Thursday 14 September 2017

Pengertian, Tujuan, Fungsi, Manfaat, Prinsip dan Perkembangan Belajar Gerak


BELAJAR GERAK

Pengertian belajar motorik / gerak pada prinsipnya tidak jauh berbeda dengan pengertian belajar secara umum. Berikut belajar motorik menurut para ahli : 
  • Schmidt ( 1991 ) menjelaskan bahwa pembelajaran gerak adalah serangkaian proses yang dihubungkan dengan latihan atau pengalaman yang mengarah pada perubahan-perubahan yang relatif permanen dalam kemampuan seseorang untuk menampilkan gerakan-gerakan yang terampil. 
  • Oxendine ( 1984 ) menjelaskan bahwa belajar motorik adalah suatu proses perubahan perilaku gerak yang relatif permanen sebagai hasil dari latihan dan pengalaman. 
  • Rahantoknam ( 1988 ) menjelaskan bahwa belajar motorik adalah proses peningkatan suatu keterampilan motorik yang disebabkan oleh kondisi latihan atau diperoleh dari pengalaman, bukan karena kondisi maturasi atau motivasi temporer dan fluktuasi fisiologis.

TUJUAN BELAJAR GERAK

Belajar gerak memiliki tujuan utama pada Penguasaan keterampilan dan efisiensi gerakan. Keterampilan menurut Singer adalah gerakan otot atau tubuh yang menyukseskan pelaksanaan aktifitas yang diinginkan, sedangkan menurut Rusli Lutan keterampilan adalah kompetensi yang diperagakan oleh seseorang dalam menjalankan tugas tertentu. Demikian juga pendapat Rahtoknam bahwa keterampilan adalah setiap aktivitas yang diarahkan pada tujuan khusus.

Keterampilan gerak pada hakikatnya merupakan pencerminan derajat efesiensi dalam melakukan gerakan tertentu. Gerakan terampil bisa dicapai melalui proses belajar dan berlatih yang berulang-ulang dan spesifik pada cabang olahraga tertentu. Yang penting dalam belajar keterampilan gerak adalah dicapainya penguasaan gerak pada cabang olahraga yang dipelajari, sehingga tercipta pola gerak yang terkoordinasi dan terpadu

Untuk mewujudkan suatu keterampilan diperlukan berbagai kemampuan yang meliputi: 1) Kemampuan gerak (motorik), 2) kemampuan persepsi, 3) kemampuan kognitif.

Kemampuan persepsi terkait dengan kemampuan seseorang dalam mengiterpretasikan suatu sitimulus sensorik dari panca indra dan pengorganisasiannya secara baik untuk menjelaskan suatu aktifitas olahraga. Kemampuan persepsi terkait dengan kemampuan visual (penglihatan), kinestetis (merasakan), taktis (sentuhan), dan auditori (pendengaran).

Kemampuan kognitif terkait dengan proses pengambilan keputusan yang diawali dengan pemahaman tentang teknik gerak yang benar. Pemahaman tentang teknik gerak yang benar akan mempercepat penguasaan dan meningkatkan kualitas gerakan yang dilakukan.

Perpaduan antara kemampuan gerak, kemampuan persepsi, dan kemampuan kognitif secara baik dan mewujudkan keterampilan yang pada hakekatnya merupakan pencerminan derajat efisiensi efektifitas dalam melakukan gerakan olahraga. Untuk mewujudkan keterampilan gerak yang lebih baik, maka diperlukan proses belajar dan latihan secara teratur dan berkesinambungan.

