Wednesday, 9 October 2019

ANALISIS PERBANDINGAN MANAJEMEN PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA AMERIKA

MAKALAH

ANALISIS PERBANDINGAN MANAJEMEN 
PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA
THE UNITED STATES OF AMERICA


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Jasmani dan Olahraga merupakan dua bidang yang sangat penting di dalam budaya masyarakat The United States of America (USA). Dalam bidang Olahraga, USA sebagaimana kita ketahui bersama telah menyelenggarakan 8 (delapan) kali ajang Olimpiade. Sampai saat ini USA telah meraih 2.301 medali dalam Olimpiade Musim Panas dan 253 medali dalam Olimpiade Musim Dingin, prestasi yang sangat luar biasa dan kebanggaan masyarakat USA dalam bidang keolahragaan. Medali-medali tersebut berasal dari beberapa olahraga yang sangat populer di kalangan masyarakat USA diantaranya adalah; Bisbol, Futbol Amerika, Bola Basket, Hoki es, Golf, Tinju, Selancar, Skateboarding, Tenis lapangan, Snowboarding, Pacuan kuda dan Balap Mobil (NASCAR).

Pendidikan Jasmani di United State of America (USA) sama dengan pendidikan pada umumnya. Pendidikan Jasmani sudah diberikan kepada anak-anak semenjak mereka sudah mulai duduk dibangku sekolah dasar hingga perguruan tinggi, baik sekolah atau perguruan tinggi yang berstatus negeri maupun berstatus swasta. Di USA anak-anak dapat memperoleh pendidikan dengan bersekolah dirumah yang dikenal dengan sekolah rumah atau Homeschooling. Menurut Bryan (2000) Struktur dan status pendidikan jasmani (Physical Education) di USA telah berubah secara signifikan selama 40 tahun terakhir. Pendidikan jasmani telah berubah dari komponen penting dan bernilai pendidikan anak-anak pada tahun 1950-an dan 1960-an menjadi tidak penting dan terancam dengan eliminasi pada tahun 1970-an dan 1980-an untuk sekali lagi mencapai tingkat status pada 1990-an.

Pendidikan di USA dikelola oleh negara bagian dan pemerintah daerah namun tetap dibawah naungan Departemen Pendidikan USA sebagai lembaga yang mengatur anggaran Pendidikan jasmani dari pemerintah federal. Dalam bidang pendidikan, The United State of America merupakan negara yang memiliki sekolah-sekolah yang sangat terkenal di dunia baik yang berstatus negeri maupun swasta. Memang apabila dibandingkan dengan negara manapun, USA merupakan salah satu negara yang memiliki kesadaran akan dunia pendidikan yang sangat tinggi di dunia sehingga PBB menetapkannya sebagai salah satu negara yang memiliki indeks pendidikan tertinggi ke-12 di dunia pada tahun 2006. Buta aksara masyarakat USA diperkirakan hanya sekitar 1% yang artinya 99% masyarakat USA bisa membaca.

Pendidikan Jasmani Di USA terbagi atas Pandangan pertama, atau juga sering disebut pandangan tradisional, menganggap bahwa manusia itu terdiri dari dua komponen utama yang dapat dipilah-pilah, yaitu jasmani dan rohani (dikhotomi). Pandangan pendidikan jasmani berdasarkan pandangan dikhotomi manusia ini secara empirik menimbulkan salah kaprah dalam merumuskan tujuan, program pelaksanaan, dan penilaian pendidikan. Kenyataan menunjukkan bahwa pelaksanaan pendidikan jasmani ini cenderung mengarah kepada upaya memperkuat badan, memperhebat keterampilan fisik, atau kemampuan jasmaniahnya saja. Kemudian, pandangan yang kedua yaitu Pandangan modern, atau sering juga disebut pandangan holistik. Pandangan ini memandang kehidupan sebagai totalitas. Siedentop (1990), mengemukakan, “pendidikan jasmani modern yang lebih menekankan pada pendidikan melalui aktivitas jasmani didasarkan pada anggapan bahwa jiwa dan raga merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisah-pisahkan.

Dari uraian yang telah paparkan diatas, maka penulis tertarik untuk membahas materi dalam makalah ini dengan judul “Analisis Perbandingan Pendidikan Jasmani dan Olahraga United Satates of America”.

1.2. Rumusan Masalah
        Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu;
  • Analisis Perbandingan Manajemen Pendidikan Jasmani dan Olahraga United Satates of America (USA) ?
1.3. Tujuan
        Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini ;
  • Untuk mengetahui Perbandingan manajemen Pendidikan Jasmani dan Olahraga United Satates of America (USA).

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Defenisi Manajemen Penjas dan Olahraga
  • Defenisi Manajemen; (Management can be defined as the process of administering and controlling the affairs of the organization, irrespective of its nature, type, structure and size) Manajemen dapat didefinisikan sebagai proses mengelola dan mengendalikan urusan organisasi, terlepas dari sifat, jenis, struktur, dan ukurannya (https://businessjargons.com/management.html).
  • Definisi pendidikan jasmani di Amerika oleh Pangrazi dan Dauer (1992) sebagai berikut, “pendidikan jasmani merupakan bagian dari program pendidikan umum yang memberi kontribusi, terutama melalui pengalaman gerak, terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh. Pendidikan jasmani didefinisikan sebagai pendidikan gerak dan pendidikan melalui gerak dan harus dilakukan dengan cara-cara yang sesuai dengan definisi tersebut”. Wall dan Murray (1994), mengemukakan hal serupa dari sudut pandang yang lebih spesifik, “masa anak-anak adalah masa yang sangat kompleks, dimana pikiran, perasaan, dan tindakannya selalu berubah-ubah. Oleh karena sifat anak-anak yang selalu dinamis pada saat mereka tumbuh dan berkembang, maka perubahan satu element sering kali mempengaruhi perubahan pada eleman lainnya. Oleh karena itulah, adalah anak secara keseluruhan yang harus kita didik, tidak hanya mendidik jasmani atau tubuhnya saja”
  • Defenisi Pendidikan Olahraga (Sport Pedagogy) adalah bidang studi akademis, yang terletak di persimpangan antara olahraga dan pendidikan. Sebagai suatu disiplin, pedagogi olahraga berkaitan dengan pembelajaran, pengajaran dan pengajaran dalam olahraga, pendidikan jasmani dan bidang-bidang terkait aktivitas fisik. Sementara pedagogi olahraga sebagian besar dianggap sebagai sub-disiplin ilmu olahraga (di Amerika Utara sering disebut sebagai kinesiologi), landasan teoretisnya juga didukung oleh ilmu pendidikan umum. Oleh karena itu, pedagogi olahraga subdisiplin ilmiah bersekutu dengan bidang, sains, dan pendidikan olahraga (Wikipedia).
  • Defenisi Manajemen olahraga ; Manajemen olahraga adalah bidang bisnis yang berhubungan dengan olahraga dan rekreasi. Beberapa contoh manajer olahraga meliputi sistem front office dalam olahraga profesional, manajer olahraga perguruan tinggi, manajer olahraga rekreasi, pemasaran olahraga, manajemen acara, manajemen fasilitas, ekonomi olahraga, keuangan olahraga, dan informasi olahraga (Wikipedia).
  • Defenisi Manajemen Pendidikan Jasmani dan Olahraga; Manajemen olahraga melibatkan setiap kombinasi keterampilan yang berkaitan dengan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, penganggaran, memimpin, dan mengevaluasi dalam konteks organisasi atau departemen yang produk atau layanan utamanya terkait dengan olahraga atau aktivitas fisik, (DeSensi, Kelley, Blanton dan Beitel, 2003) (https://www.shapeamerica.org/career/fields/sport-management.aspx).
2.2. Analisis Perbandingan Manajemen Penjas dan Olahraga United States of America
  •  Manajemen Pendidikan Jasmani USA
Di United States of America (USA), Struktur dan status pendidikan jasmani (PE) telah berubah secara signifikan selama 40 tahun terakhir. Pendidikan jasmani telah berubah dari komponen penting dan bernilai pendidikan anak-anak pada tahun 1950-an dan 1960-an menjadi tidak penting dan terancam dengan eliminasi pada tahun 1970-an dan 1980-an untuk sekali lagi mencapai tingkat status pada 1990-an. Pada 1950-an dan 1960-an. Amerika merasa perlu dipersiapkan secara fisik untuk aksi militer. Namun, tahun 1990-an, USA meningkatkan perhatian pada masalah terkait kesehatan yang dikaitkan dengan kurangnya olahraga dan aktivitas fisik. Dengan meningkatnya pengakuan olahraga dan aktivitas fisik yang jauh ini, pendidikan jasmani sekali lagi mendapatkan status di sekolah umum.

