Wednesday 23 October 2019

MUSKA MOSSTON : Spectrum of Teaching Styles

Halo para pecinta Pendidikan Jasmani dimanpun berada, postingan kali ini akan membahas tentang seseorang yang sangat Fenomenal dan Populer dalam bidang Pendidikan Jasmani, Teori Beliau sangat terkenal di dunia... iya sekali lagi, di Dunia ya Gaess.., sudah pada kenal belom...??? kira-kira apa yang membuat beliau sangat fenomenal dan populer di bidang ilmu pendidikan dan khususnya bidang ilmu pendidikan jasmani..?? penasaran ya gaess??.. langsung aja, yuk dibaca!!

MUSKA MOSSTON
Muska Mosston, anak tunggal, lahir pada tanggal 5 Desember 1925 di Haifa, Israel dan meninggal dunia pada tahun 1994. Selama hidupnya muska sangat terobsesi dengan mengajar, khususnya pendidikan jasmani. Muska Mosston adalah perintis yang menemukan paradigma baru tentang mengajar dan belajar. Spectrum of Teaching Styles telah diterapkan di ruang kelas sekolah negeri dan swasta dalam semua materi pelajaran, semua kelas, dan dengan berbagai tingkat kinerja. Spectrum melengkapi guru dengan dasar-dasar pengetahuan untuk mengembangkan daftar perilaku profesional dengan tujuan bagaimana dan apa saja yang diperlukan seorang guru untuk terhubung dengan siswa dalam mendidik.

Muska Mosston lulus pertama di Institut Wingate di Israel di mana ia menerima penghargaan tertinggi. Setelah datang ke Amerika Serikat, Mosston mengajar fisika, geometri, matematika, bahasa Ibrani, dan pendidikan jasmani. Dia memperoleh gelar Sarjana dan Master dari City College of New York, gelar doktor dari Temple University di Philadelphia, dan kemudian pada tahun 1984 ia dianugerahi gelar Doktor Kehormatan dari Universitas Jyvaskyla di Finlandia. Mosston menjadi Ketua Departemen Pendidikan Jasmani di Universitas Rutgers dan merupakan orang pertama yang mengubah namanya menjadi Departemen Kinesiologi. Selain itu, ia memiliki program televisi, Shape-UP, di CBS di New York City selama tujuh tahun.

Musston sangat senang mengajar dan menyukai pendidikan jasmani sebab peluang yang ditawarkan oleh pendidikan jasmani dalam pengembangan fisik, sosial, kognitif, etika, dan emosional. Ketika dia melihat anak-anak tidak diberi kesempatan untuk berpikir dan bergerak, dia menjadi bingung dan jengkel oleh rekan-rekannya yang tidak bisa memperluas pandangan mereka tentang apa itu pendidikan jasmani. Pada tahun 1966, Muska memperkenalkan Spectrum of Teaching Styles ke bidang Pendidikan Jasmani. Ketika ia berjuang untuk memajukan teori dan praktik pendidikan jasmani, ia sering dikucilkan oleh mereka yang keberatan dengan pandangan dan semangat yang ia miliki. Pandangan miring orang-orang itu tidak menghalangi Musston untuk terus berjuang  mengembangkan teori dan praktik pendidikan jasmani yang dia konsep. Bertahun-tahun kemudian, undangan untuk mempresentasikan teorinya datang dari seluruh dunia dan membawa Musston sebagai salah satu tokoh pendidikan dan khususnya pendidikan jasmani yang sangat populer.

Dalam tahun-tahun terakhir hidupnya, ia menganggap dirinya sebagai duta besar pendidikan, menyebarkan pesan kemanusiaan Spectrum dan ide-ide konsep universal gerakan perkembangan melintasi batas budaya dan agenda politik. Dia sangat menyentuh kehidupan orang-orang. Dia adalah inspirasi, tidak gentar dengan penolakan, setia pada misinya, dan berdedikasi untuk meningkatkan praktik dalam mengajar dan belajar (Sara Ashworth, Ed.D.).


Spectrum of Teaching Styles
Pada tahun 1966 Muska Mosston memperkenalkan Spectrum of Teaching Styles ke dalam bidang Pendidikan Jasmani. Spectrum of Teaching Styles dalam bahasa Indonesia artinya Spektrum Gaya Mengajar. Spektrum dalam kamus Besar Bahasa Indonesia berarti; spek.trum /spèktrum/(n Fis) rentetan warna kontinu yang diperoleh apabila cahaya diuraikan ke dalam komponennya, (n Met) rangkaian atau urutan yang bersinambung.

Spectrum of Teaching Styles adalah teori “universal” tentang mengajar. Meskipun teori Spectrum of Teaching Styles ditulis untuk pendidikan jasmani, teori ini berlaku untuk semua disiplin ilmu. Spectrum itu bisa digunakan sebagai langkah analisis pembuat keputusan dalam menentukan suatu pendekatan pengajaran yang baru muncul, makanya spektrum itu umum dan luas.

