Monday, 14 October 2019

BALOGO

Permainan Tradisional “Balogo”

Saat ini Masyarakat di Kalimantan atau Kalimantan Selatan pada khususnya sangat antusias untuk menggemakan kembali sebuah permainan rakyat yang sering dilakukan oleh masyarakat Banjar hingga tahun 1980-an. Permainan rakyat ini dikenal dengan Permainan Balogo atau Logo. Mulai dari Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah dan beberapa komunitas pecinta permainan rakyat di Kalimantan Selatan sangat serius dan antusias untuk melestarikan kembali permainan tradisional Balogo yang merupakan warisan budaya suku banjar ini agar tidak tergerus oleh permainan zaman era digital saat ini. 

Nah pada postingan kali ini kita akan mengupas dan mengenal lebih dekat tentang permainan tradisional Balogo yang merupakan permainan khas suku Banjar. Tapi sebelum membahas tentang permainan tradisional Balogo ini, ada baiknya kita membahas dulu tentang hakikat permainan tradisional. Let’s Go...

Apa sih makna dari permainan dan permainan tradisional? dan Apa ada perbedaannya?

Permainan
Permainan merupakan sebuah aktivitas rekreasi dengan tujuan bersenang-senang, mengisi waktu luang, atau berolahraga ringan. Permainan biasanya dilakukan sendiri atau bersama-sama (kelompok). https://id.wikipedia.org/wiki/Permainan.

Menurut Nugroho (2005) Istilah permainan berasal dari kata dasar “main” yang mendapat imbuhan “per-an “. Dalam Kamus Besar Indonesia, main adalah berbuat sesuatu yang menyenangkan hati (dengan menggunakan alat atau tidak ). 

Jadi, Permainan adalah: 
  1. Sesuatu yang dipergunakan untuk bermain, barang atau sesuatu yang di permainkan.
  2. Hal bermain, perbuatan bermain ( W.J.S. Poerwadarminta, 1984 dalam Nugroho, 2005 ).
Pengertian permainan sudah diatas, sekarang coba kita lihat pengertian tentang permainan tradisional gaess...

Permainan Tradisional 
Menurut Yulita (2017) Permainan tradisional adalah permainan yang sudah ada sejak zaman dahulu, dimainkan dari generasi ke generasi. Alat bantu dalam permainan tradisional terbuat dari kayu, bambu, batok, dan benda-benda sekitar. Artinya, permainan tradisional tidak membutuhkan biaya besar. 

Lebih lanjut, Hapsari (2012) Game atau permainan tradisional merupakan unsur-unsur kebudayaan yang tidak dapat dianggap remeh, karena permainan tradisional memberikan pengaruh yang besar terhadap perkembangan kejiwaan, sifat, dan kehidupan sosial anak dikemudian hari.

....................................... beberapa permainan ini karena tercipta pada masa yang lama berlalu disebut dengan permainan tradisional, sedangkan di sisi lain beberapa permainan yang lebih akhir (dan biasanya menggunakan peralatan yang canggih) disebut permainan modern (https://id.wikipedia.org/wiki/Permainan).

Kemudian lebih lanjut lagi, Eka (2012) Permainan tradisional sering disebut juga dengan permainan rakyat, merupakan permainan yang tumbuh dan berkembang pada masa lalu terutama tumbuh dimasyarakat pedesaan. Permainan tradisional tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan masyarakat setempat, kebanyakan permainan tradisional dipengaruhi oleh alam lingkungannya, oleh karena itu permainan tradisional selalu menarik, menghibur sesuai dengan kondisi saat itu. 

Permainan tradisional tentunya harus teridentifikasikan unsur tradisinya yang memiliki kaitan erat dengan kebiasaan atau adat suatu kelompok masyarakat tertentu. Kegiatan tersebut harus kuat mengandung unsur fisik yang nyata-nyata melibatkan kelompok otot besar dan juga mengandung unsur bermain yang melandasi maksud dan tujuan dari kegiatan itu. Maksudnya, suatu kegiatan dikatakan olahraga tradisional jika kegiatan itu masih diakui memiliki ciri tradisi tertentu, melibatkan otot-otot besar dan hadirnya strategi serta dasarnya tidak sungguh-sungguh terlihat seperti apa yang ditampilkannya.

