putra-putri) dan tanpa batas usia (laki-laki dan perempuan).

3. Pemenang
Inti dari permaian ini adalah keterampilan memainkan logo agar bisa merobohkan logo lawan yang dipasang. Regu yang paling banyak dapat merobohkan logo lawan adalah yang keluar sebagai pemenang. Dan, sebagai akhir permainan, pihak yang menang disebut dengan “janggut” dan boleh mengelus-elus bagian dagu atau jenggot pihak lawan yang kalah sambil mengucapkan teriakan “janggut-janggut” secara berulang-ulang yang tentunya membuat pihak yang kalah malu, tetapi bisa menerimanya sebagai sebuah kekalahan.

4. Jalannya Permainan
Pemain diharuskan merobohkan atau menjatuhkan “logo” yang sudah dipasang. Cara memasang “logo” adalah dengan mendirikannya secara berderet ke belakang pada garis-garis melintang. Inti dari permainan ini adalah keterampilan memainkan “logo” agar bisa merobohkan “logo” yang dipasang. Permainan balogo dapat dilakukan satu lawan satu atau secara beregu. Jika dimainkan secara beregu, maka jumlah pemain yang “naik” (yang melakukan permainan) harus sama dengan jumlah yang “pasang” (pemain yang logo-nya dipasang untuk dirobohkan). Jumlah pemain beregu minimal 2 orang dan maksimal 5 orang. Dengan demikian, jumlah logo yang dimainkan sebanyak jumlah pemain yang disepakati dalam permainan.


Nilai budaya
Nilai yang terkandung dalam permainan balogo adalah keterampilan, kerja keras, kerja sama, dan sportivitas. Nilai keterampilan tercermin dari pemasangan logo yang memerlukan keahlian khusus. Nilai kerja keras tercermin dari usaha para pemain untuk merobohkan logo lawan. Kemudian, nilai kerja sama tercermin tidak hanya di pemasangan logo, tetapi juga tercermin dalam perobohan logo lawan. Dan, nilai sportivitas tercermin dari kerelaan pemain yang kalah untuk di elus-eluas janggutnya oleh pemenang karena aturannya memang demikian.





Analisis SWOT Permainan Tradisional Balogo
  • Strength (merupakan kekuatan yang dimiliki oleh Permainan Tradisional Balogo)
Kekuatan atau kelebihan dari permainan tradisional “Balogo” ini cocok dimainkan untuk usia anak-anak hingga orang tua karena permainan ini sangat mudah dimainkan dan Permainan Balogo dapat dimainkan dimana saja (outdoor ataupun indoor). Perlombaan / pertandingan Permainan Balogo di tingkat Kabupaten dan Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan pada umumnya sangat menjamur dengan hadiah lomba jutaan rupiah. 

Permainan Balogo sering dimainkan/dipertandingkan apabila ada acara-acara (event) besar dan penting. Bahkan permainan balogo di lombakan dan dipamerkan di tingkat Nasional pada saat Banjarmasin, Kalimantan Selatan menjadi tuan rumah penyelenggara HAORNAS 2019.

Jadi, permainan tradisional Balogo termasuk salah satu permainan tradisional yang akan bertahan di era zaman digital ini dan berpotensi menjadi cabang olahraga prestasi serta  bisa Go Internasional.

  • Weakness (merupakan kelemahan yang mungkin dimiliki Permainan Tradisional Balogo)
Dalam hal ini kelemahan yang dimiliki yaitu saat ini permainan tradisional Balogo mayoritas hanya di ketahui oleh masyarakat yang tinggal di Kalimantan saja. Alat/kelengkapan permainan seperti; logo dan stik (campa) untuk sementara hanya orang kalimantan yang mampu membuatnya. Aturan Permainan dan sistem pertandingan yang belum baku (standar). Serta masih kurang maksimalnya  Sosialisasi/promosi  permainan tradisional Balogo di luar provinsi Kalimantan.
  • Opportunity (merupakan peluang atau kesempatan yang dapat dilakukan untuk mengembangkan Permainan Tradisional Balogo)
Permainan Balogo mempunyai daya tarik karena salah satu permainan tradisional peninggalan warisan budaya suku banjar yang harus dijaga dan dilestarikan. Permainan Balogo sangat unik dan permainan ini hanya ada di Kalimantan. Memainkan Permainan Balogo berarti pemain juga ikut melestarikan warisan budaya ditambah Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia yang dimiliki Kalimantan bisa mendongkrak olahraga tradisional ini menuju olahraga prestasi. 