Muska Mosston merumuskan Spectrum of Teaching Styles dan mempresentasikannya di bidang pendidikan jasmani lebih dari tiga puluh tahun yang lalu. Teorinya terus memengaruhi pedagogi karena ia menawarkan pengetahuan universal dan komprehensif tentang pengajaran dan pembelajaran. Teori Spectrum telah dirujuk secara terus menerus dalam kebanyakan buku teks metode pendidikan jasmani selama tiga dekade (Metzler, 2000; Graham, Holt, & Parker, 1998; Pangrazi, 1998; Rink, 1993; Siedentop, 1991; Hellison, 1985; Mitchell & Wright, 1977). Bahkan sampai sekarang teori Muska Mosston tentang mengajar, yang mengidentifikasi kerangka pemersatu yang menggambarkan gaya belajar-mengajar alternatif terus digunakan sebagai bahan literasi/daftar pustaka dalam setiap penelitian tentang pendidikan jasmani dan belajar-pembelajaran secara umum di seluruh dunia.
*Sangat luar biasa ya gaess... tepuk tangan dulu dong....lanjuut..

Mosston menyatakan “… neither teacher nor student can make decisions in a vacuum. Decisions are always made about something. This ‘something’ is the subject matter of teaching and learning”  (“baik guru maupun siswa tidak dapat membuat keputusan dalam ruang hampa. Keputusan selalu dibuat tentang sesuatu. 'Sesuatu' ini adalah subjek dari pengajaran dan pembelajaran). 

Statemen musston ini sangat viral pada saat itu, sehingga publik langsung menanggapinya dengan pro dan kontra. Tetapi musston berhasil mempertahankan teori tersebut, sehingga menjadi khasanah teori dalam dunia pendidikan jasmani yang digunakan di seluruh di dunia.

Kemudian adalagi Statetmen Mosston yang sangat fenomenal, dan menjadi sumber motivasi Musston yang menjadi cikal bakal kelahiran teori spektrum, mari kita simak: 
At the time the ideas of the Spectrum came about, I was teaching at Rutgers University presenting my students with ideas, notions, techniques, and experiences in teaching. One day a student approached me and said: “I want to talk to you about the things you are teaching us.” “Certainly,” I replied. “What is it?” After a slight pause, the student uttered: “I can’t be you!” “Thank you,” I responded— and began to walk away. “Furthermore,” the student said, “I don’t want to be like you.” I was quite stunned. I was upset. It took me some time to recover, but that statement kept gnawing at my mind. Is that what I was doing to my students? Did I impose my ideas on them? Did I demand replication of “me”? It was, indeed, a moment of revelation. I realized that my experiences, my idiosyncrasies were mine—solely mine. I realized that they were only a part of the story of teaching. But, what is the other part? Or perhaps other parts? I kept asking myself: What is the body of knowledge about teaching that is beyond my id oysyncractic behavior? Is there such a possibility? Is it possible to identify a framework, a model, a theory that will embrace the options that exist in teaching, or a framework that might embrace future options? It became clear to me that arbitrary teaching, scattered notions, fragmented ideas, and isolated techniques—successful as they might be—do not constitute a cohesive framework that can serve as a broad, integrated guide for teaching future teachers. The search for a universal structure of teaching had begun. It has been a search for a “unified theory” that will show and explain the relationship between deliberate teaching behavior and learning behavior, a theory that will identify with consistency the structure of the options in teaching and learning behavior. The search was for a single, unifying principle that governs all teaching—hence the identification of the axiom: Teaching behavior is a chain of decision making. (Mosston & Ashworth) 
"Suatu hari seorang siswa mendekati saya dan berkata, “Saya ingin berbicara dengan Anda tentang hal-hal yang Anda ajarkan kepada kami.” “Tentu saja,” jawab saya. “Ada apa?” Setelah terdiam beberapa saat, siswa itu berkata, “Aku tidak bisa menjadi kamu!” “Terima kasih,” jawabku— dan mulai berjalan pergi. "Lebih jauh lagi," kata siswa itu, "aku tidak ingin menjadi seperti kamu." Aku cukup terkejut. Saya kesal. Butuh beberapa waktu untuk pulih, tetapi pernyataan itu terus menggerogoti pikiran saya. Apakah itu yang saya lakukan pada murid-murid saya? Apakah saya memaksakan ide saya pada mereka? Apakah saya menuntut replikasi "saya"? Memang, itu adalah saat pengungkapan. Saya menyadari bahwa pengalaman saya, keanehan saya adalah milik saya — hanya milik saya. Saya menyadari bahwa mereka hanya bagian dari kisah pengajaran. Tetapi, apa bagian lainnya? Atau mungkin bagian lain? Saya terus bertanya pada diri sendiri: Apa isi pengetahuan tentang pengajaran yang berada di luar perilaku istimewa saya? Apakah ada kemungkinan seperti itu? Apakah mungkin untuk mengidentifikasi kerangka kerja, model, teori yang akan merangkul opsi-opsi yang ada dalam pengajaran atau kerangka kerja yang mungkin merangkul opsi masa depan? Menjadi jelas bagi saya bahwa pengajaran yang sewenang-wenang, gagasan yang tersebar, gagasan yang terpecah-pecah, dan teknik-teknik yang terisolasi — sesukses mungkin — tidak membentuk kerangka kerja yang kohesif yang dapat berfungsi sebagai panduan yang luas dan terpadu untuk mengajar guru-guru masa depan. Pencarian struktur pengajaran universal telah dimulai. Ini telah menjadi pencarian untuk "teori terpadu" yang akan menunjukkan dan menjelaskan hubungan antara perilaku mengajar yang disengaja dan perilaku belajar, sebuah teori yang akan mengidentifikasi dengan konsistensi struktur pilihan dalam perilaku belajar-mengajar. Pencarian itu untuk satu prinsip tunggal, pemersatu yang mengatur semua pengajaran — maka identifikasi aksioma: Perilaku mengajar adalah rantai pengambilan keputusan" (Mosston & Ashworth, 1994, hlm. vii-viii).
Teori Spectrum of Teaching Styles milik Muska Mosston sangat mengagumkan karena teori ini menggambarkan kemungkinan struktur keputusan belajar-mengajar; itu menyajikan aksioma yang mencakup semua pendekatan belajar-mengajar; ini menyajikan alasan yang menjelaskan mengapa setiap opsi diurutkan sebagaimana adanya, dan menyajikan fokus pembelajaran dari setiap opsi. Kerangka kerja ini tidak tergantung pada usia, konten, jenis kelamin, tingkat, dan tingkat kemampuan. Ini adalah teori pemersatu tentang struktur pengajaran dan pembelajaran. Inti dari Teori ini adalah; Keputusan adalah elemen penting dalam rantai peristiwa yang membentuk hubungan belajar-mengajar. 