Namun, Pendidikan jasmani di USA secara teratur diperiksa oleh distrik sekolah setempat yang membuat keputusan mengenai anggaran dan keuangan. Para pemimpin pendidikan, cendekiawan, guru, administrator dan orang tua telah menyerukan konsentrasi yang lebih besar pada mata pelajaran akademik dan kurang penekanan pada pendidikan jasmani. program pendidikan jasmani akhirnya di hapuskan pada program sekolah. Namun, ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa pendidikan jasmani menjadi lebih dihormati di bagian akhir abad ke-20 dan awal abad 21.

Di United States of America, pendidikan jasmani dipengaruhi oleh “progressive education”. Maksud progressive education ini menyatakan bahwa semua pendidikan harus memberi kontribusi terhadap perkembangan anak secara menyeluruh, dan pendidikan jasmani mempunyai peranan yang sangat penting terhadap perkembangan. Pendidikan jasmani di Amerika Serikat diartikan sebagai pendidikan melalui aktivitas jasmani (education through physical). Pandangan ini kita kenal dengan pandangan Holistik yang dipelopori oleh Wood dan selanjutnya oleh Hetherington pada tahun 1910.

Pendidikan Jasmani berubah yang tadinya lebih menekankan pada gimnastik dan fitnes menjadi lebih merata pada seluruh aktivitas fisik termasuk olahraga, bermain dan rekreasi. Dalam prosesnya siswa dituntut untuk menerima Olahraga dalam kurikulum di sekolah-sekolah karena mengandung nilai-nilai pendidikan. Akhirnya, Olahraga terus tumbuh dan berkembang menjadi aktivitas fisik yang merupakan bagian integral dari kehidupan manusia. Olahraga menjadi populer, siswa menyenanginya dan ingin mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi di sekolah-sekolah.

Daryl Siedentop (1982) mengemukakan keyakinannya bahwa olahraga dapat dipandang sebagai mata pelajaran pendidikan jasmani. Keyakinan ini, bagaimanapun, merasa emosi oleh keprihatinannya mengenai banyak pendekatan pedagogis untuk pengajaran olahraga dalam pendidikan jasmani di mana konten didekontekstualisasikan dari budaya olahraga terkait. Siedentop (1982) berpendapat bahwa olahraga hanya dapat dipandang sebagai subjek pendidikan jasmani jika situasi ini diatasi dan pengalaman siswa tentang olahraga dalam pendidikan jasmani kaya akan pendidikan dan dikontekstualisasikan dalam pemahaman mereka tentang budaya olahraga kontemporer. Siedentop (1982) mengusulkan model kurikulum dan instruksional yang mensimulasikan fitur kontekstual utama olahraga dengan pedagogi yang berpusat pada siswa di mana siswa secara bertahap memikul tanggung jawab yang lebih besar untuk belajar.

Kesadaran akan perlunya aktivitas jasmani untuk kesehatan di USA memanglah sangat tinggi. Namun, Status pendidikan jasmani di USA paling lemah. Hal ini diukur dari kurangnya siswa di sekolah-sekolah negara bagian dan distrik tidak memilih atau mengambil mata pelajaran pendidikan jasmani. Mereka berpendapat bahwa kurikulum pendidikan jasmani terbatas, tidak seperti klub Olahraga yang populer disekolah-sekolah. Akibatnya, sangat sulit untuk menumbuhkan kecintaan pada pendidikan jasmani pada semua siswa.

Masalah berikutnya di USA adalah kekurangan guru mata pelajaran pendidikan jasmani. Saat ini kebutuhan akan guru pendidikan jasmani hampir dua kali lipat. Banyak Sekolah-sekolah yang tidak memiliki guru pendidikan jasmani di beberapa negara dan distrik di Amerika serikat. Akibatnya, mengharuskan mata pelajaran pendidikan jasmani diampuh oleh guru di luar mata pelajaran pendidikan jasmani. Bisa dibayangkan bagaimana bila mata pelajaran pendidikan jasmani di ajarkan oleh pengajar yang tidak memiliki sertifikasi dalam bidang pendidikan jasmani, siswa akan menderita atau dirugikan karena keterampilan dan kebugarannya tidak akan berkembang dengan baik. Selain itu, terdapat beberapa sekolah akan mempekerjakan pelatih yang tidak memiliki sertifikat pendidik untuk mengajar atau  mengampuh mata pelajaran penjas.

Masalah lain pendidikan jasmani di sekolah-sekolah Amerika Serikat adalah konflik peran guru-pelatih. Di USA, pendidikan jasmani terkait erat dengan olahraga, terutama di tingkat menengah. Dalam banyak kasus, guru pendidikan jasmani juga diminta untuk melatih tim olahraga setelah sekolah sebagai bagian dari tugas mengajar mereka. Berkali-kali kinerja guru / pelatih diukur dalam persentase pemenang olahraga dan bukan dalam pengajaran sekolah yang efektif. Ini, pada gilirannya, menyebabkan para guru yang dihadapkan dengan dilema ini untuk lebih berkonsentrasi pada perencanaan praktik olahraga dan strategi permainan daripada mempersiapkan dan mengajar kelas pendidikan jasmani mereka. Ini menciptakan lingkungan di mana pendidikan jasmani adalah kepentingan sekunder atau tersier dalam hierarki sekolah.

Pendidikan umum di United States of America (USA) dikelola oleh negara bagian dan pemerintah daerah, serta diregulasikan oleh Departemen Pendidikan USA dengan anggaran dari pemerintah federal. Di sebagian besar negara bagian, anak-anak diwajibkan bersekolah ketika berusia enam atau tujuh tahun (taman kanak-kanak atau kelas satu) sampai mereka berusia delapan belas tahun (kira-kira kelas dua belas, akhir dari sekolah menengah atas). Pendidikan jasmani menghadapi kurangnya dukungan federal, yang telah menyebabkan pengurangan program dan sumber daya Physical Activity (McMurrer, 2008). Kurangnya dukungan federal ini sebagian besar disebabkan oleh hasil yang tidak disengaja dari "Undang-Undang Dasar dan Sekunder “No Child Left Behind Elementary and Secondary Act," yang berfokus pada prestasi dan akuntabilitas siswa dalam mata pelajaran inti (mis., Membaca dan matematika; McKenzie & Lounsbery, 2009). Akibatnya, sekolah lebih sedikit mempersembahkan waktu dan sumber daya untuk pendidikan jasmani untuk membebaskan lebih banyak waktu dan sumber daya untuk mata pelajaran sekolah lainnya (Siedentop, 2009).

Lembaga dan organisasi Pendidikan jasmani dan olahraga, tidak ada undang-undang federal yang mengamanatkan jumlah hari dan menit pendidikan jasmani setiap minggu Institute of Medicine (IOM), 2013; McKenzie & Lounsbery, 2009; Story et al., 2009). SHAPE America – The Society of Health and Physical Educators, yang sebelumnya dikenal sebagai  The American Alliance for Health, Physical Education, Recreation and Dance (AAHPERD) merekomendasikan sekolah-sekolah dasar dan menengah untuk menyediakan 150 menit dan 225 menit pendidikan jasmani mingguan National Association for Sport and Physical Education, (Asosiasi Nasional untuk Olahraga dan Pendidikan Jasmani, 2004).

Dengan berbagai masalah dan kendala yang dihadapi, dasar dan tugas utama dalam mengembangkan pendidikan jasmani di USA sangatl banyak tantangannya. Meskipun organisasi seperti The American Alliance for Health, Physical Education, Recreation and Dance (AAHPERD) dan The National Association for Sport and Physical Education (NASPE) menganjurkan dan menerbitkan standar untuk pendidikan jasmani sekolah, penentuan apa yang penting biasanya dilakukan oleh pemerintah negara bagian, distrik sekolah setempat, dan guru pendidikan jasmani. Di tingkat lokal, apa yang dianggap penting biasanya tergantung pada orientasi kurikuler guru. Orientasi kurikulum sangat dipengaruhi oleh sekolah. Dalam perkembangan Pendidikan Jasmani di USA, tercatat 3 (tiga) momen yang telah membawa pendidikan jasmani ke garis depan dan kepedulian warga dan administrator sekolah yang telah membantu meningkatkan status pendidikan jasmani ;
  • Pengembangan dan promosi standar dan tolok ukur untuk pendidikan jasmani oleh Asosiasi Nasional untuk Olahraga dan Pendidikan Jasmani,
  • Temuan-temuan dari laporan Surgeon Generars 1996, dan
  • Proposal Undang-Undang Pendidikan Jasmani untuk Kemajuan tahun 1999 oleh Senator Amerika Serikat Ted Stevens.
Saat ini pendidikan jasmani menjadi perhatian yang lebih besar bagi para pembuat kebijakan sekolah. Agar suatu mata pelajaran memiliki kredibilitas di USA, penting baginya untuk memiliki standar dan tolok ukur yang harus dicapai siswa sebelum lulus dari sekolah menengah. Berkembangnya kurikulum mata pelajaran Pendidikan jasmani dan olahraga menunjukkan bahwa praktisi dan peneliti melihat potensi untuk memperoleh pembelajaran siswa yang selaras dengan standar pendidikan jasmani dari badan pemerintahan relatif. The National Association for Sport and Physical Education (NASPE) menetapkan standar konten nasional untuk pendidikan jasmani menekankan pada siswa kompetensi (keterampilan dan pembelajaran taktis), aktivitas fisik dan kebugaran, dan pengembangan pribadi dan sosial.