  • Threats (merupakan ancaman yang datang dari luar) 
Kemunculan permainan modern dan pendidikan kepermainan kreatif saat ini seakan meninggalkan permainan tradisional seperti Balogo terancam punah. Bahkan Kecanduan game elektronik bukan hanya menyerang anak-anak tetapi juga para remaja dan  orang dewasa.

Analisis SWOT yang dapat penulis analisis diatas masih bisa berkembang dengan melihat aspek-aspek lain dalam permaian Balogo, semoga bisa menjadi perhatian bagi kita semua untuk melestarikan permainan tradisional Balogo sebagai salah satu warisan budaya suku banjar.

Agar menjaga marwah permainan tradisional “Balogo” sebagai warisan budaya yang wajib dilestarikan dan tak lekang oleh waktu (kayak lagu..hehe..), maka diharapkan seluruh stake holder, seluruh warga kalimantan khususnya dan pecinta olahraga tradisional di seluruh Indonesia kiranya selalu berupaya untuk senantiasa memelihara permainan Balogo dengan;
  • Menggelar event/pertandingan yang rutin repetisi ditambah setiap tahun.
  • Rutin menggelar Sosialisasi/promosi permainan Balogo dalam dan luar negeri
  • Melalukan pendekatan ilmiah dengan memperbanyak research tentang permainan tradisional “Balogo” yang dipublikasikan baik nasional maupun internasional.
Demikianlah yang dapat saya paparkan tentang Permainan Tradisional “BALOGO”. Kurang lebihnya Mohon di Maafkan, Masukan dan Kritikan akan slalu saya nantikan untuk kesempurnaan postingan kali ini. Semoga postingan ini bermanfaat untuk saya sendiri dan untuk kalian yang membacanya. Terimakasih. Salam Olahraga ... JAYA!!.

Daftar Pustaka
  • Eka Candra Arista A, Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Keterampilan Anak Prasekolah, (Skripsi. Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2012), hal.53.
  • Hapsari, Tia. Perancangan Game Traditional dari Kalimantan “Balogo” dengan menggunakan Unity. (Naskah Publikasi.  STMIK AMIKOM Yogyakarta:2012)
  • Nugroho, Agung. Permainan Tradisional Anak-Anak Sebagai Sumber Ide Dalam Penciptaan Karya Seni Grafis. (Tugas Akhir.  Universitas Sebelas Maret  Surakarta. 2005).
  • Yulita, Rizky. 2017. Permainan Tradisional Anak Nusantara. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa: Jakarta Timur.
  • https://core.ac.uk/download/pdf/16506585.pdf
  • http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._OLAHRAGA/196308241989031-AGUS_MAHENDRA/Modul_Permainan_Anak-Aktivitas_Ritmik-5_Agus_Mahendra/Modul_4_Permainan_Tradisional_1.pdf
  • https://porosbumi.com/permainan-tradisional/
  • http://etheses.uin-malang.ac.id/1220/6/10410170_Bab_2.pdf
  • https://uun-halimah.blogspot.com/2009/08/permainan-balogo-banjar-kalimantan.html
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Balogo
  • https://id.wikibooks.org/wiki/Bagasing_Balogo
  • https://www.youtube.com/watch?v=_F-59Ex7-ZA
  • https://www.youtube.com/watch?v=OtQZRhs6I54
  • https://www.youtube.com/watch?v=k6OtG8nCka0
  • https://www.youtube.com/watch?v=JtOoCXAdnVs
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Permainan

TRADITIONAL GAMES 'BALOGO'


Traditional Games

'BALOGO'

At present, the people in Kalimantan or South Kalimantan, in particular, are very enthusiastic to re-echo a folk game that was often carried out by the Banjar community until the 1980s. This folk game is known as the 'Balogo Game' or 'Logo'. Starting from the Provincial Government, Regional Government and some community game lovers in South Kalimantan are very serious and enthusiastic to preserve the traditional Balogo game which is a cultural heritage of the Banjar tribe so as not to be eroded by the game of the digital era today.

Now in this post, we will explore and get to know more about the traditional Balogo game which is a typical game of the Banjar tribe. But before discussing this Balogo traditional game, it helps us discuss first the nature of traditional games. Let's Go ...

What is the meaning of games and traditional games? and what is the difference?

The Game
The game is a recreational activity with the aim of having fun, free time, or light exercise. The game is usually done alone or together (groups) https://id.wikipedia.org/wiki/Permainan.

According to Nugroho (2005), The term game comes from the basic word "play (permainan)" which gets an affix "per-an". In the Big Indonesian Dictionary, playing is doing something that is pleasing to the heart (by using tools or not).
So, the game is:
1. Something that is used for playing, goods or something being played with.
2. Playing things, playing acts (W.J.S. Poerwadarminta, 1984 in Nugroho, 2005).