KLASIFIKASI KETERAMPILAN GERAK

1). Berdasarkan kecermatan gerak meliputi:
  • Gerak kasar  melibatkan otot besar sebagai basis gerakan utamanya, keterlibatan bahagian tubuh secara keseluruhan. Contoh: lempar lembing, lompat jauh
  • Gerak halus (otot halus sebagai basis utama gerakan) contoh: menarik dan melepaskan anak panah, menarik pelatuk senapan
2). Perbedaan titik awak dan akhir gerakan :
  • Gerak diskrit
  • Bisa dibedakan secara jelas titik awal dan akhir gerakan, contoh: roll ke depan satu kali
  • Gerak serial
  • Gerakan diskrit yang dilakukan lebih dari satu kali
  • Gerak Kontinyu
  • Gerakan yang tidak mudah ditandai awal dan akhirnya. Contoh: Keterampilan bermain Voli, meliputi gerakan servis smash, block, passing, atas dan bawah.
3). Berdasarkan stabilitas lingkungan :
  • Keterampilan tertutup
  • Stabilitas lingkungan yang tidak berubah dan keberhasilan gerakan ditentukan oleh si pelaku gerak sendiri. Contoh: Servis bola Voli, Bulutangkis.
  • Keterampilan terbuka
  • Stabilitas lingkungan yang berubah-ubah, maka diperlukan kerjasama dalam melakukan gerakan yang tepat. Contoh: Gerakan smash Voli ditentukan oleh umpangan toser.
4). Berdasarkan derajat kesukarannya :
  • Keterampilan adaptif sederhana
  • Keterampilan yang dihasilkan dari adaptasi gerak dasar dengan situasi tertentu. Contoh: Roll, kayang dalam senam.
  • Keterampilan adaptif terpadu
  • Perpaduan antara gerak dasar fundamental dengan penggunaan alat tertentu. Contoh: Sepak sila dalam sepak takraw.
  • Keterampilan Adaptif Kompleks
  • Keterampilan yang memerlukan penguasaan mekanika tubuh serta koordinasi gerak tubuh yang kompleks. Contoh: Menggiring bola melewati rintangan dalam sepakbola.
5). Gerak dasar Fundamental :
  • Gerak Lokomotor
  • Gerakan berpindah dari satu tempat ketempat yang lain. Contoh: Berjalan dan berlari.
  • Gerak stabilisator
  • Gerakan yang berporos pada suatu sumbu bagian tubuh tertentu dengan memahami sistem tuas yang bekerja: Beban,poros dan kekuatan. Contoh: Mengayun kaki dan berdiri dengan satu kaki untuk menjaga kesetimbangan badan.
  • Gerak manipulatif
  • Gerakan menguasai objek tertentu dengan menggunakan anggota tubuh. Contoh: Menggiring bola dalam permainan Sepakbola, objek yang dikuasai adalah bola.
FUNGSI BELAJAR GERAK

Adapun fungsi gerak manusia yaitu :
  1. Manusia dapat berpindah dari suatu tempat ketempat yang lain, 
  2. Manusia dapat berinteraksi, 
  3. Manusia dapat mempertahankan hidup
  4. Manusia dapat mengukur kemampuan yang dimilikinya, 
  5. Manusia dapat merasakan suatu kegembiraan, 
  6. Manusia dapat mengungkapkan perasaan, 
  7. Manusia dapat berkomunikasi, 
  8. Manusia dapat menemukan identitas dirinya, dan 
  9. Mendapatkan kepuasan.
Kajian tentang gerakan manusia melibatkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan sasaran terwujudnya gerakan manusia yang efisien dan efektif. Efiensi gerak terkait dengan tenaga, waktu, dan ruang. Efektifitas terkait dengan keberhasilan yang dicapai.

MANFAAT GERAK

Gerakan yang efisien dan efektif akan memberikan manfaat terhadap pertumbuhan, perkembangan dan kematangan. Meliputi:
  1. Manfaat secara fisik:  
  2. Memperbaiki postur tubuh, kesehatan dan kesegaran jasmani.
  3. Kognitif : 
  4. Melalui aktifitas gerak memperbaiki pertumbuhan otak sehingga diharapkan peningkatan kemampuan berpikir. Meliputi keadaan persepsi, pemecahan masalah, kreatifitas strategi, perbendaharaan kata, rangsangan untuk berpikir dan kesadaran gerak.
  5. Manfaat secara psikomotor:
  • Efisiensi gerak, keterampilan gerak dan kehalusan gerak
  • Afektif: Terkait dengan penanaman nilai, meliputi jujur,disiplin, mandiri
  • Sosial : Interaksi sosial meliputi komunikasi dan kontak social
PRINSIP BELAJAR GERAK DAN PERKEMBANGANNYA