Pengalaman para guru dan duru pelatihan guru formal. Tugas utama untuk pendidikan jasmani di Amerika Serikat umumnya diklasifikasikan ke dalam empat kategori:
  • Pengembangan kebugaran,
  • Pengembangan keterampilan,
  • Pengembangan afektif, dan
  • Perkembangan kognitif
Di United States of America, jumlah anak-anak yang hidup dalam kemiskinan, milik geng, dan yang tidak menerima manfaat sosial melambung sangat tinggi. Untuk mengatasi masalah sosial yang berkembang ini, program pendidikan jasmani telah fokus pada pencapaian hasil seperti:
  • menghormati hak dan perasaan orang lain,
  • partisipasi dan upaya yang giat,
  • pengarahan diri sendiri.
  • sensitivitas dan daya tanggap terhadap kesejahteraan orang lain, dan
  • menggunakan perilaku ini di luar kelas pendidikan jasmani
Hasil seperti strategi pembelajaran, aturan anatomi, fisiologi, kesehatan, dan pemikiran kritis adalah tugas utama untuk program dengan pembenaran kognitif. banyak sekolah menengah memperluas kurikulum pendidikan jasmani mereka untuk memasukkan pelatihan dalam karir terkait pendidikan jasmani seperti pelatihan atletik. Para sarjana menganjurkan pengembangan keterampilan berpikir kritis sebagai tugas utama pendidikan jasmani. berpendapat bahwa pendidikan jasmani adalah area di mana pemikiran kritis dapat digunakan terbaik karena kenyataan bahwa tantangan fisik, kognitif, dan afektif adalah bagian dari kelas setiap hari, Kesimpulan Untuk mengatakan bahwa status pendidikan jasmani di USA baik positif atau negatif akan tidak akurat dan tidak adil. Apa yang bisa dikatakan. Apakah pendidikan jasmani menghadapi masa ketika statusnya dapat berubah baik atau buruk. Jelaslah bahwa kepedulian publik terhadap kesehatan fisik dan mental anak-anak adalah hebat dan iklim saat ini telah memberikan kesempatan pendidikan jasmani untuk kembali menjadi aspek penting dari kurikulum sekolah.

Pada bulan Desember 2015, Kongres A.S. mengotorisasi kembali Undang-Undang Pendidikan Dasar dan Menengah (ESEA) dengan nama “Every Student Success Act” (ESSA). ESSA menggantikan "No Child Left Behind Elementary and Secondary Act" dan memberikan kerangka kerja untuk pendidikan dasar dan menengah di USA. Hal  penting, ESSA memasukkan komentar yang menunjukkan bahwa pendidikan kesehatan dan fisik adalah komponen kunci dari "pendidikan yang menyeluruh." Konsep "pendidikan menyeluruh" menggantikan istilah "mata pelajaran inti" yang awalnya digunakan di ESEA. Penting bahwa pendidik dan pemimpin legislatif di semua tingkatan mengambil langkah (pun intended) untuk melihat bahwa sekolah memberikan pengalaman belajar yang efektif yang mempengaruhi kesehatan dan perilaku. Sebagai hasil dari pendidikan jasmani yang diidentifikasikan sebagai bagian dari pendidikan yang menyeluruh, isinya mungkin akan meningkat dalam hal pentingnya, yang akan membutuhkan pendidikan jasmani di semua tingkatan yang disampaikan oleh guru yang disertifikasi sebagai spesialis pendidikan jasmani. Menekankan pentingnya memiliki anak yang sehat di sekolah akan membantu meningkatkan tingkat permainan di antara matematika, sains, dan pendidikan Jasmani. Demikian juga, menjadikan pendidikan jasmani sebagai bagian dari pendidikan yang menyeluruh akan membutuhkan sistem pertanggungjawaban yang memastikan bahwa tujuan dan standar kurikuler terpenuhi. Akibatnya, guru dan administrator harus bertanggung jawab untuk memenuhi standar jika tujuannya adalah untuk mengimplementasikan program pendidikan jasmani dan olahraga  berbasis kualitas.
  • Manajemen Olahraga USA
Olahraga terus tumbuh dan berkembang menjadi aktivitas fisik yang merupakan bagian integral dari kehidupan masyarakat USA. Olahraga menjadi populer, sampai mempengaruhi dalam bidang pendidikan, olahraga sangat disenangi siswa di sekolah-sekolah dan siswa sangat antusias untuk mendapatkan kesempatan berpartisipasi dalam olahraga. Olahraga disekolah dibentuk dalam bentuk organisasi-organisasi disesuaikan dengan tingkatan sekolah di USA. Adapun organisasi olahraga di USA dibagi atas;
  1. Olahraga Profesional
  2. Olahraga Perguruan Tinggi
  3. Olahraga Sekolah Menengah; tim dan individu
  4. Olahraga Amatir
Sebagaimana yang kita ketahui dari keempat organisasi diatas terdapat dua organisasi olahraga yang menyentuh di bidang pendidikan. Organisasi olahraga perguruan tinggi dikhususkan untuk mahasiswa perguruan tinggi. National Collegiate Athletic Association (NCAA) merupakan badan/organisasi pengelola olahraga perguruan tinggi terbesar di USA. Salah satu program NCAA ini sering memberikan Beasiswa perguruan tinggi kepada siswa maupun atlit . Sedangkan, Organisasi Olahraga Sekolah Menengah, dikhususkan untuk siswa yang duduk dibangku Sekolah Menengah. Federation of State High School Associations (NFHS) merupakan lembaga yang menaungi bidang olahraga di sekolah menengah negeri maupun swasta. NFHS telah mendorong dan meningkatkan pertumbuhan partisipasi anak perempuan dalam melakukan olahraga.

Title IX (undang-undang hak sipil federal di United States of America yang disahkan sebagai bagian dari Amandemen Pendidikan tahun 1972) adalah masalah yang semakin penting dalam hukum olahraga perguruan tinggi. Undang-undang tersebut, disahkan pada tahun 1972, menjadikannya ilegal bagi lembaga yang didanai pemerintah federal untuk melakukan diskriminasi berdasarkan jenis kelamin atau gender. Dalam undang-undang olahraga, undang-undang sering merujuk pada upaya untuk mencapai kesetaraan bagi olahraga perempuan di perguruan tinggi. Kantor Hak Sipil (OCR) dibebankan dengan menegakkan undang-undang ini. Lembaga ini menerapkan tes tiga cabang untuk sekolah untuk mematuhi:

Apakah peluang untuk atlet wanita dan pria sebanding dengan pendaftaran mereka?
Apakah sekolah memiliki sejarah memperluas peluang atletik untuk wanita?
Apakah sekolah telah menunjukkan keberhasilan dalam memenuhi kebutuhan siswa?

Pada 1995 Gender in Equity Disclosure Act disahkan untuk mewajibkan sekolah membuat laporan tahunan, publik tentang tingkat partisipasi atletik pria-wanita, merekrut berdasarkan gender, dan dukungan keuangan. Keputusan Mahkamah Agung USA di Brown University V. Cohen, adalah aspek penting dari litigasi untuk olahraga wanita.

Dalam kebijakan pemerintah USA tidak ada agen pemerintah Amerika yang bertugas mengawasi olahraga. Namun, President's Council on Physical Fitness and Sports memberikan saran kepada Presiden melalui Sekretaris Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan, mensosialisasikan tentang aktivitas fisik, kebugaran, dan olahraga, dan mempromosikan aktivitas fisik rutin untuk kesehatan semua warga Amerika. Untuk mengatur partisipasi Amerika dalam Gerakan Olimpiade dan mempromosikan olahraga Olimpiade  U.S. Congress  telah mencarter United States Olympic Committee . Kongres juga melibatkan dirinya dalam beberapa aspek olahraga, terutama kesetaraan gender dalam atletik perguruan tinggi, obat-obatan terlarang dalam olahraga pro, siaran olahraga dan penerapan undang-undang antimonopoli ke liga olahraga.

USA menawarkan peluang tanpa batas untuk terlibat dalam olahraga, baik sebagai peserta atau sebagai penonton. Hukum olahraga di USA tumpang tindih dengan hukum perburuhan, hukum kontrak, hukum persaingan atau antimonopoli, dan hukum gugatan. Secara historis, masalah paling kontroversial seperti hak pilihan bebas, gaji minimum, ukuran pasukan, wajib militer, batasan gaji, alasan pemutusan hubungan kerja, dan penangguhan, masalah batasan penggunaan obat-obatan dalam olahraga.


BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Manajemen Pendidikan Jasmani dan Olahraga melibatkan setiap kombinasi keterampilan yang berkaitan dengan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, penganggaran, kepemimpinan, dan evaluasi dalam konteks organisasi atau departemen yang produk atau layanan utamanya terkait dengan olahraga atau aktivitas fisik.

Perencanaan pendidikan jasmani dan olahraga; Pendidikan Jasmani berubah yang tadinya lebih menekankan pada gimnastik dan fitnes menjadi lebih merata pada seluruh aktivitas fisik termasuk olahraga, bermain dan rekreasi. Dalam prosesnya siswa dituntut untuk menerima Olahraga dalam kurikulum di sekolah-sekolah karena mengandung nilai-nilai pendidikan. Akhirnya, Olahraga terus tumbuh dan berkembang menjadi aktivitas fisik yang merupakan bagian integral dari kehidupan manusia. Olahraga menjadi populer, siswa menyenanginya.

Pengorganisasian pendidikan jasmani dan olahraga; The National Association for Sport and Physical Education (NASPE), The Society of Health and Physical Educators Organisasi (SHAPE America) yang sebelumnya dikenal dengan The American Alliance for Health, Physical Education, Recreation and Dance (AAHPERD).

Pengarahan pendidikan jasmani dan olahraga; Saat ini pendidikan jasmani menjadi perhatian yang lebih besar bagi para pembuat kebijakan sekolah. Agar suatu mata pelajaran memiliki kredibilitas di USA, penting baginya untuk memiliki standar dan tolok ukur yang harus dicapai siswa sebelum lulus dari sekolah menengah. Berkembangnya kurikulum mata pelajaran Pendidikan jasmani dan olahraga menunjukkan bahwa praktisi dan peneliti melihat potensi untuk memperoleh pembelajaran siswa yang selaras dengan standar pendidikan jasmani dari badan pemerintahan relatif.

Pengendalian pendidikan jasmani dan olahraga; Pendidikan umum di United States of America (USA) dikelola oleh negara bagian dan pemerintah daerah, serta diregulasikan oleh Departemen Pendidikan USA. Dalam undang-undang olahraga USA, undang-undang sering merujuk pada upaya untuk mencapai kesetaraan bagi olahraga perempuan di perguruan tinggi. Kantor Hak Sipil (OCR) dibebankan dengan menegakkan undang-undang ini. Keputusan Mahkamah Agung United States of America (USA) di Brown University V. Cohen, adalah aspek penting dari litigasi untuk olahraga wanita. Pada bulan Desember 2015, Kongres A.S. mengotorisasi kembali Undang-Undang Pendidikan Dasar dan Menengah (ESEA) dengan nama “Every Student Success Act” (ESSA). ESSA menggantikan "No Child Left Behind Elementary and Secondary Act" dan memberikan kerangka kerja untuk pendidikan dasar dan menengah di USA.

Penganggaran pendidikan jasmani dan olahraga; Pendidikan jasmani di USA secara teratur diperiksa oleh distrik sekolah setempat yang membuat keputusan mengenai anggaran dan keuangan. Pendidikan jasmani di United States of America (USA) dikelola oleh negara bagian dan pemerintah daerah, serta diregulasikan oleh Departemen Pendidikan USA dengan anggaran dari pemerintah federal. Pemerintah mewajibkan sekolah membuat laporan tahunan, publik tentang tingkat partisipasi atletik pria-wanita, merekrut berdasarkan gender, dan dukungan keuangan.

Kepemimpinan pendidikan jasmani dan olahraga; Para pemimpin pendidikan, cendekiawan, guru, administrator dan orang tua telah menyerukan konsentrasi yang lebih besar pada program pendidikan yang merujuk pada upaya untuk mencapai kesetaraan. Title IX (undang-undang hak sipil federal di United States of America yang disahkan sebagai bagian dari Amandemen Pendidikan tahun 1972) adalah masalah yang semakin penting dalam hukum olahraga perguruan tinggi. Undang-undang tersebut, disahkan pada tahun 1972, menjadikannya ilegal bagi lembaga yang didanai pemerintah federal untuk melakukan diskriminasi berdasarkan jenis kelamin atau gender.

Evaluasi pendidikan jasmani dan olahraga; Penting bahwa pendidik dan pemimpin legislatif di semua tingkatan mengambil langkah (pun intended) untuk melihat bahwa sekolah memberikan pengalaman belajar yang efektif yang mempengaruhi kesehatan dan perilaku. Sebagai hasil dari pendidikan jasmani yang diidentifikasikan sebagai bagian dari pendidikan yang menyeluruh, isinya mungkin akan meningkat dalam hal pentingnya, yang akan membutuhkan pendidikan jasmani di semua tingkatan yang disampaikan oleh guru yang disertifikasi sebagai spesialis pendidikan jasmani. Menekankan pentingnya memiliki anak yang sehat di sekolah akan membantu meningkatkan tingkat permainan di antara matematika, sains, dan pendidikan Jasmani. Demikian juga, menjadikan pendidikan jasmani sebagai bagian dari pendidikan yang menyeluruh akan membutuhkan sistem pertanggungjawaban yang memastikan bahwa tujuan dan standar kurikuler terpenuhi. Akibatnya, guru dan administrator harus bertanggung jawab untuk memenuhi standar jika tujuannya adalah untuk men
gimplementasikan program pendidikan jasmani berbasis kualitas.

3.2. Saran

  1. Pemerintah di Negara manapun, wajib melibatkan praktisi, cendikiawan, guru dan dosen pendidikan jasmani dan olahraga dalam menyusun rancangan Undang-Undang tentang Keolahragaan.
  2. Guru merupakan aspek yang sangat penting dalam berkembangnya pendidikan jasmani dan olahraga di sekolah, maka dari itu perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan Guru harus dua kali lebih besar dari yang ada sekarang.


DAFTAR PUSTAKA
  • http://anungproboismoko.blogspot.com/2012/11/pendidikan-jasmani-di-amerika-serikat.html.(27 September 2019)
  • https://arham892.blogspot.com/2016/05/normal-0-false-false-false-en-us-x-none_18.html(27 September 2019)
  • https://businessjargons.com/management.html (27 September 2019)
  • https://en.wikipedia.org/wiki/Sports_in_the_United_States (28 September 2019)
  • https://en.wikipedia.org/wiki/Sport_management  (28 September 2019)
  • https://en.wikipedia.org/wiki/Sports_law_in_the_United_States (6 Oktober 2019)
  • https://en.wikipedia.org/wiki/Sport_pedagogy (27 September 2019)
  • http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._OLAHRAGA/196509091991021 BAMBANG_ABDULJABAR/Konsep_Pendidikan_Jasmani_.pdf  (27 September 2019)
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Amerika_Serikat (28 September 2019)
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Amerika_Serikat#Pendidikan (28 September 2019)
  • https://id.wikipedia.org/wiki/National_Collegiate_Athletic_Association (6 Oktober 2019)
  • http://www.thesmartjournal.com/perceptions.pdf (28 September 2019)
  • https://www.shapeamerica.org/career/fields/sport-management.aspx (27 September 2019)
  • https://www.researchgate.net/publication/243666764_Sport_Education_physical_education_for_the_new_millennium?enrichId=rgreq30d72bb5ecf83ae9b6aa7cd00b7308c8XXX&enrichSource=Y292ZXJQYWdlOzI0MzY2Njc2NDtBUzoxNTgzNzQzMzExNjY3MjBAMTQxNDc3MDc5MTIzMg%3D%3D&el=1_x_3&_esc=publicationCoverPdf (29 September 2019)
  • https://www.researchgate.net/profile/Bryan_Mccullick?amp%3BenrichSource=Y292ZXJQYWdlOzIzNTc5MjAyMztBUzo5OTA5NzU3OTA5ODEyOUAxNDAwNjM4MTEzMzMz&amp%3Bel=1_x_5&amp%3B_esc=publicationCoverPdf (27 September 2019)
  • https://www.icsspe.org/system/files/Cooper%20et%20al%20%20Implementing%20Policies%20to%20Enhance%20Physical%20Education%20and%20Physical%20Activity%20in%20Schools.pdf (28 September 2019)
  • Irfandi & Rahmat, Zikrur. 2017. Manajemen Penjas dan Olahraga. Surakarta: Yuma Pustaka.

Download Format Pdf : https://drive.google.com/open?id=1CFdarUlWU4j8JOF9jm8MwGy16fRV3ypU
Download Format Ppt : https://docs.google.com/presentation/d/1DNAGZ0OHj22P-yFA8yMk-ug_MK2BhFyq0JmFJTeeEJk/edit?usp=sharing

Friday, 27 September 2019

SEPAK TAKRAW : Makalah


BAB I

PENDAHULUAN


Latar Belakang
Sepak takraw adalah suatu permainan yang menggunakan bola yang terbuat dari rotan atau fiber. Dimainkan diatas lapangan yang berukuran panjang 13,42 m dan lebar 6.10 m. Di tengah-tengah dibatasi oleh jarring seperti permainan badminton.
Permainan ini dimainkan oleh 3 orang peregu , yang terdiri dari 2 regu. Dalam permainan ini banyak menggunakan kaki . Pada masa sekarang ini bola yang digunakan terbuat dari fiber yang dahulunya orang banyak menggunakan bola dari rotan.