Understanding the game has now let us look at the understanding of the traditional game guess ...

Traditional Game
According to Yulita (2017), Traditional games are games that have existed since ancient times, played from generation to generation. Aids in traditional games are made of wood, bamboo, shells and surrounding objects. That is, traditional games don't require large costs.

Furthermore, Hapsari (2012) Traditional games or games are cultural elements that cannot be underestimated, because traditional games have a great influence on the mental development, nature, and social life of children in the future.

....................................... Some of these games, because they were created in a long time passed, are called with traditional games, while on the other hand some of the more recent games (and usually use sophisticated equipment) are called modern games https://id.wikipedia.org/wiki/Permainan

Then furthermore, Eka (2012) Traditional games are often referred to as folk games, a game that grew and developed in the past, especially growing in rural communities. Traditional games grow and develop based on the needs of the local community, most traditional games are influenced by the natural environment, therefore traditional games are always interesting, entertaining according to the current conditions.

Traditional games certainly must be identified elements of tradition that have close links with the habits or customs of a particular community group. The activity must have strong physical elements that obviously involve large muscle groups and also contain elements of play that underlie the intent and purpose of the activity. That is, activity is said to be a traditional sport if the activity is still recognized as having certain traditional characteristics, involving large muscles and the presence of a strategy and the base does not really look like what it displays.
Traditional games are not just a means of comforting the heart, just refreshing the mind or just a means of exercise but have a variety of backgrounds that are patterned recreational, competitive, pedagogical, magical and religious.

Okay, Guess ...

after we read some of the definitions above about games and traditional games, we can conclude that there are differences between games and traditional games in terms of terms used, where traditional games fall into one of the categories in the game. Traditional games become special with marked games that were created in the past. However, basically, games and traditional games are the same activities carried out happily, fun in spare time without any element of coercion from any party or voluntarily.

Now we come to the core of our discussion of the traditional Balogo game, you must be impatient to learn about the traditional Balogo game. Here are the data that I collected about the traditional Balogo game. Kemont ’...

Please watch the following video: https://www.youtube.com/watch?v=JtOoCXAdnVs

Traditional "Balogo" Game


Balogo
Balogo is a type of traditional game from South Kalimantan. The name Balogo is taken from the word logo because the game uses a logo. The traditional game of the Banjar Tribe is usually played by children to adults, both in groups and individually. The number of players consists of two to five people https://id.wikipedia.org/wiki/Balogo 

History of traditional games
After searching in GOOGLE, I found Balogo game history; .......... Balogo traditional game has been played by the Banjar tribe from the beginning until the 1980s ....... For those of you who want to know more about the history of traditional balogo games, I explore and maybe you can also do the same thing that I did following some of the referral sources including.

Purpose
The Purpose of Traditional Balogo Games, also known as folk games, is a recreational activity that not only aims to entertain oneself but also as a tool for maintaining relationships and social comfort.

The benefits
The benefits of Balogo's traditional games have a profound influence on the development of the psyche, nature, and social life (developing an attitude of empathy and respect for others) and to develop character, one of which is hard work.

Please watch the following video: https://www.youtube.com/watch?v=_F-59Ex7-ZA

Rules and games
Field and equipment

Field
Balogo traditional playing fields or areas are generally rectangular in shape. Which consists of the "area penepak"  and the "area pasang", usually a deadline of at least 15 m.

Equipment
  • The 'Logo' is made of coconut shell. The diameter is about 5-7 cm and the thickness is around 1-2 cm. Most are made of two layers which are glued together with asphalt or putty so that it is heavy and strong. The shapes are various, some are in the form of bidawang (bulus), biuku (penyu), segi tiga, layang-layang, daun dan bundar.
  • "Panapak" or sometimes some areas call it "campai", which is a stick or paddle that is about 40 cm long and 2 cm wide. The function of panapak or campai is to push the logo so that it can slide and knock down the opponent's logo which is mounted while playing.

Players
Number of players 1 person for singles and teams with a minimum of 2 people and a maximum of 5 people. Generally contested in the categories of children (sons and daughters), adults (sons and daughters) and without an age limit (male and female).

Winner
The essence of this game is the skill to play the logo in order to knock down the opponent's logo that is installed. The team that can knock the opponent's logo down is the most who wins. And, as the end of the game, the winning party is called a "beard (janggut)" and may the chin or beard of the losing party while repeatedly shouting "beard (janggut-janggut)" which certainly makes the losing party embarrassed, but can accept it as a defeat.