Berikut adalah beberapa Permainan Tradisional yang ada di Indonesia:
  1. Permainan Tradisional Petak Umpet
  2. Permainan Tradisional Bola Bekel
  3. Permainan Tradisional Gundu atau Kelereng
  4. Permainan Tradisional Lompat Tali
  5. Permainan Tradisional Egrang
  6. Permainan Tradisional Benteng Sodor atau Gobak Sodor
  7. Permainan Tradisional Boi-boian
  8. Permainan Tradisional Bentik atau Gatrik
  9. Permaianan Tradisional Ular Naga Panjang
  10. Permainan Tradisional Engklek
  11. Permainan Tradisional Congklak
  12. Perminan Tradisional Pletekon
  13. Permainan Tradisional Gasing atau Panggalan
  14. Permainan Tradisional Layangan
  15. Permainan Tradisional Sepak Bola Kampung
  16. Permainan Tradisional Mobil-mobilan
  17. Permainan Masak-masakan
  18. Permainan Tradisional Bambu Betung
Permainan tradisional bukanlah hanya sekedar alat penghibur hati, sekedar penyegar pikiran atau sekedar sarana berolah raga tetapi memiliki berbagai latar belakang yang bercorak rekreatif, kompetitif, paedogogis, magis dan religius.

Okay Gaess.. 

setelah kita membaca beberapa defenisi diatas tentang permainan dan permainan tradisional maka dapat kita simpulkan bahwa ada perbedaan antara permainan dan permainan tradisional dari segi istilah yang digunakan, dimana permainan tradisional masuk dalam salah satu kategori dalam permainan.  Permainan tradisional menjadi khusus dengan ditandai permainan yang tercipta pada masa lalu. Akan tetapi, pada dasarnya permainan dan permainan tradisional merupakan kegiatan/aktifitas yang sama–sama  dilakukan secara gembira, menyenangkan di waktu luang tanpa ada unsur paksaan dari pihak manapun atau secara sukarela. 

Nah sekarang kita masuk kepada inti pembahasan kita yaitu permainan tradisional Balogo, kalian pasti sudah tidak sabar untuk mengetahui tentang permainan tradisional Balogo. Berikut data yang aku kumpulkan tentang permainan tradisional Balogo. Kemont’...


“Balogo”


Balogo 
Balogo merupakan salah satu jenis permainan tradisional dari Kalimantan Selatan. Nama Balogo diambil dari kata logo, karena permainan itu menggunakan logo. Permainan tradisional Suku Banjar ini biasanya dimainkan oleh anak-anak hingga orang dewasa, baik secara beregu maupun perorangan. Jumlah pemain terdiri atas dua hingga lima orang (https://id.wikipedia.org/wiki/Balogo).

Sejarah permainan tradisional
Setelah saya searching di GOOGLE sejarah permainan Balogo yang saya temukan; .......... permainan tradisional Balogo sudah dimainkan oleh suku banjar sejak dulu hingga tahun 1980-an....... Bagi kalian yang ingin mengetahui lebih dalam mengenai sejarah permainan tradisional balogo, saya menelusuri dan mungkin anda juga dapat melakukan hal yang sama yang saya lakukan mengikuti beberapa sumber rujukan diantaranya: 

Tujuan
Tujuan Permainan Tradisional Balogo juga dikenal sebaga permainan rakyat, merupakan sebuah kegiatan rekreatif yang tidak hanya bertujuan untuk menghibur diri, tetapi juga sebagai alat untuk memelihara hubungan dan kenyamanan sosial.

Manfaat
Manfaat Permainan tradisional Balogo memberikan pengaruh yang besar terhadap perkembangan kejiwaan, sifat, dan kehidupan sosial (mengembangkan sikap empati serta menghargai orang lain) serta untuk mengembangkan karakter salah satunya adalah kerja keras.

Peraturan dan permainan

1. Lapangan dan peralatan
Lapangan
Lapangan atau Area Permainan Tradisional Balogo umumnya berbentuk persegi panjang.  
Yang terdiri dari area Penepak dan Area Pasang, biasanya garis mati minimal 15 m.

Peralatan
  • Logo terbuat dari tempurung kelapa. Garis tengahnya sekitar 5--7 cm dan tebalnya sekitar 1--2 cm. Kebanyakan dibuat berlapis dua yang direkatkan dengan bahan aspal atau dempul supaya berat dan kuat. Bentuknya bermacam-macam, ada yang berbentuk bidawang (bulus), biuku (penyu), segi tiga, layang-layang, daun dan bundar. 
  • Panapak atau kadang-kadang beberapa daerah ada yang menyebutnya campa, yakni stik atau alat pemukul yang panjangnya sekitar 40 cm dengan lebar 2cm. Fungsi panapak atau campai adalah untuk mendorong logo agar bisa meluncur dan merobohkan logo pihak lawan yang dipasang saat bermain.