Tujuan
Makalah ini disusun untuk mengenal permainan sepak takraw.

Manfaat
  • Mengetahui tentang sejarah sepak takraw
  • Mengetahui tentang teknik dasar sepak takraw
Rumusan Masalah
  • Pengertian sepak takraw  
  • Sejarah sepak takraw.
  • Teknik dasar permainan sepak takraw  
  • Lapangan sepak takraw.
  • Metode pembelajaran sepak takraw


BAB II
PEMBAHASAN


Pengertian sepak takraw
Sepak takraw adalah suatu permainan yang menggunakan bola yang terbuat dari rotan atau fiber. Dimainkan diatas lapangan yang berukuran panjang 13,42 m dan lebar 6.10 m . Di tengah-tengah dibatasi oleh jarring seperti permainan badminton.

Sejarah sepak takraw
Kejuaraan paling bergengsi dalam sepak takraw adalah King’s Cup World Champions yang terakhir diadakan di Bangkok, Thailand. Permainan ini berasal dari zaman kesultanan melayu (634-713) dan dikenal sebagai sepak raga dalam bahasa melayu. Bola terbuat dari anyaman rotan dan pemain berdiri membentuk lingkaran .
Sepak takraw berasal dari dua kata yaitu sepak dan takraw. Sepak berarti gerakan menyepak sesuatu dan takraw berarti bola atau barang bulat yang terbuat dari anyaman rotan.

Catatan sejarah terawal tentang sepak raga terdapat dalam sejarah melayu. Ketika pemerintahan Sultan Mansur Shah Ibni Almarhum Sultan Muzzaffar Shah (1459-1477). Seorang putranya bernama raja ahmad telah dibuang negeri Karena sudah membunuh anak bendahara, akibat persengketaan ketika bermain sepak raga. Raja ahmad kemudian diangkat menjadi sultan di pahang , bergelar Sultan Muhammad  Syah I Ibni Almarhum Sultan Mansur Shah.

Permainan sepak takraw berkembang pesat mulai tahun 1983 , seluruh daerah di Indonesia sudah memiliki pengurus daerah(pengda) atau sekarang bernama pengurus provinsi(pengprov) persatuan sepak takraw seluruh Indonesia (PSTI).

Permainan sepak takraw internasional telah membentuk induk organisasi tingkat asia sejak 1982, yang perkembangannya secara internasional sekarang ini sangat hebat . tidak hanya Negara-negara asia tenggara yang mengembangkan olahraga ini , tapi hamper seluruh bangsa di dunia ini mengembangkan permainan sepak takraw , seperti Amerika , Australia dsb.

Teknik dasar permainan sepak takraw.

Sepak sila
Sepak sila adalah sepakan dengan menggunakan kaki bagian dalam, berguna untuk  mengontrol bola dan member umpan kepada teman.
Cara melakukan sepak sila adalah:
  • Berdiri dengan satu kaki
  • Kaki tendang diangkat dengan setinggi paha dengan lutut dibengkokkan ke samping.
  • Bola ditendang dengan kaki bagian dalam
  • Pada waktu menendang, tungkai kaki dikeraskan dan digerakkan dari bawah ke atas
  • Pandangan kea rah bola dan sasaran
Sepak Kuda
Sepak kuda adalah sepakan dengan menggunakan punggung kaki, berguna untuk mengontrol bola rendah dan melakukan serangan
Cara melakukannya adalah sebagai berikut.
  • Berdiri dengan satu kaki dengan sedikit kaki tumpuan di tekuk/dibengkokkan
  • Kaki tendangan diangkat lurus di depan badan setinggi pinggul
  • Bola ditendang dengan punggung kaki
  • Pada saat menendang kaki diluruskan
  • Pada saat menendang,punggung kaki di luruskan dengan gerakan mendorong kearah  depan.
Sepak Telapak Kaki
Sepak telapak kaki adalah sepakan dengan menggunakan telapak kaki yang berporos pada kekuatan pergelangan kaki, sepak telapak kaki berguna untuk menjangkau bola tinggi di dekat net dan menahan serangan lawan.
Cara melakukan sepak telapak kaki adalah:
  • Berdiri dengan satu kaki dan kaki yang satunya diluruskan di depan badan dengan telapa kaki mengarah ke bola.
  • Pada saat menendang bola, telapak kaki dengan mendorong kea rah depan. Pandangan diarahkan kea rah bola dan sasara
Teknik Menyundul Bola
Menyundul bola dengan kepala bagian depan, yang berguna untuk mengumpan bola kepada teman dan melakukan serangan.
Cara melakukan sundulan kepala adalah sebagai berikut:
  • Berdiri dengan sikap kuda-kuda
  • Badan dicondongkan ke belakang dengan kedua tangan ditempatkan  disamping badan dengan siku bengkok.
  • Sundul bola dengan kepala bagian depan
  • Pada waktu menyundul bola, badan digerakkan ke depan sambil mengeraskan leher.
  • Pandangan kea rah bola dan sasaran
Teknik Menahan Bola
Menahan bola yang datang dari lawan dapat dilakukan dengan dada dan paha.

Menahan Bola dengan dada
Teknik ini dilakukan bila bola datang setinggi dada. Caranya adalah sebagai berikut:
  • Berdiri dengan sikap kuda-kuda
  • Badan dicondongkan ke belakang sambil membusungkan dada
  • Pada saat badan menyentuh bola, badan di keraskan dan didorong ke depan hingga bola memantul dengan baik.
  • Pandangan diarahkan ke bola dan sasaran
Menahan Bola Dengan Paha
Bola dapat ditahan dengan paha apabila datangnya bola setinggi pinggang atau perut. Cara melakukan adalah sebagai berikut:
  • Berdiri dengan satu kaki dengan lutut sedikit ditekuk
  • Kaki yang lain diangkat dengan paha naik ke atas
  • Menahan bola dengan paha bagian atas
  • Pandangan kea rah bola dan sasaran

Lapangan sepak takraw
Ukuran lapangan :
  • Ukuran lapangan : P : 13.4 m , L : 6,1 m
  • Bebas rintangan setinggi 7,32 m
  • Baris batas tebal >3,8cm
  • Garis tengah tebalnya 3,8 cm
  • Garis seperempat lingkaran dengan jari jari 90 cm
  • Tempat servis dengan jarak 2,45 m dari garis belakang dan 3,05 m dari garis sampingan.
Jaring / net
  • Jaring dibuat dari bahan benang kasar , tali atau nylon dengan ukuran lubang-lubangnya 4-5 cm.
  • Lebar jaring : 72 cm
  • Panjang jaring : >6,71 cm
  • Tinggi net putra : 1,55 m dipinggir dan minimal 1,52 di bagian tengah. 
  • Tinggi net putri : 1,45 m dipinggir dan minimal 1,42 di bagian tengah .
  • Pada pinggir atas , bawah dan samping dibuat pita selebar 5 cm yang diperkuat dengan tali yang diikatkan pada kedua ring.Kedudukan tiang 30 cm diluar garis.
Bola takraw

Terbuat dari plastik dimana awalnya adalah terbuat dari rotan, dengan ukuran :
Lingkaran :
  • Putra : 42-44 cm
  • Putri : 43-45 cm
Berat :
  • Putra : 170-180gr
  • Putri : 150-160gr
Peraturan Permainan Sepaktakraw


Lapangan
  • Lapangan Sepaktakraw seukuran dengan lapangan Badminton yaitu :13,4 m x 6,10 m
  • Sepaktakraw dapat dimainkan dalam gedung atau diluar gedung (apabila dimainkan didalam gedung maka tinggi loteng minimal 8 m dari lantai).
  • Keempat isi lapangan ditandai dengan cet atau lakban yang lebarnya 4 cm, diukur dari pinggir sebelah luar.
  • Areal bebas minimal 3 m dari garis luar lapangan bebas dari rintangan
  • Centre cirle yaitu garis tengah dengan lebar 2 cm.
  • Quarter circle yaitu garis seperempat lingkaran  dipojok garis tengah radius 90 cm diikur dari garis sebelah dalam.
  • The service circle adalah lingkaran service dengan radius 30 cm berada ditengah lapangan, jarak dari garis belakang 2,45 m dan jarak dari titik tengah garis lingkaran  kegaris tengah (Centre Line) 4,25m, jarak titik tengah lingkaran adalah 3,05m dari kiri dan kanan garis pinggir lapangan. 
Ukuran Tiang Net
  • Putra: Tinggi net 1,55m dipinggir dan minimal 1,52 di bagian tengah.
  • Putri: Tinggi net 1,45m dipinggir dan minimal 1,42 di bagian tengah.
  • Kedudukan tiang 30cm diluar garis pinggir
Jaring atau Net
  • Net terbuat dari tali atau benang kuat atau nilon, dimana tiap lubangnya lebar 6 – 8 cm.
  • Lebar net 70 cm dengan panjang 6,10 m.
Bola Takraw
Terbuat dari plastik dimana awalnya adalah terbuat dari rotan, dengan ukuran :
  • Lingkaran 42-44 cm untuk putra dan 43-45 cm untuk putri.
  • Berat adalah 170-180 gr untuk putra dan 150-160 untuk putri.
Pemain-pemain
  • Permainan ini dimainkan oleh 2 (dua) “Regu” masing-masing regu terdiri dari 3 (tiga) orang pemain dan disetiap regu dilengkapi oleh 1 (satu) orang pemain cadangan.
  • 1 (satu) dari tiga pemain diposisi belakang disebut back atau “Tekong” sebagai penyepak mula untuk memulai permainan. Dua orang berada didepan yang berada pada sebelah kiri tekong  disebut “Apit kiri” dan yang berada pada sebelah kanan tekong  disebut “Apit kanan”.
Kesalahan-kesalahan