Game Course
Players are required to knock down or drop the "logo" that has been installed. The way to put a "logo" is to erect it in a backward row on the transverse lines. The essence of this game is the skill to play the "logo" in order to knock down the "logo" installed. Balogo game can be done one on one or in teams. If played in teams, then the number of players who "go up" (who play the game) must be the same as the number that is "pairs" (players whose logos are installed to be torn down). The number of team players is at least 2 people and a maximum of 5 people. Thus, the number of logos played is the number of players agreed in the game.

Cultural values
The values ​​contained in the balogo game are skill, hard work, teamwork, and sportsmanship. Skill values ​​are reflected in the installation of logos that require special expertise. The value of hard work is reflected in the efforts of the players to knock down the opponent's logo. Then, the value of cooperation is reflected not only in the installation of the logo but also in the breakdown of the opponent's logo. And, the value of sportsmanship is reflected in the willingness of the losing players to be stunned by the winner because the rules are so.

Please watch the following video: https://www.youtube.com/watch?v=OtQZRhs6I54

SWOT Analysis of Traditional "Balogo" Games
  • Strength (a strength possessed by Balogo Traditional Games)
Strengths or strengths of the traditional "Balogo" game are suitable for children and older people because this game is very easy to play and Balogo games can be played anywhere (outdoor or indoor). Balogo Games/competitions at the Regency and South Kalimantan and Kalimantan Provinces are generally very mushrooming with millions of rupiah prize competitions.

Balogo games are often played/competed when there are big and important events. The balogo game was even completed and exhibited at the national level when Banjarmasin, South Kalimantan hosted the 2019 HAORNAS.

So, Balogo's traditional game is one of the traditional games that will survive in this digital age era and have the potential to become a branch of achievement sports and can go international.

  • Weakness (a weakness that may be possessed Balogo Traditional Games)
In this case, the weakness that is owned is that the majority of Balogo traditional games are only known by the people who live in Kalimantan. Game tools/accessories such as; logo and stick (campa) for the time being only Kalimantan people are able to make it. Game rules and match systems are not standard. And still less than the maximum socialization/promotion of Balogo traditional games outside the province of Kalimantan.

  • Opportunity (is an opportunity or opportunity that can be done to develop Balogo Traditional Games)
The Balogo game has an appeal because it is one of the traditional games of the Banjar ethnic heritage which must be preserved and preserved. The Balogo game is very unique and this game only exists in Kalimantan. Playing a Balogo game means that the player also preserves cultural heritage plus Natural Resources and Human Resources owned by Kalimantan can boost this traditional sport towards achievement sports. https://klikkalsel.com/lomba-balogo-dan-bagasing-diharap-masuk-cabor-prestasi-nasional/

  • Threats (is a threat that comes from outside)
The emergence of modern education (games) today seems to leave the traditional game endangered. Addicted to children and adults to electronic games; for example android games and internet games that have super fast development.

In order to preserve the traditional spirit of the game "Balogo" as a cultural heritage that must be preserved and timeless (like a song ... hehe ..), it is expected that all stakeholders, all Kalimantan residents, especially and traditional sports lovers throughout Indonesia, always try to always maintain Balogo games with;
  1. Holding repetition events/matches which are added annually.
  2. Routinely holding socialization/promotion of Balogo games at home and abroad
  3. Conduct a scientific approach by extending research on traditional "Balogo" games published both nationally and internationally.

That is what I can explain about the "BALOGO" Traditional Game. More or less Please forgive, Criticism and Feedback will always be waiting for the perfection of this post. Hopefully, this post is useful for me and for you who read it. Thanks. Greetings Sports ... JAYA !!.

#pendidikanjasmani #pendidikanolahraga #permainantradisional 

References:
Eka Candra Arista A, Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Keterampilan Anak Prasekolah, (Skripsi. Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2012), hal.53.
Hapsari, Tia. Perancangan Game Traditional dari Kalimantan “Balogo” dengan menggunakan Unity. (Naskah Publikasi.  STMIK AMIKOM Yogyakarta:2012)
Nugroho, Agung. Permainan Tradisional Anak-Anak Sebagai Sumber Ide Dalam Penciptaan Karya Seni Grafis. (Tugas Akhir.  Universitas Sebelas Maret  Surakarta. 2005).
Yulita, Rizky. 2017. Permainan Tradisional Anak Nusantara. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa: Jakarta Timur.
https://core.ac.uk/download/pdf/16506585.pdf




ARCHERY

  ARCHERY ARCHERY ACCORDING TO EXPERTS Archery is a static sport with a stable sequence of movements throughout the shot [1].  The sport of ...

OnClickAntiAd-Block