👉SMASH SEPAK TAKRAW👈
RENCANA PEMBELAJARAN PRAKTIK
MATA KULIAH SEPAK TAKRAW
PJKR STKIP PARIS BARANTAI
Belajar Sepanjang Hayat
👉SMASH SEPAK TAKRAW👈
RENCANA PEMBELAJARAN PRAKTIK
MATA KULIAH SEPAK TAKRAW
PJKR STKIP PARIS BARANTAI
👉MENYUNDUL, MEMAHA, MENDADA DAN MEMBAHU👈
RENCANA PEMBELAJARAN PRAKTIK
MATA KULIAH SEPAK TAKRAW
PJKR STKIP PARIS BARANTAI
🌺 MODEL EVALUASI CIPP🌺
👉Evaluasi didefinisikan sebagai Proses Menggambarkan, Mendapatkan, dan Menyediakan Informasi yang Bermanfaat untuk Menilai Alternatif Keputusan. Terdapat tiga poin penting sehubungan dengan definisi ini (Coffman, Jenkins, and Walker 1975):
👉Sebelas tujuan dari dilaksanakannya evaluasi (Russell 2013), antara lain:
🌟Model CIPP (Context, Input, Prosess, Product) 👀
CIPP, the model’s core concepts are context, input, process, and product evaluation. Context evaluations assess needs, problems, and opportunities as bases for defining goals and priorities and judging the significance of outcomes. Input evaluations assess alternative approaches to meeting needs as a means of planning programs and allocating resources. Process evaluations assess the implementation of plans to guide activities and later to help explain outcomes. Product evaluations identify intended and unintended outcomes both to help keep the process on track and determine effectiveness (Stufflebeam 2002).
Model Evaluasi Context, Input, Process, Product (CIPP)
😇Model CIPP dirancang pertama kali oleh Danial-Stufflebeam pada akhir tahun 1960-an untuk membantu mengevaluasi program, institusi, dan kurikulum di bidang pendidikan, dan kemudian model tersebut selanjutnya digunakan di berbagai bidang selain pendidikan seperti program sosial, bisnis, dan militer. (Stufflebeam, 2003). Tujuan dari model ini adalah untuk membantu penilai yang mengevaluasi program sekolah, program pengajaran, dan desain kurikulum, yang mencakup empat dimensi berbeda: context, input, process, and product (konteks, masukan, proses, dan produk), dan tujuan utamanya bukanlah “membuktikan tetapi untuk meningkatkan” (Al-Shanawani 2019)
💂Konsep model CIPP meliputi context, input, process dan product evaluasi. Context menilai kebutuhan, masalah, dan peluang yang mendefinisikan tujuan dan hasil yang prioritas dari penilaian. Input menilai pendekatan tentang perencanaan program dan mengalokasikan sumber daya yang ada. Process menilai penerapan dari perencanaan program sebagai pemandu kegiatan dan membantu mengidenfitikasi dari hasil yang ingin dicapai. Product mengidentifikasi hasil yang diharapkan dan tidak diharapkan untuk melihat proses sesuai pada jalurnya dan menentukan efektifitas program.
🌻🌻Adapun model CIPP terdiri dari empat jenis evaluasi seperti terlihat pada gambar sebagai berikut:
Model Evaluasi CIPP. Sumber: (Wirawan (2016)
📕Model CIPP (Context, Input, Prosess, Product) merupakan hasil kerja para tim peneliti, yang tergabung dalam suatu organisasi komite Phi Delta Kappa USA, yang ketika itu diketuai oleh Daniel Stuffle-Beam. CIPP yang merupakan sebuah singkatan dari huruf awal empat buah kata, yaitu:
- Context evaluation: evaluasi terhadap konteks
- Input evaluation: evaluasi terhadap masukan
- Process evaluation: evaluasi terhadap proses
- Product evaluation: evaluasi terhadap hasil
💾CIPP memberikan analisis dasar yang rasional untuk mengambil keputusan suatu program berdasarkan siklus perencanaan, penerapan dan peninjauan serta merevisi keputusan melalui aspek yang berbeda terdiri dari evaluasi konteks, masukan, proses dan hasil evaluasi (Frey 2018).