Kesalahan Pihak Penyepak Bola
  • Apabila sebagai pelambung masih memainkan bola, melemparkan bola pada teman sendiri, memantulkan, melempar dan menangkap lagi setelah wasit menyebut posisi angka.
  • Apabila mengangkat kaki, menginjak garis, menyentuh atau melewati garis bawah net ketika melakukan lambung bola.
  • Tekong melompat saat melakukan service, kaki tumpuan tidak berada dalam lingkaran atau menginjank garis lingkaran servis.
  • Tekong tidak menyepak bola yang dilambungkan kepadanya.
  • Bola menyetuh salah seorang pemain sendiri sebelum bola melewati net.
  • Bola jatuh diluar lapangan.
  • Bola tidak melewati net.
Kesalahan Pihak Penerima Service 
  • Berusaha mengalihkan perhatian lawan seperti : (isyarat tangan, menggertak, bersuara keras  atau membuat keributan).
Kesalahan kedua Pihak
  • Ada pemain yang mengambil bola dilapangan lawan.
  • Menginjak dan melewati satu telapak kaki garis tengah.
  • Ada pemain yang melewati lapangan lawan, walaupun diatas atau dibawah net kecuali pada saat ”The Follow Trugh Ball”
  • Memainkan bola lebih dari tiga kali.
  • Bola mengenai tangan.
  • Menahan atau menjepit bola antara lengan dan badan atau antara dua kaki dengan bola.
  • Bola mengenai loteng atau pembetas lainnya.
Sistem perhitungan angka
  • Apabila penerima servis melakukan ksesalahan otomatis akan memperoleh angka sekaligus melakukan sepak mula lagi bagi penyepak mula.
  • Angka kemenangan setiap set maksimum 21 angka, kecuali pada saat posisi angka 20-20, pemenang akan ditentukan pada saat selisih dua angka sampai batas akhir 25 poin, ketika 20-20 wasit utama menyerukan batas angka 25 poin.
  • Memberikan kesempatan istirahat 2 menit masing-masing pada akhir  set pertama atau kedua termasuk Tie Break.
  • Apabila masing-masing regu memnangkan satu set, maka pemain akan dilanjutkan dengan set “Tie Break” dengan 15 poin kecuali pada posis 14-14, pemenang akan ditentukan pada selisih dua angka sampai batas akhirnya angka 17.
  • Sistem perhitungan angka menggunakan Relly Poin
Pergantian pemain
  • Setiap “Regu” hanya dapat melakukan 1 (satu) kali pergantian pemain dalam satu pertandingan.
  • Pergantian pemain diperbolehkan setiap saat ketika bola mati melalui tim menejer atau pelatih yang disetujui oleh official atau petugas pertandingan.
  • Setiap regu dapat menominasikan maximum dua orang cadangan tetapi hanya bolah melakuka pergantian pemain kali.
  • Pemain yang mendapat kartu merah dapat diganti dengan ketentuan belum ada pergantian pemain sebelumnya.
Posisi pemain pada saat service
  • Sebelum permainan dimulai, kedua regu harus berada dilapangan masing-masing dalam posisi siap bermain.
  • Dalam melakukan sepak mula, salah satu kaki tekong berada dalam garis lingkaran service.
  • Kedua apit kita melakukan servis harus berada pada seperempat lingkaran.
  • Lawan atau regu penerima servis bebas bergerak didalam lapangan sendiri.
Official (petugas pertandingan)
Suatu pertandingan harus dipimpin technikal sebagai berikut :
  • 2 orang Technical Delegotate
  • 6 orang juri (dewan hakim)
  • 1 orang Official Refree
  • 2 orang wasit (wasit utama dan wasit dua)
  • 6 orang penjaga garis samping dan belakang
Pinalty (hukuman)
Pemain yang menggar peraturan ini akan dikenakan sangsi atau hukuman pernyataan dari wasit apabila :
  • Memperlihatkan sikap tidak sopan kepada pemain atau penonton juga pada wasit atas keputusan yang diambil.
  • Menghubungi wasit yang bertugas dengan keras mengenai suatu keputusan yang diambil.
  • Meninggakan lapangan permainan tanpa permisi kepada wasit yang memimpin pertandingan.
  • Memberikan bola kepada pihak lawan dengan menggunakan kaki atau melemparkannya dengan keras.
  • Berkelakuan tidak sopan selama permainan.
Apabila hal tersebut dilanggar oleh seseorang pemain maka wasit menggunakan kartu sebagai berikut:

Kartu Kuning dan Kartu Merah
  • Sebagai tanda peringatan seorang pemain yang melakukan pelanggaran terhadap tata tertib seperti yang diatas.
  • Apabiia pemain telah menerima kartu kuning pada pertandingan yang sama.
  • Sikap kasar dan tidak sopan seperti memukul, menendang, meludah dan lain-lain.
  • Menggunakan kata-kata kotor atau mencaci maki.
Metode Pembelajaran sepak takraw
  • Ceramah, pemanasan dan game, demonstrasi, penugasan, diskusi, dan timbal balik.
  • Media dan Alat Pembelajaran 
  • Lapangan (sepak takraw), tiang, net, dan bola sepak takraw.
Langkah - Langkah Pembelajaran
  1. Pendahuluan (25 menit)
  2. Guru menunjuk salah satu siswa untuk membariskan siswa. 
  3. Melakukan persensi.
  4. Guru memberikan penjelasan tentang pengertian sepak sila dan sepak kura.
  5. Salah satu siswa ditunjuk sebagai pemandu pemanasan yang dimulai dari gerakan statis ke gerakan dinamis.
  6. Inti (35menit) + diskusi (15 menit)
  7. Guru menginstruksikan supaya siswa membentuk lingkaran mengelilingi dirinya.
  8. Guru memberikan contoh gerakan teknik sepak sila dan sepak kura.
  9. Guru membentuk dua barisan berbanjar disisi lapangan sebelah kiri dan dua barisan berbanjar disisi lapangan disebelah kanan yang saling berhadap-hadapan.
  10. Satu bola berada di barisan sisi sebelah kiri dan satu bola berada di sisi sebelah kanan dengan posisi bola saling bersilangan.
  11. Posisi terdepan dari barisan melambungkan bola lurus kedepan barisannya, kemudian posisi barisan terdepan yang menerima bola melakukan kontrol dengan sepak sila sebanyak dua kali.
  12. Pemain yang melemparkan bola segera menuju posisi terakhir dari barisannya, dan pemain yang menerima bola harus melempar bola ke arah pelempar sebelumnya supaya diterima posisi penggantinya. Dan seterusnya sampai semua melakukan lemparan dan kontrol dengan sepak sila.
  13. Setelah itu lakukan lemparan kembali dan setelah melakukan dua kali kontrol maka dilanjutkan dengan satu kali sepakan sila kearah yang berlawanan dan yang menerima harus melakukan dua kali kontrol dan satu kali sepakan sila ke arah yang berlawan dan seterusnya.
  14. Setelah semua melakukan tugas gerak di atas maka pasanglah net sebagai rintangan passing.
  15. Lakukan dua kali kontrol dan satu kali passing ke arah yang berlawanan secara bergantian.
  16. Untuk sepak kura, prosedurnya sama dengan sepak sila, namun bedanya pada saat mengontrol dan melakukan passing menggunakan sepak kura.
  17. Setelah semua melakukan tugas gerak di atas, maka guru mengumpulkan siswanya untuk berdiskusi tentang masalah apa saja yang di alami dan bersama-sama mencari solusi supaya siswa yang mengalami kesulitan dapat melakukan teknik dengan benar.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
  • Sepak takraw adalah suatu permainan yang menggunakan bola terbuat dari rotan atau fiber. Dimainkan diatas lapangan yang berukuran panjang 13,42 m dan lebar 6.10 m
  • Memperhatikan perkembangan olahraga sepak takraw sekarang ini , besar harapan prestasi cabang olahraga sepak takraw dimasa mendatang cukup cerah , karena olahraga ini sudah mulai diperhatikan oleh berbagai pihak walaupun belum seperti cabang olahraga lainnya.
  • Semoga prestasi dibidang olahraga sepak takraw ini  sudah bisa ditingkatkan lebih baik lagi dan untuk itu semua pihak harus mendukung olahraga ini agar bisa berkembang dan banyak generasi muda yang bisa mengukir prestasinya dibidang olahraga ini maupun yang lainnya. 