Gerak manusia dipengaruhi oleh beberapa aspek kehidupan yang berlangsung selama manusia menjalani kehidupannya  antara lain¨pengaruh aspek gizi yang baik atau kurang baik, manusia yang gizinya baik akan memiliki kapasitas gerak yang tinggi di bandingkan dengan orang yang kekurangan gizi, perkembangan antara anak laki-laki dan perempuan sudah mulai terlihat perkembangan fisiknya, terutama pada saat menjelang reproduksi, perkembangan kemampuan fisik bagi anak laki-laki dan perempuan  mulai ada perbedaan antara lain perkembangan kekuatan pria lebih tinggi dibandingkan dengan perkembangan kekuatan wanita, sejalan dengan meningkatnya ukuran tubuh dan meningkatnya kemampuan fisik maka meningkat pula kemampuan gerak anak besar, berbagai kemampuan gerak dasar yang sudah mulai bisa dilakukan pada masa anak kecil semakin dikuasai. Peningkatan kemampuan gerak bisa diidentifikasi dalam bentuk : 

1) gerakan bisa dilakukan dengan mekanika tubuh yang makin efisien, 
2) gerakan bisa dilakukan dengan semakin lancar dan terkontrol, 
3) pola atau bentuk gerakan semakin bervariasi, 
4) gerakan semakin bertenaga.

Beberapa macam gerakan yang mulai bisa dilakukan apabila anak memperoleh kesempatan melakukannya pada masa anak-anak, gerakan-gerakan tersebut semakin dikuasai dengan baik. Kecepatan perkembangannya sangat dipengaruhi oleh kesempatan yang diperoleh untuk melakukan berulang-ulang dalam aktivitasnya. Anak-anak yang kurang dalam kesempatan melakukan aktivitas fisik akan mengalami hambatan untuk berkembang.

Di dalam melakukan suatu gerakan keterampilan ada kalanya menghadapi lingkungan yang berubah-ubah, berdasarkan keadaan kondisi lingkungan seperti itu, gerakan keterampilan bisa dikategorikan menjadi dua yaitu :1) keterampilan gerak tertutup (closed skill) adalah keterampilan gerak dimana pelaksanaanya terjadi pada kondisi lingkungan yang tidak berubah dan stimulus geraknya timbul dari diri si pelaku sendiri, 2) keterampilan gerak terbuka (open skill) adalah keterampilan gerak dimana dalam pelaksanaannya terjadi pada kondisi lingkungan yang berubah-ubah dan pelaku bergerak menyesuaikan dengan stimulus yang timbul dari lingkungan bisa bersifat temporal dan bersifat spesial ( Sugiyanto dan Sudjarwo, 1993:250-251).