👨Context refers to the background, History, goals and objectives of the school. Inputs refer to material and human resources needed for effective functioning of the school. Process refers to implementation of different school practices. Product refers to the quality of students learning and its usefulness for the individual and for society (Patil and Kalekar 2015).
👮Alasan banyak peneliti mengenai evaluasi menggunakan model evaluasi CIPP ini, dikarenakan CIPP memliki prosedur kerja yang mengacu pada tahapan evalusi yang baik dan sempurna untuk mengevaluasi program kegiatam namun lebih sistematik dan sederhana sehingga mampu menghasilkan evaluasi yang lebih efektif Selain itu tahapan yang di tawarkan juga tidak terlalu rumit. mudah untuk dilakukan, sehingga tidak menyulitkan para peneliti jika menggunakan model evaluasi ini.
🌹Referensi🌹
BUKU OLAHRAGA TEQBALL
Deskripsi:
Teqball adalah olahraga baru yang berbasis sepak bola yang berasal dari Hungaria dan menggunakan meja melengkung unik. Federasi Internasional de Teqball (FITEQ) adalah organisasi internasional yang mengawasi olahraga teqball di seluruh dunia. Lebih dari 100 negara memiliki sekitar 5000 atlet, 141 federasi nasional, lebih dari 2000 klub, dan lebih dari 2000 wasit dilatih oleh FITEQ. Teqball juga diakui oleh tiga asosiasi olimpiade kontinental (OCA, ANOCA, dan ONOC) dan merupakan anggota penuh Global Association of International Sports Federations (GAISF).
Buku ini memaparkan seputar olahraga teqball, diantaranya; pada BAB 1 Olahraga Teqball, BAB 2 Perlengkapan dan Dasar Bermain Teqball, BAB 3 Peraturan Resmi Olahraga Teqball dan BAB 4 Jurnal Olahraga Teqball. Buku ini dapat menjadi referensi buat pelatih, atlet, akademisi, praktisi dan seluruh insan olahraga dalam menambah khasanah keilmuan mengenai olahraga teqball. Harapannya, buku ini dapat membantu mensosialisasikan olahraga teqball di Indonesia agar dimasa depan Indonesia banyak menciptakan atlet teqball handal yang dapat berprestasi ditingkat nasional dan internasional.
Melalui buku ini, penulis berharap dapat menginspirasi, memberikan wawasan baru, dan mensosialisasikan mengenai olahraga teqball. Harapan untuk buku ini dapat menjadi gerbang pertama sebagai pedoman untuk memperkenalkan olahraga teqball kepada seluruh masyarakat di Indonesia
Sumber:
Olahraga Teqball - Dr. Arham Syahban, M.Pd. - Rajagrafindo Persada
SOCCER PLYOMETRICS
📢 Sepak
bola adalah jenis olahraga di mana atlet harus melakukan lebih dari 1.000
aktivitas dalam satu pertandingan, termasuk akselerasi, perlambatan, lompatan,
perubahan arah, dan latihan yang berulang, intens, dan terputus-putus
(intermitten) selama 90 menit pertandingan (Ferley,
Scholten, and Vukovich 2020). Kekuatan adalah komponen fisik
yang sangat penting bagi atlet sepak bola(RamÃrez-Campillo
2015). Kekuatan ekstremitas bawah adalah komponen fisik
penting bagi atlet sepak bola (Ä°nce
and Şentürk 2019). Sebagaimana dinyatakan dalam
penelitian yang dilakukan oleh (Ramirez-Campillo
et al. 2020) In competitive soccer leagues, positioning of the
team is linked to lower-limb muscle power. Seorang pelatih fisik sepak bola
sangat memperhatikan kekuatan otot tungkai (Rubley
et al. 2011). Latihan pliometrik adalah latihan yang ideal untuk
meningkatkan kekuatan otot tungkai atlet sepak bola remaja (Negra
et al. 2017).