DAFTAR PUSATAKA

https://arham892.blogspot.com/2016/05/sepak-takraw_2.html
https://pengetahuanolahraga.wordpress.com/2011/01/23/peraturan-permainan-sepaktakraw/www.scribd.com/mobile/doc/241966295/MAKALAH-SEPAK-TAKRAW
xnewspro.blogspot.com/2013/02/makalah-sepak-takraw.html
http://elissapr.bl/2016/07/makalah-tentang-sepak-takraw.html
http://nanoardhianto.blogspot.com/2016/06/metode-pembelajaran-sepak-takraw-teknik.html
Syahban, Arham. "KONTRIBUSI KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN KOORDINASI MATA-KAKI TERHADAP KEMAMPUAN SEPAK SILA PERMAINAN SEPAK TAKRAW PADA MAHASISWA PUTRA STKIP PARIS BARANTAI KOTABARU." CENDEKIA: JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN 6.2 (2018): 8-14.

Saturday, 22 December 2018

GERAK DASAR

GERAK DASAR

Halo rekan-rekan pecinta pendidikan jasmani olahraga yang berbahagia, postingan kali ini akan membahas mengenai Gerak Dasar. Di dalam benak kalian pastinya bertanya-tanya “Apa sih itu Gerak Dasar??” Hal itupun dialami penulis saat pertama kali muncul ide saat berniat memposting pembahasan Gerak Dasar ini ke Blog. Setelah penulis mencari beberapa referensi yang terkait mengenai defenisi gerak dasar walhasil ketemu juga. “Let’s Rock”

Gerak Dasar merupakan gerak pengulangan yang dilakukan terus-menerus dari kebiasaan serta menjadikannya sebagai dasar dari pengalaman lingkungan mereka.

Pengembangan gerak dasar merupakan suatu proses untuk memperoleh gerak yang senantiasa berkembang berdasarkan: 
  • Proses pengembangan syaraf dan otot yang juga di pengaruhi oleh keturunan, 
  • Akibat dari pengalaman gerak sebelumnya, 
  • Pengalaman gerak saat ini, 
  • Gerak yang digambarkan dalam kaitannya dengan pola gerak tertentu.
Di saat sebelum usia sekolah dasar, manusia sudah dapat mengendalikan gerak kasar dan setelah pada usia sekolah dasar terjadi perkembangan signifikan dalam pengendalian koordinasi yang lebih baik dan melibatkan otot yang lebih kecil atau yang disebut gerak halus. Secara umum Gerak dasar dari manusia itu adalah berjalan, berlari, melompat dan melempar.

Pola Gerak Dasar adalah bentuk gerakan-gerakan sederhana yang bisa dibagi kedalam tiga bentuk gerak sebagai berikut:
  1. Gerak Lokomotor (gerakan berpindah tempat) dimana bagian tubuh tertentu bergerak atau berpindah tempat. Misalnya jalan, lari dan lompat.
  2. Gerak non-Lokomotor (gerakan tidak berpindah tempat) dimana sebagian anggota tubuh tertentu saja yang digerakkan namun tidak berpindah tempat. Misalnya mendorong, menarik, menekuk dan memutar
  3. Gerak Manipulatif dimana ada sesuatu yang digerakkan. Misalnya melempar, menangkap, menyepak, memukul dan gerakan lain yang berkaitan dengan lemparan dan tangkapan.
BERBAGAI GERAKAN DASAR

A. GERAK LOKOMOTOR
1. BERJALAN
Jalan adalah suatu gerakan melangkah ke segala arah yang dilakukan oleh siapa saja dan tidak mengenal usia.
2. BERLARI
Berlari merupakan perkembangan dari gerakan berjalan. Perbedaanya terletak pada irama ayunan langkah. Pada gerakan lari iramanya lebih cepat dan saat-saat tertentu kedua kaki tidak menginjak tanah.
3. MELOMPAT
Lompat adalah suatu gerakan mengangkat tubuh dari satu titik ke titik lain yang lebih jauh atau tinggi dengan ancang-ancang lari cepat atau lambat dengan menumpu satu aki dan mendarat dengan kaki/anggota tubuh lainnya dengan keseimbangan yang baik.

B. GERAK NON-LOKOMOTOR
1. MENDORONG
Menolak dari bagian belakang atau bagian depan. Contoh; Mendorong tembok
2. MENARIK
Menghela (supaya dekat, maju, ke atas, ke luar). Contoh; permainan tarik tambang
3. MENEKUK
Melipat (barang yg agak kaku). Contoh: angkat kaki kanan sambil ditekuk membentuk sudut 90 derajat.
4. MEMUTAR
Menggerakkan supaya berputar (berpusing). Contoh; putar kedua lengan di muka badan.

C. GERAK MANIPULATIF
1. MELEMPAR
Melempar adalah gerakan mengarahkan satu benda yang dipegang dengan cara mengayunkan tangan ke arah tertentu. Gerakan ini dilakukan dengan menggunakan kekuatan tangan dan lengan serta memerlukan koordinasi beberapa unsur gerakan.
2. MENANGKAP
Awal dari usaha untuk menangkap yang dilakukan adalah berupa gerakan tangan untuk menghentikan suatu benda yang mengulir di lantai dan benda yang ada di dekatnya.
3. MENYEPAK
Gerakan menyepak adalah gerakan yang mempertahankan keseimbangan tubuh dalam posisi berdiri pada satu kaki sementara satu kaki lainnya diangkat dan diayun ke depan.
4. MEMUKUL
Gerakan memukul, misalnya memukul bola, dilakukan dengan cara sebagai berikut; mula-mula anak berusaha mengayunkan tangannya dengan lengan lurus ke arah depan atas. Selanjutnya gerakan akan berkembang dan mampu memukul bola dari samping ke arah depan serta memukul bola di atas kepala.
Bagi pecinta pendidikan jasmani olahraga istilah gerak lokomotor, non-lokomotor dan gerak manipulatif bukan lagi merupakan hal yang baru. Ke-tiga pola gerak dasar diatas sudah sering kita dengar dan sudah dihapal diluar kepala. Di dalam perkuliahan penulis sering mengatakan “sungguh terlalu” bagi Mahasiswa Pendidkan jasmani olahraga yang tidak mengetahui dan tidak pernah mendengar sama sekali istilah lokomotor, non-lokomotor dan manipulatif. Sekali lagi “sungguh terlalu”.

KOMBINASI GERAK DASAR

Telah dikemukakan bahwa gerak dasar dari manusia itu adalah berjalan, berlari, melompat dan melempar. Kombinasi gerak dasar merupakan pengembangan dari gerak dasar yang diterapkan dan dikembangkan melalui berbagai variasi gerakan dasar. Kombinasi gerak dasar bertujuan untuk membina dan meningkatkan kebugaran jasmani, maupun untuk meningkatkan prestasi optimal pada suatu cabang olahraga.

Bentuk-bentuk kombinasi gerak dasar, antara lain;
1. Berbagai kombinasi jalan dan lari
Contoh; jalan dengan langkah panjang, kemudian lari secepat-cepatnya
2. Kombinasi lari dan lompat
Contoh; lari pelan-pelan, pada batas yang telah ditentukan lompat ke atas setinggi-tingginya
3. Kombinasi lari dan lempar
Contoh; lari secepat-cepatnya sambil membawa bola. Pada batas tertentu lemparkan bola
4. Kombinasi jalan, lari dan lompat
Contoh; berjalan biasa, bila ada tanda lari secepatnya kemudian lompat di atas bak pasir
5. Kombinasi jalan, lari dan lempar
Contoh; jalan beberapa meter, kemudian lari dan berhenti lemparkan bola mengenai sasaran
6. Kombinasi gerakan togok, lengan, bahu dan kaki
Contoh; meliuk-liukkan badan, mendorong benda yang tidak bergerak (tembok).
7. Gerak dasar dalam berbagai bentuk jalan
Contoh; menirukan cara berjalan salah satu binatang atau raksasa di dalam wayang.
Demikianlah para rekan-rekan pecinta pendidikan jasmani olahraga pembahasan mengenai Gerak Dasar yang penulis dapat postingkan. Terima kasih telah membaca semoga bermanfaat dan Penulis sangat mengharapkan kritikan dan masukan untuk postingan selanjutnya.