2. Pemain
Jumlah pemain 1 orang untuk singgle dan beregu minimal 2 orang dan maksimal 5 orang. Umumnya diperlombakan dalam kategori anak-anak (putra-putri), Dewasa (putra-putri) dan tanpa batas usia (laki-laki dan perempuan).

3. Pemenang
Inti dari permaian ini adalah keterampilan memainkan logo agar bisa merobohkan logo lawan yang dipasang. Regu yang paling banyak dapat merobohkan logo lawan adalah yang keluar sebagai pemenang. Dan, sebagai akhir permainan, pihak yang menang disebut dengan “janggut” dan boleh mengelus-elus bagian dagu atau jenggot pihak lawan yang kalah sambil mengucapkan teriakan “janggut-janggut” secara berulang-ulang yang tentunya membuat pihak yang kalah malu, tetapi bisa menerimanya sebagai sebuah kekalahan.

4. Jalannya Permainan
Pemain diharuskan merobohkan atau menjatuhkan “logo” yang sudah dipasang. Cara memasang “logo” adalah dengan mendirikannya secara berderet ke belakang pada garis-garis melintang. Inti dari permainan ini adalah keterampilan memainkan “logo” agar bisa merobohkan “logo” yang dipasang. Permainan balogo dapat dilakukan satu lawan satu atau secara beregu. Jika dimainkan secara beregu, maka jumlah pemain yang “naik” (yang melakukan permainan) harus sama dengan jumlah yang “pasang” (pemain yang logo-nya dipasang untuk dirobohkan). Jumlah pemain beregu minimal 2 orang dan maksimal 5 orang. Dengan demikian, jumlah logo yang dimainkan sebanyak jumlah pemain yang disepakati dalam permainan.


Nilai budaya
Nilai yang terkandung dalam permainan balogo adalah keterampilan, kerja keras, kerja sama, dan sportivitas. Nilai keterampilan tercermin dari pemasangan logo yang memerlukan keahlian khusus. Nilai kerja keras tercermin dari usaha para pemain untuk merobohkan logo lawan. Kemudian, nilai kerja sama tercermin tidak hanya di pemasangan logo, tetapi juga tercermin dalam perobohan logo lawan. Dan, nilai sportivitas tercermin dari kerelaan pemain yang kalah untuk di elus-eluas janggutnya oleh pemenang karena aturannya memang demikian.





Analisis SWOT Permainan Tradisional Balogo
  • Strength (merupakan kekuatan yang dimiliki oleh Permainan Tradisional Balogo)
Kekuatan atau kelebihan dari permainan tradisional “Balogo” ini cocok dimainkan untuk usia anak-anak hingga orang tua karena permainan ini sangat mudah dimainkan dan Permainan Balogo dapat dimainkan dimana saja (outdoor ataupun indoor). Perlombaan / pertandingan Permainan Balogo di tingkat Kabupaten dan Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan pada umumnya sangat menjamur dengan hadiah lomba jutaan rupiah. 

Permainan Balogo sering dimainkan/dipertandingkan apabila ada acara-acara (event) besar dan penting. Bahkan permainan balogo di lombakan dan dipamerkan di tingkat Nasional pada saat Banjarmasin, Kalimantan Selatan menjadi tuan rumah penyelenggara HAORNAS 2019.

Jadi, permainan tradisional Balogo termasuk salah satu permainan tradisional yang akan bertahan di era zaman digital ini dan berpotensi menjadi cabang olahraga prestasi serta  bisa Go Internasional.

  • Weakness (merupakan kelemahan yang mungkin dimiliki Permainan Tradisional Balogo)
Dalam hal ini kelemahan yang dimiliki yaitu saat ini permainan tradisional Balogo mayoritas hanya di ketahui oleh masyarakat yang tinggal di Kalimantan saja. Alat/kelengkapan permainan seperti; logo dan stik (campa) untuk sementara hanya orang kalimantan yang mampu membuatnya. Aturan Permainan dan sistem pertandingan yang belum baku (standar). Serta masih kurang maksimalnya  Sosialisasi/promosi  permainan tradisional Balogo di luar provinsi Kalimantan.
  • Opportunity (merupakan peluang atau kesempatan yang dapat dilakukan untuk mengembangkan Permainan Tradisional Balogo)
Permainan Balogo mempunyai daya tarik karena salah satu permainan tradisional peninggalan warisan budaya suku banjar yang harus dijaga dan dilestarikan. Permainan Balogo sangat unik dan permainan ini hanya ada di Kalimantan. Memainkan Permainan Balogo berarti pemain juga ikut melestarikan warisan budaya ditambah Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia yang dimiliki Kalimantan bisa mendongkrak olahraga tradisional ini menuju olahraga prestasi. 