Latihan pliometrik tubuh bagian
bawah adalah jenis latihan atletik yang sangat popular (Bedoya,
Miltenberger, and Lopez 2015). Metode latihan ini melibatkan
melompat dengan menggunakan berat badan sebagai beban dan menggunakan aksi
cycle stretch-shortening (SSC) pada otot. Drill pliometrik lower body terdiri
dari jumps in place, standing jumps, jumps with multiple hops and jumps,
bounds, box drills, dan depth jumps (Bompa
and Haff 2019). Latihan model pliometrik tubuh
bagian bawah sangat direkomendasikan untuk remaja sepak bola karena sangat
praktis, aman, dan efektif (Kobal
2017). Banyak penelitian ilmiah yang diterbitkan menunjukkan
bahwa latihan pliometrik dapat meningkatkan kekuatan otot tungkai (Kobal
et al. 2017). Oleh karena itu, kekuatan sangat penting untuk sepak
bola karena kekuatan otot tungkai sangat penting untuk melakukan lari dengan
kecepatan tinggi dan menendang bola dengan passing (memberi umpan pada kawan)
atau shooting (meloncat atau melompat dan menendang ke arah sasaran).
Saat ini belum banyak bahkan tidak
ada pedoman untuk atlet dan pelatih tentang cara menerapkan latihan pliometrik
dengan sistematis. Oleh karena itu, latihan pliometrik yang digunakan oleh
pelatih dilakukan secara tidak konsisten dan tidak sesuai dengan prinsip Latihan.
Latihan pliometrik untuk atlet sepak bola remaja menjadi tidak efektif, sulit,
membosankan, dan rentan terhadap cedera, sehingga menghambat atlet untuk
mencapai performa terbaiknya (Sole
2018). Hal tersebut menjadi dasar perhatian untuk para pelatih membuat program latihan pliometrik tubuh bagian bawah untuk atlet sepak bola usia remaja.
Sejauh yang diketahui tidak banyak yang mengkaji latihan pliometrik
tubuh bagian bawah secara khusus untuk atlet sepak bola usia remaja dalam
membantu latihan kondisi fisik sepak bola.untuk meningkatkan kekuatan otot
tungkai bawah atlet sepak bola usia remaja. Latihan pliometrik tungkai bagian
bawah sangat penting untuk membentuk seorang atlit sepak bola yang berkualitas
tinggi yang dapat bermain di kompetisi internasional.
👉Berikut
contoh Jenis latihan pliometrik tubuh bagian bawah sepak bola untuk remaja:
Sumber:
Bedoya, Abigail A., Matthew R. Miltenberger, and Rebecca M.
Lopez. 2015. “Plyometric Training Effects On Athletic Performance In Youth
Soccer Athletes: Asystematic Review.” Journal of Strength and Conditioning
Research 29(8):2351–60.
Bompa, Tudor O., and G. Gregory Haff.
2019. Periodization: Theory and Methodology of Training, 6th Edition.
Vol. 51. 5th ed. the United States of America: Human Kinetics.
Ferley, Derek D., Shane Scholten, and
Matthew D. Vukovich. 2020. “Combined Sprint Interval, Plyometric, and Strength
Training in Adolescent Soccer Players: Effects on Measures of Speed, Strength,
Power, Change of Direction, and Anaerobic Capacity.” Journal of Strength and
Conditioning Research 34(4):957–68. doi: 10.1519/JSC.0000000000003476.
Ä°nce, Ä°., and A. Åžentürk. 2019. “Effects
of Plyometric and Pull Training on Performance and Selected Strength
Characteristics of Junior Male Weightlifter.” Physical Education of Students
23(3):120–28. doi: 10.15561/20755279.2019.0303.
Kobal, R. 2017. “Effects of Unloaded vs.
Loaded Plyometrics on Speed and Power Performance of Elite Young Soccer
Players.” Frontiers in Physiology 8. doi: 10.3389/fphys.2017.00742.
Kobal, Ronaldo, Irineu Loturco, Renato
Barroso, Saulo Gil, Roge Rio Cuniyochi, Carlos Ugrinowitsch, Hamilton Roschel,
and Valmor Tricoli. 2017. “Effects of Different Combinations of Strength,
Power, and Plyometric Training on the Physical Performance of Elite Young
Soccer Players.” Journal of Strength and Conditioning Research
31(6):1468–76. doi: 10.1519/JSC.0000000000001609.