Perkembangan gerak dapat pula dikatakan sesuai dengan klasifikasi domain psikomotor. Menurut Anita J. Harrow klasifikasinya ada 5 level yang meliputi:
  1. Gerak reflek
  2. Gerak reflek adalah respon atau aksi yang terjadi tanpa kemauan dasar, yang ditimbulkan oleh suatu stimulus.Gerak reflek bersifat prekuisit terhadap perkembangan kemampuan gerak pada tingkat-tingkat berikutnya. Gerak reflek dibedakan menjadi tiga yaitu refleks segmental, refleks intersegmental, dan refleks suprasegmental (Sugiyanto dan Sudjarwo, 1993:219).
  3. Gerak dasar fundamental
  4. Gerak dasar fundamental adalah gerakan-gerakan dasar yang berkembangnya sejalan dengan pertumbuhan tubuh dan tingkat kematangan pada anak-anak. Gerakan ini pada dasarnya berkembang menyertai gerakan refleks yang dimiliki sejak lahir, gerak dasar fundamental mula-mula bisa dilakukan pada masa bayi dan masa anak-anak, dan disempurnakan melalui proses berlatih yaitu dalam bentuk melakukan berulang-ulang. Gerak dasar fundamental diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu gerak lokomotor, gerak non-lokomotor, dan gerak manipulatif. Sugiyanto dan Sudjarwo, (1993:220) : 1) Gerak lokomotor adalah berpindah dari tempat satu ke tempat lain misalnya merangkak,berjalan, berdiri; 2) Gerak non-lokomotorik adalah gerak yang melibatkan tangan, kaki, dan togok. Gerakan ini berupa gerakan yang berporos pada suatu sumbu di bagian tubuh tertentu misalnya memutar lengan, mengayun kaki, membungkuk, memutar togok; 3) Gerakan mamipulatif adalah gerakan memanipulasi atau memastikan obyek tertentu dengan menggunakan tangan, kaki atau bagian tubuh yang lain. Gerakan manipulatif memerlukan koordinasi bagin tubuh yang digunakan untuk memanipulasi objek dengan indra pelihatan dan peraba misalnya memainkan bola menggunakan tangan, kaki, dan kepala.
  5. Kemampuan fisik
  6. Kemampuan fisik adalah kemampuan memfungsikan sistim organ-organ tubuh didalam melakukan aktifits fisik.Kemampuan fisik sangat penting untuk mendukung aktifitas psikomotor.Gerakan yang terampil bisa berkembang bila kemampuan fisik mendukung pelaksanaan gerak. Secara garis besar kemampuan fisik dapat dibedakan menjadi 4 macam kemampuan, yaitu ketahanan (endurance), kekuatan (strength), fleksibilitas (fleksibility), kelincahan (agility) (Sugiyanto dan Sudjarwo,1993:221-222).
  7. Gerakan keterampilan
  8. Gerakan keterampilan adalah gerakan yang memerlukan koordinasi dengan kontrol gerak cukup kompleks. Untuk menguasainya harus diperlukan proses belajar gerak. Gerakan yang terampil menunjukkan sifat efisiensi didalam pelaksanaannya (Sugiyanto dan Sudjarwo,1993:222).
  9. Komunikasi non-diskusif
  10. Komunikasi non-diskusif memerlukan level klasifikasi domain psikomotor. Menurut Harrow, komunikasi non-diskrusif merupakan prilaku yang berbentuk komunikasi melalui gerakan-gerakan tubuh. Gerakan yang bersifat komunikatif non-diskusif meliputi gerakan ekspresif dan gerakan interperatif. Gerakan ekspresif meliputi gerakan-gerakan yang bisa digunakan untuk mengkomunikasikan maksud tertentu yang digunakan dalam kehidupan, misalnya menganggukkan kepala tanda setuju. Gerakan interperatif adalah gerakan yang diciptakan berdasarkan penafsiran nilai-nilai estetik disebut gerakan estetik, sedangkan gerak yang diciptakan dengan maksud untuk menyampaikan pesan melalui makna yang tersembunyi didalam gerakan disebut gerakan kreatif (Sugiyanto dan Sudjarwo,1993:223).

Sumber;
  • Gallahue, David L, 1975. Motor Development and Movement Experiences. New York: John Wiley & son, inc.
  • Magill, Richard. A.  1985. Motor Learning: Concepts and Aplications. Dubuque:  Wm. C Brown Publisher.
  • Marteniuk, Ronald. G, 1987. Information Processing in Motor Skills. New York: Holt Rinhat an Winston.
  • Oxendine, Joseph. B, 1984. Pshychology of Motor Learning. Englewood New       Jersey: Prentice Hall.
  • Pangrazi, Robert. P and Dauer, Victor. P, 1981. Movement in Early Chilhood and Elementary Education. Mineapolis: Burgess Publishing Company.
  • Rahantoknam, B. E, 1990. Perkembangan Motorik dan Belajar Gerak Pada Anak-anak Sekolah Dasar. Jakarta: Yayas-an Pengembangan Olahraga Indonesia.
  • Schmidt, Richard, A. 1988. Motor Control and Learning: A Behavioral Emphasis. Champaign: Human Kinetic  Publishers, Inc.
  • ————————–, 1991. Motor Learning Performance. Champaign: Human         Kinetics Books.
  • Singer, Robert N. 1980. Motor learning and Human Performance : An Application to Motor Skills and Movement Behaviors. Macmillan Pub. New York

1 comment:

  1. European roulette is the most played model both at physical casinos and on online platforms. Players prefer this model to the American variant since it has a magnified likelihood of winning. That’s the first purpose we advise novice players to play this roulette model. Martingale System– Probably the most generally used technique in roulette is the Martingale strategy. You’ll be required 바카라사이트 to double your earlier stake each time you lose.

    ReplyDelete