  • Threats (merupakan ancaman yang datang dari luar) 
Kemunculan permainan modern dan pendidikan kepermainan kreatif saat ini seakan meninggalkan permainan tradisional seperti Balogo terancam punah. Bahkan Kecanduan game elektronik bukan hanya menyerang anak-anak tetapi juga para remaja dan  orang dewasa.

Analisis SWOT yang dapat penulis analisis diatas masih bisa berkembang dengan melihat aspek-aspek lain dalam permaian Balogo, semoga bisa menjadi perhatian bagi kita semua untuk melestarikan permainan tradisional Balogo sebagai salah satu warisan budaya suku banjar.

Agar menjaga marwah permainan tradisional “Balogo” sebagai warisan budaya yang wajib dilestarikan dan tak lekang oleh waktu (kayak lagu..hehe..), maka diharapkan seluruh stake holder, seluruh warga kalimantan khususnya dan pecinta olahraga tradisional di seluruh Indonesia kiranya selalu berupaya untuk senantiasa memelihara permainan Balogo dengan;
  • Menggelar event/pertandingan yang rutin repetisi ditambah setiap tahun.
  • Rutin menggelar Sosialisasi/promosi permainan Balogo dalam dan luar negeri
  • Melalukan pendekatan ilmiah dengan memperbanyak research tentang permainan tradisional “Balogo” yang dipublikasikan baik nasional maupun internasional.
Demikianlah yang dapat saya paparkan tentang Permainan Tradisional “BALOGO”. Kurang lebihnya Mohon di Maafkan, Masukan dan Kritikan akan slalu saya nantikan untuk kesempurnaan postingan kali ini. Semoga postingan ini bermanfaat untuk saya sendiri dan untuk kalian yang membacanya. Terimakasih. Salam Olahraga ... JAYA!!.

Daftar Pustaka
  • Eka Candra Arista A, Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Keterampilan Anak Prasekolah, (Skripsi. Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2012), hal.53.
  • Hapsari, Tia. Perancangan Game Traditional dari Kalimantan “Balogo” dengan menggunakan Unity. (Naskah Publikasi.  STMIK AMIKOM Yogyakarta:2012)
  • Nugroho, Agung. Permainan Tradisional Anak-Anak Sebagai Sumber Ide Dalam Penciptaan Karya Seni Grafis. (Tugas Akhir.  Universitas Sebelas Maret  Surakarta. 2005).
  • Yulita, Rizky. 2017. Permainan Tradisional Anak Nusantara. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa: Jakarta Timur.
  • https://core.ac.uk/download/pdf/16506585.pdf
  • http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/JUR._PEND._OLAHRAGA/196308241989031-AGUS_MAHENDRA/Modul_Permainan_Anak-Aktivitas_Ritmik-5_Agus_Mahendra/Modul_4_Permainan_Tradisional_1.pdf
  • https://porosbumi.com/permainan-tradisional/
  • http://etheses.uin-malang.ac.id/1220/6/10410170_Bab_2.pdf
  • https://uun-halimah.blogspot.com/2009/08/permainan-balogo-banjar-kalimantan.html
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Balogo
  • https://id.wikibooks.org/wiki/Bagasing_Balogo
  • https://www.youtube.com/watch?v=_F-59Ex7-ZA
  • https://www.youtube.com/watch?v=OtQZRhs6I54
  • https://www.youtube.com/watch?v=k6OtG8nCka0
  • https://www.youtube.com/watch?v=JtOoCXAdnVs
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Permainan

No comments:

Post a Comment

Model Evaluasi Context, Input, Process, Product (CIPP)

đŸŒº MODEL EVALUASI CIPPđŸŒº đŸ‘‰Evaluasi didefinisikan sebagai Proses Menggambarkan, Mendapatkan, dan Menyediakan Informasi yang Bermanfaat untuk...

OnClickAntiAd-Block