Negra, Yassine, Helmi Chaabene, Senda
Sammoud, Raja Bouguezzi, Bessem Mkaouer, Younés Hachana, and Urs Granacher.
2017. “Effects of Plyometric Training on Components of Physical Fitness in
Prepuberal Male Soccer Athletes: The Role of Surface Instability.” Journal
of Strength and Conditioning Research 31(12):3295–3304. doi:
10.1519/JSC.0000000000002262.
RamÃrez-Campillo, R. 2015. “The Effects
of Interday Rest on Adaptation to 6 Weeks of Plyometric Training in Young
Soccer Players.” Journal of Strength and Conditioning Research
29(4):972–79. doi: 10.1519/JSC.0000000000000283.
Ramirez-Campillo, Rodrigo, Cristian
Alvarez, Paulo Gentil, Irineu Loturco, Javier Sanchez-Sanchez, Mikel Izquierdo,
Jason Moran, Fabio Y. Nakamura, Helmi Chaabene, and Urs Granacher. 2020.
“Sequencing Effects of Plyometric Training Applied Before or After Regular
Soccer Training on Measures of Physical Fitness in Young Players.” Journal
of Strength and Conditioning Research 34(7):1959–66. doi:
10.1519/JSC.0000000000002525.
Rubley, Mack D., Amaris C. Haase,
William R. Holcomb, Tedd J. Girouard, and Richard D. Tandy. 2011. “The Effect
Of Plyometric Training On Power And Kicking Distance In Female Adolescent
Soccer.” Journal of Strength and Conditioning Research 25(1):129–34.
Sole, Christopher J. 2018. “Plyometric Training.” Advanced Strength and Conditioning 274–90. doi: 10.4324/9781315542348-16.
BUKU PLIOMETRIK SEPAK BOLA REMAJA
EKSHIBISI PON XXI ACEH-SUMUT
CABANG OLAHRAGA TEQBALL
Persatuan Olahraga Teqball Seluruh Indonesia (POTSI) telah berhasil melaksanakan Ekshibisi Olahraga Teqball di PON XXI ACEH-SUMUT Tahun 2024.
Perwakilan 10 Provinsi Ekhsibisi Olahraga Teqball PON XXI 2024
👉Eksebisi teqball resmi dibuka di PON XXI Aceh-Sumut 2024, dengan diikuti 10 kontingen :
Referee Teqball PON XXI
👉Ekshibisi Teqball PON XXI Aceh-Sumut 2024 memainkan 5 kategori nomor yaitu;
Ketum PP POTSI, Jovinus Carolus Legawa
👉Venue Ekshibisi Olahraga Teqball di Gelanggang Olah Raga (GOR) Futsal Dispora Sumatera Utara yang terletak di Jalan Pancing Deli Serdang, Sumatera Utara.
Secretary General FITEQ, Mr. Laszlo Vajda
👉Ekshibisi Olahraga Teqball dimulai hari Sabtu, Tanggal 14 September sampai hari hari Senin, Tanggal 16 September
Team Referee Teqball PON XXI Aceh-Sumut 2024
👉Hasil Perolehan medali pada ekshibisi olahraga teqball PON XXI sebagai berikut:
Referee From Thailand Mr. Sutham
Tim Teqball Kalimantan Selatan
Penghargaan Peserta Tim Teqball PON XXI Aceh-Sumut
Ketua Umum POTSI Kalimantan Selatan. Dr. Arham Syahban, M.Pd.
Atribute PON XXI Kontingen Dr. Arham Syahban, M.Pd.
Perwakilan KONI Kalimantan Selatan, Haris Makkie
DOKUMENTASI PON XXI TAHUN 2024
MEDAN, 14-16 SEPTEMBER 2024
👉SMASH SEPAK TAKRAW👈 RENCANA PEMBELAJARAN PRAKTIK MATA KULIAH SEPAK TAKRAW PJKR STKIP PARIS BARANTAI