Jadi, tidak heran banyak orang yang menggunakan teori milik Musston ini diseluruh Dunia. Muska Mosston dan Sara Ashwort telah memberikan ratusan lokakarya di empat benua. Selama bertahun-tahun dengan Center on Teaching di New Jersey, mereka berdua telah memberikan lebih dari 250 presentasi. Pada 1984-85 ceramah di Skotlandia berubah menjadi tur ceramah sebelas bulan di mana mereka memberikan 87 presentasi di sebelas negara Eropa. Rencana perjalanan Mosston untuk tahun 1994 termasuk presentasi di Yunani dan Kreta, Venezuela, Israel, Swedia, dan Colorado dan Virginia di AS. Sayangnya, Muska Mosston meninggal pada Juli 1994, sebelum jadwal presentasinya di Puerto Rico, Belanda, dan Taiwan.

Meskipun Mosston telah tiada, tetapi teman-teman seperjuangan Mosston dan orang –orang yang terinspirasi dengan Mosston, mereka berkomitmen untuk terus melanjutkan dan mengembangkan teori spektrum ini. Berikut statemen mengenai Teori Musston:

Spectrum Colleagues, Rudy and Suzanne Mueller mengungkapkan: 
“Mosston's Spectrum of Teaching Styles has made a monumental contribution to pedagogy and the concept of conscious and deliberate teaching” 
(Spectrum of Teaching Styles Mosston telah memberikan kontribusi yang monumental untuk pedagogi dan konsep pengajaran yang sadar dan disengaja).

“Teaching Physical Education can change your life as a teacher”  
(Michael Goldberger, Ph.D. (Professor and Director School of Kinesiology and Recreation Studies James Madison University Harrisonburg, VA).

Demikianlah postingan kali ini, semoga bermanfaat dan menjadi inspirasi kita semua, terutama bagi guru Pendidikan Jasmani yang ada di seluruh Dunia dan khususnya di Negara Indonesia. terima kasih.

Daftar Pustaka:
  • Mosston, Muska dan Sara Ashworth. 2008. Teaching Physical Education; First Online Edition,2008. Dari https://spectrumofteachingstyles.org/assets/files/book/Teaching_Physical_Edu_1st_Online.pdf
  • Mosston, Muska dan Sara Ashworth. Teaching Physical Education; First Online Edition. Copy right holder, Sara Ashworth at sashworth@spectrumofteachingstyles.org
  • https://spectrumofteachingstyles.org/index.php?id=55
  • https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/spektrum

No comments:

Post a Comment

ARCHERY

  ARCHERY ARCHERY ACCORDING TO EXPERTS Archery is a static sport with a stable sequence of movements throughout the shot [1].  The sport of ...

OnClickAntiAd-Block