Terima Kasih, 
Salam Pendidikan Jasmani & Olahraga.... Jaya!!

Sumber:
  • Ateng, A. (1992). Asas dan Landasan Pendidikan Jasmani. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan
  • Ateng, A. (1993). Pendidikan Jasmani di Indonesia. Buletin P31K No.1. Diterbitkan oleh Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ilmu Keolahragaan, Yayasan Ilmu Keolahragaan: Guna Krida Prakas JatiI, FPOK IKIP Jakarta
  • Gallahue, David L. (1996). Developmental Physical Education for Today's School Childreen. Brown & Benchmark Publishers. 
  • Simanjuntak, Victor G. dkk. (2009). Pendidikan Jasmani dan Kesehatan 3 SKS. Dirjen Pendidikan Tinggi Depdiknas
 Program Magister (S2) Pendidikan Jasmani & Olahraga, Pascasarjana Universitas Negeri Makassar (UNM) Angkatan 2010

Friday, 21 December 2018

Gerakan Pemanasan (Warming-up)

Hai para sahabat pecinta Olahraga biasanya sebelum melakukan olahraga kita diwajibkan  menyiapkan kondisi tubuh atau fisik dalam kondisi siap melakukan olahraga. Biasanya berupa gerakan-gerakan kecil sebelum melakukan gerakan inti yang biasa disebut dengan Gerakan pemanasan (Warming-up). 

Gerakan Pemanasan (Warming-up) adalah  gerakan-gerakan yang dilakukan secara sistematis dan mempunyai tujuan yang bisa menghindari cidera pada kegiatan olahraga. Menurut Pescatell, dkk. (2014:164) Pemanasan adalah fase transisi yang memungkinkan tubuh menyesuaikan diri dengan tuntutan fisiologis, biomekanik, dan bioenergi yang berubah dari fase pengkondisian atau olahraga pada sesi latihan. Pemanasan juga meningkatkan range of movement (ROM) dan dapat mengurangi risiko cedera. 

Tujuan dari Gerakan Pemanasan tidak lain agar kecelakaan atau cidera dalam olahraga bisa dihindari seminimal mungkin, kegiatan pemanasan meningkatkan suhu otot dan aliran darah lokal dan mempromosikan respons kardiovaskular yang tepat untuk berolahraga (Pescatello, 2014:95). Lebih lanjut menurut Martens (2012:239) Adapun manfaat kita melakukan pemanasan (warming-up)  diantaranya:
  1. Peningkatan suhu tubuh dan jaringan
  2. Peningkatan aliran darah melalui otot
  3. Peningkatan denyut jantung, mempersiapkan sistem kardiovaskular untuk bekerja
  4. Peningkatan laju pelepasan energi dari sel
  5. Speed Peningkatan kecepatan di mana impuls saraf berjalan, dan dengan demikian peningkatan kecepatan dan efisiensi dengan mana otot berkontraksi dan rileks
  6. Mengurangi viskositas cairan sendi, meningkatkan rentang gerak sebanyak 20 persen
  7. Berkurangnya risiko cedera pada otot 
Gerakan Pemanasan dilakukan sesuai kebutuhan aktifitas fisik/cabang olahraga yang akan dilakukan. Seperti yang dijelaskan oleh Gambetta (2007:254) Warm-up consists of multiple stages that fall into two broad categories: general warm-up and specific warm-up. The stages are not equally divided; the proportion is usually 75 to 80 percent general to 20 to 25 percent specific. The specific warm-up segment is usually the first segment of actual practice; it consists of sport-specific activities usually done at a lower intensity. The stages of warm-up are sequenced to work from the ground up and the core out. There is an emphasis on hip position, awareness, and mobility. 

Martens (2012:239) Pemanasan memiliki tiga fase, yang harus dilakukan sesuai urutan yang dijelaskan setiap fase yang berlangsung 3 hingga 5 menit dengan total hingga 15 menit, berikut diantaranya adalah:
  1. Warm Pemanasan aerobik (Aerobic warm-up). Mulailah dengan kegiatan aerobik yang lambat seperti jogging, bersepeda, berenang, atau bermain ski, secara bertahap meningkatkan intensitasnya saat pemanasan berlangsung.
  2. Peregangan (Stretching). Selalu lakukan peregangan setelah memanaskan otot melalui aktivitas aerobik, bukan sebelumnya.
  3. Pemanasan keterampilan teknis (Technical skill warm-up). Latihlah kegiatan olahraga untuk melatih kelompok otot tertentu yang akan digunakan dan meninjau program motorik untuk keterampilan teknis.
Sejauh yang saya ketahui dalam gerakan pemanasan tidak ada urutan gerakan pemanasan yang baku serta waktu dan hitungan gerakan pemanasan tidak terbatas hanya 2x8 saja (tidak terbatas). Meskipun demikian adanya, alangkah eloknya dalam melakukan Gerakan Pemanasan dilakukan secara sistematis atau sesuai urutan agar tujuan yang diharapkan dalam melakukan Gerakan pemanasan dapat tercapai maksimal.  

Berikut beberapa Gerakan Pemanasan yang dapat kalian lakukan sebelum memulai Pelajaran Penjas, latihan, aktifitas fisik maupun berolahraga:

GERAKAN 1
Posisi tangan: lakukan dengan gerakan mendorong lurus ke atas
Posisi badan: lurus dan seimbang
Posisi kaki: tumit di angkat
Pernapasan: tarik napas  melalui hidung dan buang melalui mulut
Hitungan 2x8


 
GERAKAN 2
Posisi tangan: kedua ibu jari ditempelkan ke dagu & di dorong perlahan ke belakang
Posisi badan: lurus dan seimbang
Posisi kaki: lurus
Pernapasan: tarik napas  melalui hidung dan buang melalui mulut
Hitungan 2x8



GERAKAN 3
Posisi tangan: kedua melingkar d belakang kepala & di tarik perlahan kebawah dan tahan
Posisi badan: lurus dan seimbang
Posisi kaki: lurus
Pernapasan: tarik napas  melalui hidung dan buang melalui mulut
Hitungan 2x8


GERAKAN 4
Posisi tangan: di kepal dan disilangkan satu sama lain
Posisi badan: lurus dan seimbang
Posisi kaki: lurus
Pernapasan: tarik napas  melalui hidung dan buang melalui mulut
Hitungan 2x8
Dilakukan secara bergantian antara tangan kanan dan kiri


GERAKAN 5
Posisi tangan: kedua tangan memegang lutut
Posisi badan: lurus & seimbang
Posisi kaki: satu kaki di angkat dengan lutut dibengkokkan
Pernapasan: tarik napas  melalui hidung dan buang melalui mulut
Hitungan 2x8
Dilakukan secara bergantian antara kaki kanan dan kiri


GERAKAN 6
Posisi tangan: satu tangan memegang kura2 kaki
Posisi badan: lurus & seimbang
Posisi kaki: satu kaki di ditarik ke belakang & satu kaki lagi tetap lurus
Pernapasan: tarik napas  melalui hidung dan buang melalui mulut
Hitungan 2x8
Dilakukan secara bergantian kaki kanan dan kiri




GERAKAN 7
Posisi tangan: ke dua tangan memegang satu kaki
Posisi badan; lurus & seimbang
Posisi kaki: salah satu kaki diangkat dan disilangkan & kaki yang satu lagi tetap lurus
Pernapasan: tarik napas  melalui hidung dan buang melalui mulut
Hitungan 2x8
Dilakukan secara bergantian kaki kanan dan kaki kiri


Demikianlah beberapa gerakan pemanasan yang dapat kalian lakukan sebelum anda melakukan aktifitas fisik ataupun kegiatan olahraga lainnya, untuk lebih jelas dan detailnya akan saya bahas lagi pada postingan berikutnya dan tentunya masih berhubungan dengan pemanasan olahraga.

Terima kasih banyak kpd teman-teman yang telah membaca Blog saya. 
Sampai Jumpa pada postingan selanjutnya. 
SALAM OLAHRAGA



Sumber:

Gambetta, V. 2007. Athletic development : the art & science of functional sports conditioning. USA: Human Kinetics. Tersedia di www.HumanKinetics.com.

Martens, R. 2012. Successful Coaching. IV ed. Developing Your Coaching Philosophy. Human Kinetics.

Pescatello, L.S., Arena, R., Riebe, D. & Thompson, P.D. 2014. ACSM’s Guidelines for Exercise Testing and Prescription , Ninth Edition. 9th14 ed. American College of Sports Medicine. Lippincott Williams & Wilkins. Tersedia di http://antoinedl.com/fichiers/public/ACSM-guidelines-2014.pdf.


Model Evaluasi Context, Input, Process, Product (CIPP)

đŸŒº MODEL EVALUASI CIPPđŸŒº đŸ‘‰Evaluasi didefinisikan sebagai Proses Menggambarkan, Mendapatkan, dan Menyediakan Informasi yang Bermanfaat untuk...

OnClickAntiAd-Block